Untuk penghargaan bandar udara dan pelabuhan sehat yang dilaksanakan melalui kerjasama Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan tujuan untuk mewujudkan pelabuhan dan bandar udara sehat secara berkelanjutan dengan menciptakan lingkungan bersih, aman, nyaman dan ramah bagi para pengguna jasa transportasi serta mendukung keberlanjutan ekonomi dan sosial guna pengurangan dampak lingkungan negatif dan upaya mencegah potensi risiko penyebaran guna peningkatan kualitas kesehatan dan keselamatan kerja.
Dengan demikian pelabuhan dan bandar udara tidak hanya berfungsi sebagai pusat transportasi tetapi juga sebagai fasilitas yang mendukung pembangunan berkelanjutan masyarakat disekitarnya. Dari 76 peserta yang mengajukan, Penghargaan diberikan kepada 56 Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat yang terdiri dari: 26 bandar udara sehat: Halim Perdanakusuma (Jakarta), I Gusti Ngurah Rai (Bali), Jenderal Ahamad Yani, Adi Soemarmo, Sultan Muh.Kaharuddin, , Zainuddin Abdul Madjid, Minangkabau (Padang), Sultan Iskandar Muda, Sultan Syarif Kasim II, Raja Haji Fisabilillah , Syamsudin Noor, Gusti Sjamsir Alam, , Sultan Aji Muhammad Sulaiman, , Betoambari, Banyuwangi, Radin Inten II, Sultan Mahmud Baharuddin II, Kertajati, Sam Ratulangi (Manado), Pattimura, El Tari dan Mopah (Merauke), H.AS Hanandjoeddin, Kulon Progo DIY, Tanjung Harapan-Tanjung Selor, Djalaluddin (Gorontalo) dan 22 pelabuhan sehat: Pelabuhan Sunda Kelapa, Para Pare, Benoa, Tanjung Emas, Teluk Bayur, Tanjung Balai Karimun, Pontianak, Boom Baru, Tanjung Intan (Cilacap), Pangkal Balam, Terminal Khusus PLTU Pacitan, TUKS Petrokimia Gresik Terminal Khusus PT Bintan Inti Industrial Estate, Terminal Khusus Bandar Bentan Telani Lagoi, PT Rutmin , Palaran, Badak LNG, PT Pupuk Kaltim, PT Indominco Mandiri, PT Kaltim Prima Coal dan Paiton. Selanjutnya untuk pelabuhan perikanan: dan pelabuhan perikanan sehat yang mendapatkan penghargaan antara lain: Pelabuhan perikanan Nizam zachman (Jakarta), Nusantara Prigi (Trenggalek), Samudera Bungus (padang), Nusantara Karangantu (Banten), Samudera Cilacap dan Kejawanan (Cirebon).
Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga pengingat bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk menghadapi tantangan kesehatan lingkungan dan menciptakan masa depan Indonesia yang lebih sehat dan produktif serta berkelanjutan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya
-
Purbaya Akui Pertumbuhan Ekonomi Q3 2025 Lambat, Tapi Warga Mulai Percaya Prabowo