Suara.com - PT Arutmin Indonesia (Arutmin), salah satu unit usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), penghasil batu bara terbesar di Indonesia, meluncurkan aplikasi SILANGKA (Sistem Informasi Laporan Hewan Langka) bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup 2024 beberapa waktu lalu, sekaligus sosialisasi kepada pemangku kepentingan di Dugan Camp.
Aplikasi berbasis android ini berfungsi untuk meningkatkan partisipasi dan memudahkan masyarakat mengidentifikasi keberadaan hewan langka di sekitar mereka. Dalam sosialisasi ini peserta yang terdiri dari kelompok konservasi, pelajar, aparat desa, LSM, dan pegiat sosial media diberikan pemahaman tentang bagaimana mengunduh dan menggunakan aplikasi SILANGKA.
Diharapkan mereka bisa menyebarkan aplikasi ini kepada orang-orang di sekitar mereka agar lebih banyak lagi masyarakat yang dapat memanfaatkan aplikasi untuk kelestarian satwa langka.
“Peluncuran aplikasi SILANGKA ini adalah langkah inovatif di era digital, yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat akan kelestarian lingkungan khususnya satwa langka di sekitar mereka,” sebut Ahmad Juaeni - Senakin Mine & NPLCT Manager ditulis Kamis (15/8/2024).
“Sejak awal Arutmin memiliki komitmen besar terhadap pelestarian keanekaragaman hayati. Kerjasama dilakukan dengan banyak pihak agar program ini bisa berjalan lancar, efektif dan berhasil dengan baik.” tegasnya.
Pelestarian keanekaragaman hayati dilakukan Arutmin di area Tambang Senakin yang terletak di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Di lokasi ini, ditemukan beberapa jenis satwa langka yang dilindungi di area sekitar Tambang Senakin. Bahkan beberapa merupakan satwa endemik Kalimantan, seperti Lutung Dahi Putih (presbytis prontata), jenis monyet pemakan daun endemik Kalimantan.
Ciri khas satwa ini hitam diseluruh tubuh dan warna putih di bagian dahi. Lutung Dahi Putih tidak seperti Bekantan yang masih dapat dijumpai dimana-mana disekitar Provinsi Kalimantan Selatan, satwa tersebut tergolong satwa yang pemalu hingga sulit untuk dijumpai.
Lutung Dahi Putih terdaftar dalam status VU (Vulnerable) atau rentan karena penurunan populasi yang diduga lebih dari 30% selama 30 tahun terakhir karena eksploitasi berlebihan dan perusakan habitat serta degradasi adanya perluasan perkebunan kelapa sawit ataupun ancaman lainnya.
Arutmin berkolaborasi dengan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan khususnya dalam pengawasan Cagar Alam Teluk Kelumpang, melaksanakan beberapa program untuk pelestarian lutung dahi putih seperti mengadakan Seminar Nasional Primata yang menghadirkan pembicara tingkat nasional, memberikan pengenalan kepada pelajar mengenai pelestarian satwa langka, pembentukan & pelibatan kelompok pelestari lingkungan dan LSM, menanam pohon yang disukai lutung dahi putih seperti buah terap, rambutan, kapok randu, beringin, dan lamtoro agar area reklamasi dapat menjadi habitat yang cocok bagi lutung dahi putih.
Baca Juga: Arutmin Gelar Operasi Katarak Gratis untuk Warga di Lingkar Tambang
Untuk memperbanyak literatur dan pemahaman tentang lutung dahi putih, maka diadakan kerjasama penelitian bersama perguruan tinggi. Diharapkan karakteristik satwa langka bisa dipelajari untuk membuat beberapa program yang sesuai dalam pelestariannya. Fotografer nasional spesialis alam liar, Riza Marlon, juga berkesempatan mengabadikan keberadaan lutung dahi putih setelah melakukan pengamatan selama beberapa hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai