Suara.com - Jumlah lowongan pekerjaan di Amerika Serikat terus menurun. Terlebih, para pengusaha AS menarik kembali rencana perekrutan mereka bulan lalu dikarenakan meningkatnya jumlah pengangguran.
Meskipun terjadi penurunan lowongan, perputaran pasar tenaga kerja secara keseluruhan tetap stabil di bulan Februari, karena persentase perekrutan, PHK, dan keluar dari total pekerjaan tidak berubah.
Dilansir dari CNN International, PHK memang meningkat dari Januari menjadi sekitar 1,79 juta dari 1,67 juta, menurut laporan tersebut.
Tidak mengherankan, sektor yang mengalami salah satu peningkatan PHK terbesar adalah pemerintah federal, yang mengalami lonjakan PHK menjadi 22.000 dari 4.000 pada bulan Januari, menandai total bulanan tertinggi sejak November 2020.
Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipelopori Elon Musk telah menyerbu lembaga-lembaga federal dalam beberapa minggu terakhir, dengan cepat memangkas pekerjaan dan memotong pendanaan dan program.
Ekonom telah memperingatkan bahwa data pasar tenaga kerja awal tahun 2025, yang telah menunjukkan perlambatan tetapi penambahan pekerjaan yang solid, kemungkinan besar merupakan "tenang sebelum badai.
Tindakan kebijakan Trump yang bergerak cepat termasuk pengurangan tenaga kerja yang drastis dalam pemerintahan federal. Serta diperkirakan akan berdampak pada sektor swasta, yang berpotensi menghambat pertumbuhan di sana dan ekonomi AS secara keseluruhan.
"Data hari ini melihat kembali ke bulan Februari, saat PHK dimulai. Visibilitas pemotongan yang sedang berlangsung hanya akan menjadi lebih jelas dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," tulis Elizabeth Renter, ekonom senior NerdWallet.
Pengusaha sudah mempekerjakan lebih sedikit orang memasuki tahun ini, dan ketidakpastian yang terus meningkat di seluruh bidang ekonomi akan menahan perekrutan pada tingkat yang lebih rendah.
Baca Juga: Profil Pemilik PT AVO Innovation Technology yang Diduga PHK Karyawan Tak Sesuai Aturan
Estimasi konsensus FactSet menunjukkan para ekonom memperkirakan lowongan pekerjaan pada bulan Februari akan turun menjadi 7,625 juta dari 7,74 juta.
Laporan hari Selasa menunjukkan lowongan pekerjaan menurun di sebagian besar industri. Namun, peningkatan yang paling menonjol terjadi pada layanan profesional dan bisnis, informasi, dan layanan pendidikan swasta.
Selain keuntungan yang terlihat pada industri seperti layanan profesional dan bisnis, pertambangan, serta seni dan hiburan aktivitas perekrutan tidak banyak berubah di sebagian besar sektor.
Perputaran yang dibutuhkan untuk pasar tenaga kerja yang sehat telah melambat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Bisnis tidak banyak merekrut, orang-orang tidak ingin berhenti, dan mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap berada di pinggir lapangan lebih lama.
Bisnis membutuhkan sinyal yang kuat tentang ekonomi agar merasa nyaman dalam merekrut, berinvestasi, dan berekspansi, katanya. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, pesan seputar tarif hanya menambah ketidakpastian, katanya.
Laporan JOLTS merupakan yang pertama dari serangkaian data ekonomi penting yang akan dirilis minggu ini tentang kesehatan dan lintasan pasar tenaga kerja, yang terpenting adalah laporan pekerjaan hari Jumat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
Terkini
-
Shutdown AS Diabaikan, IHSG 'Pertahankan'Level 8.000 di Tengah Tekanan Jual Asing
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
JIEP Gencar Perkuat Integritas, Terapkan Sistem Anti Penyuapan Ketat
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Pertamina: Tak Ada Korban Jiwa
-
Booming Perumahan 2025-2029: Prabowo Genjot Subsidi, Apa Saja Dampaknya?
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!