Suara.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) melakukan berbagai upaya peningkatan kinerja aset untuk penghematan energi listrik dalam rangka mengurangi emisi.
Group CEO LPKR John Riady mengungkapkan bahwa sebagai pengembang dan pengelola real estat, Grup LPKR memiliki tanggung jawab untuk mengurangi dan menghemat energi sebaik mungkin dalam operasional dan pengelolaan properti.
"Hal ini merupakan salah satu upaya perseroan mendukung transisi global menuju lingkungan rendah karbon," kata John ditulis Jumat (15/3/2024).
Di samping itu, LPKR juga berkomitmen meningkatkan efisiensi energi atas aset dan operasi, karena hal tersebut membantu perseroan memperoleh penghematan energi yang dapat menurunkan biaya operasional.
Selain emisi yang dihasilkan langsung oleh kegiatan usaha, LPKR juga menyadari pentingnya mengurangi jejak karbon secara menyeluruh di seluruh siklus pengembangan usahanya.
LPKR mendorong unit bisnis dalam mengoptimalkan kinerja energi pada operasional melalui peningkatan aset dan penggantian sistem bangunan lama, seperti penerangan, pendingin, dan pemanas air.
Hasilnya, Grup LPKR berhasil mengurangi konsumsi listrik untuk penerangan sebanyak 60%, dan lebih dari 30% untuk inisiatif pengoptimalan sistem pendingin karena peningkatan kinerja energi.
Dalam inisiatif penggunaan lampu misalnya, LPKR menerapkan kebijakan untuk penggantian lampu hanya dengan menggunakan lampu LED, untuk menggantikan sisa lampu non-LED.
Perusahaan juga melakukan pemasangan sensor gerak/pencahayaan otomatis di toilet dan area umum dengan pergerakan minimum, serta meredupkan lampu pada malam hari.
Baca Juga: Bersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Dalam inisiatif penggunaan pendingin, LPKR melakukan optimalisasi sistem pendingin, pemanas, ventilasi, dan pendingin ruangan, dengan mengganti atau meningkatkan peralatan, seperti pemasangan Variable Speed Drives. Sistem pendinginan sentral juga dijadwalkan untuk dihidupkan atau dimatikan berdasarkan jam sibuk atau jam operasional.
Grup LPKR juga melakukan pemasangan sistem Variable Refrigerant Flow di rumah sakit tanpa sistem pendinginan, peningkatan unit AC split lama dengan unit AC hemat energi lebih efisien, dan pemasangan kipas hemat energi untuk meningkatkan sirkulasi udara.
Selanjutnya, dalam penggunaan Refrigeran Rendah GWP, LPKR melakukan penggantian refrigeran tinggi Potensi Pemanasan Global (GWP) dengan refrigeran rendah GWP yang dapat menekan penggunaan listrik serta mengurangi emisi fugitif. Selain itu, Grup LPKR melakukan pemasangan pompa panas untuk menggantikan ketel uap di rumah sakit.
LPKR juga menerapkan sistem kontrol pemasangan sensor gerak dan okupansi di eskalator untuk mengurangi kecepatan saat tidak digunakan. Dalam sistem pengelolaan bangunan, LPKR melakukan uji coba sistem pengelolaan gedung (BMS) untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian penggunaan energi.
Di sektor elektrifikasi, Grup LPKR menggunakan sepeda listrik untuk kendaraan operasional TMD. Selain itu, LPKR melakukan pemasangan penerangan bertenaga surya, stasiun cuaca, dan pengukur ketinggian air untuk operasional township dan area parkir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
Terkini
-
IHSG Berbalik Menguat, Cek Saham-saham yang Cuan Pagi Ini
-
Emas Antam Terus Melesat ke Level Tertinggi, Hari ini Harganya Rp 2.303.000 per Gram
-
PPRE Beberkan Strategi Daya Saing BUMN di Tengah Gempuran Kontraktor Swasta
-
Pameran Pertambangan Minerba Convex 2025 akan Digelar: Jadi Pusat Edukasi Seputar Pertambangan!
-
Belajar dari Whoosh, Danantara Mau Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Jika Rencananya Matang
-
Bukan Ancaman, Agen Asuransi Justru Manfaatkan AI untuk Gaet Nasabah
-
Darurat Tekstil Nasional! Banjir Impor Murah Ancam 3,7 Juta Pekerja
-
Survei BI: Keyakinan Konsumen Menurun, Cari Kerja Jadi Makin Sulit
-
Jelang 1 Tahun, Mantan Menteri ESDM Kritik Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
ESDM Gandeng P2MI, Ciptakan Pekerja Migran Energi yang TerlindungidanKompeten