Suara.com - Elwizan Aminuddin akhirnya tertangkap setelah ‘berkiprah’ menjadi dokter gadungan dalam tempo waktu yang cukup lama. Pria berusia 42 tahun ini sempat bekerja di beberapa klub sepak bola tanah air. Tidak sedikit yang kemudian penasaran dengan gaji dan pendapatan Elwizan Aminuddin selama jadi dokter gadungan.
Sosoknya berhasil diringkus oleh aparat Polres Sleman beberapa waktu yang lalu. Profesi utamanya jauh dari dunia kesehatan.
Sekilas Profil Elwizan Aminuddin
Elwizan diketahui merupakan seorang kondektur bus di daerah Tangerang. Disamping menjalani profesi tersebut, ia juga diketahui memiliki toko kelontong yang dikelolanya. Hal ini diungkapkan langsung oleh aparat penegak hukum yang turut dalam penangkapannya.
Pria berusia 42 tahun ini kemudian melakukan pemalsuan ijazah dokter dengan memanipulasi format dasar ijazah yang diunduhnya secara online. Diketahui ijazah ini menggunakan nama salah satu universitas di Aceh.
Tidak lama setelah memalsukan ijazah ini, ia kemudian mengajukan lamaran kerja ke beberapa klub sepak bola yang berlaga di Liga Indonesia untuk posisi dokter tim. Tidak hanya tim di beberapa daerah saja seperti Persita Tangerang, Bali UNited, dan PSS Sleman, ia sempat juga menjadi dokter Timnas U-19.
Gaji Elwizan
Diketahui ketika menjadi dokter di tim PSS Sleman, gaji yang diterimanya adalah sebesar Rp15,000,000 per bulan. Pada beberapa momen, ia sempat mendapatkan total Rp25,000,000 karena diberikan bonus.
Secara total, ia sudah menangani 9 klub sepakbola, salah satunya Bali United. Sehingga, jika diakumulasikan dengan kisaran gaji yang ia terima, belum termasuk bonus, maka Elwizan sudah mengantongi uang miliaran rupiah dari aksi tipu-tipunya.
Baca Juga: Justin Hubner 'Serang Balik' Pengkritik Timnas Indonesia di Piala Asia 2023
Untuk melakukan berbagai penanganan medis pada anggota tim sepak bola tempatnya bekerja, ia hanya mengandalkan informasi dari Google saja. Dengan informasi ini ia kemudian mencermati dan melakukan eksekusi sesuai dengan petunjuk dari berbagai sumber yang ada di hasil pencariannya.
Tentu hal ini tidak hanya merugikan secara finansial, namun berisiko tinggi merusak karir pesepakbola yang berada di bawah pengawasannya.
Seperti yang diketahui, pemain sepak bola memiliki risiko yang tinggi pada cidera fisik ketika terjadi benturan di lapangan, dan hal ini wajib mendapatkan penanganan profesional. Bahkan pada sesi latihan cedera bisa saja terjadi dan memerlukan treatment yang tepat.
Jika dirawat dengan asal-asalan, tidak hanya cedera bisa semakin parah, mungkin karir sepak bola yang dimiliki seorang pemain juga akan hancur.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Shayne Pattynama Sudah Sebulan Tanpa Klub, Berlabuh di Liga 1?
-
Pelatih Jepang Akui Belajar dari Timnas Indonesia usai Singkirkan Bahrain di 16 Besar Piala Asia 2023
-
Andai Kontrak STY Tak Diperpanjang, Timnas Indonesia Bakal Dapat Tiga Kerugian Sekaligus
-
3 Prestasi Shin Tae-yong yang Unggul dari Pelatih Timnas Indonesia Lainnya
-
Justin Hubner 'Serang Balik' Pengkritik Timnas Indonesia di Piala Asia 2023
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable