Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah Indonesia bakal melanjutkan program hilirisasi industri dalam rangka meningkatkan produktivitas dan nilai tambah.
Meski pemerintahan Jokowi berakhir pada Oktober 2024 mendatang tapi dirinya meminta Presiden Terpilih yakni Prabowo Subianto untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi ini.
Program ini dimulai dengan kebijakan tidak mengekspor dalam bentuk bahan mentah (raw material) komoditas nikel, bauksit, dan tembaga yang telah berhasil membuka ribuan lapangan kerja serta menambah pendapatan negara sebesar Rp158 triliun.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam Pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI Tahun 2024, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
“Alhamdulillah, sampai saat ini telah terbangun smelter dan industri pengolahan untuk nikel, bauksit, dan tembaga yang membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara lebih dari Rp158 triliun selama 8 tahun ini,” ucap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak mundur meski banyak negara-negara yang berusaha untuk menghalangi upaya Indonesia dalam mewujudkan program industrialisasi di dalam negeri.
“Walau banyak negara lain yang menggugat, menentang, bahkan berusaha menggagalkan, tapi kita sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai bangsa yang besar, kita tidak goyah, bahkan terus maju melangkah,” tegasnya.
Melalui program hilirisasi industri tersebut, Presiden berharap semua kekayaan alam yang dimiliki Indonesia dapat dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat dan dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menyampaikan bahwa Indonesia memiliki keunggulan kompetitif seiring cadangan sumber daya mineral pertambangan yang besar.
Baca Juga: Daftar Baju Adat Presiden Jokowi di Upacara 17 Agustus Sejak 2017, di IKN Bakal Pakai Apa?
Cadangan mineral pertambangan Indonesia harus menjadi fondasi utama dalam penguatan ekosistem industri pertambangan di Indonesia, baik untuk kebutuhan transisi energi, kendaraan listrik, maupun pembangunan Nusantara Baru.
Oleh karena itu, Grup MIND ID terus mengedepankan pengelolaan yang profesional, bertanggung jawab dan berkelanjutan agar dapat memberikan dampak dan manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
"MIND ID bersama anggota holding terus bekerja optimal memastikan ketahanan mineral pertambangan di tanah air demi mendukung Indonesia Emas 2045," katanya.
Hendi menjelaskan bahwa MIND ID terus mengedepankan transformasi, inovasi, serta implementasi tata kelola perusahaan yang baik dengan prinsip pertambangan berkelanjutan.
Grup MIND ID juga terus mempercepat program hilirisasi yang diamanatkan oleh negara melalui penyelesaian sejumlah proyek strategis. Seluruh proyek tersebut nantinya akan semakin memperkuat perekonomian bangsa.
Salah satu proyek strategis tersebut adalah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah yang akan kapasitas produksi hingga 1 juta ton alumina per tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru
-
Menteri Purbaya Sindir Kinerja Bea Cukai: Orangnya Pintar-pintar, Tinggal Digebukin Aja
-
Minat BUMN Untuk IPO Makin Jauh, OJK dan BEI Mulai Ketar-ketir
-
Purbaya Resmikan 3 Teknologi AI Canggih di Pelabuhan, Biar Kerja Bea Cukai Tak Lagi Lambat
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari