Suara.com - Pengamat BUMN sekaligus Managing Director Lembaga Manajemen FEB UI, Toto Pranoto menegaskan bahwa industri pertahanan nasional perlu mendapatkan perhatian dan perlakuan khusus dari negara, baik dalam bentuk investasi besar hingga penguatan tata kelola.
Hal ini disampaikan demi masa depan Holding BUMN Pertahanan, ID Defense, yang dimiliki negara di bawah pengawasan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Toto menjelaskan bahwa saat ini BUMN-BUMN pertahanan sudah berhimpun dalam satu holding bernama ID Defense, yang anggotanya antara lain PT PAL, PT Pindad, PT Len Industri, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Dahana. Holding ini, kata dia, dibentuk untuk mengelola industri strategis yang vital bagi negara.
“BUMN-BUMN di bidang pertahanan itu kan sejak dua tahun lalu sudah bergabung dalam satu holding, namanya ID Defense. Mereka punya tugas khusus, makanya diberi hak monopoli karena ini alat vital negara,” ujarnya, Senin (14/7/2025).
Menurutnya, industri pertahanan adalah tulang punggung dari kemandirian bangsa. Ia menekankan pentingnya dukungan nyata dari negara agar Indonesia tidak terus bergantung pada teknologi asing.
“Sektor industri pertahanan itu jadi tulang punggung kemandirian. Kita harus membangun sendiri. Sudah ada langkah-langkah, seperti PAL kerja sama dengan POSCO Korea, juga kerja sama bikin kapal selam dan pesawat perang. Itu bagus, tapi harus diperkuat,” katanya.
Toto menekankan bahwa tantangan terbesar bukan hanya teknologi, tetapi sumber daya manusia (SDM) dan riset inovasi. Menurutnya, membangun industri pertahanan tak bisa hanya mengandalkan dana dari BUMN semata, melainkan butuh investasi negara secara signifikan.
Oleh karena itu, ia menyoroti peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) selaku pengelola investasi strategis yang mengonsolidasikan dan mengoptimalkan investasi pemerintah. Dengan dukungan Danantara, ini akan menjadikan industri pertahanan sebagai sektor prioritas negara.
“Kolaborasi jangan cuma komersial. Tapi juga harus berdampak pada kemandirian industri persenjataan Indonesia. Danantara ke depan harus bisa memilah industri mana yang prioritas,” katanya.
Baca Juga: Rocky Gerung Beri 'Resep Anti Gagal' untuk Prabowo: Jujur Soal Beban Warisan Jokowi!
Toto mencontohkan model di Tiongkok yang menerapkan pengawasan ketat melalui lembaga negara SASAC, yang menentukan mana BUMN yang layak disubsidi dan mana yang bisa dilepas ke pasar. Menurutnya, industri pertahanan Indonesia layak mendapatkan subsidi negara, seperti halnya di negara-negara lain.
Namun ia juga mengingatkan bahwa industri pertahanan memerlukan tata kelola yang bersih dan profesional, bebas dari intervensi politik yang merusak karena BUMN bukan 'warung kopi'. Ia merespons kekhawatiran bahwa penempatan orang partai di tubuh BUMN pertahanan bisa berujung pada konflik dan mengganggu efektivitas kerja.
“Ini bagian paling basic. Masalah tata kelola. Prinsip good corporate governance (GCG) harus jalan. Di Danantara kan ada Dewan Pengawas, ada komite audit, manajemen risiko, nominasi. Komite-komite ini harus efektif,” ungkap Toto.
Lebih jauh, ia mengusulkan agar pengawasan terhadap Danantara tidak hanya bersifat internal, tetapi juga melibatkan publik. Transparansi dianggap kunci agar masyarakat bisa ikut mengawasi jika terjadi penyimpangan.
“Mungkin publik juga harus bisa memantau. Kalau perusahaan publik wajib lapor tahunan atau semesteran. Kalau bukan publik ya wajib tampilkan di website. Publik bisa jadi dewan pengawas yang efektif,” terangnya.
Toto pun mengingatkan bahwa industri pertahanan tidak boleh diurus secara biasa. Ia menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Prabowo memahami pentingnya membangun ekosistem pertahanan yang kokoh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
Terkini
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Kabar Kenaikan Gaji PNS Tahun 2026, Ada 2 Syarat
-
Kementerian ESDM Buka Peluang Impor Gas dari AS untuk Penuhi Kebutuhan LPG 3Kg
-
Bisnis AI Kian Diminati Perusahaan Dunia, Raksasa China Bikin 'AI Generatif' Baru
-
Waskita Karya Rampungkan Transaksi Divestasi Saham Jalan Tol Cimanggis - Cibitung Rp3,28 Triliun
-
Dukung Mitigasi Banjir dan Longsor, BCA Syariah Tanam 1.500 Pohon di Cisitu Sukabumi
-
Magang Nasional Gelombang III Segera Digelar, Selanjutnya Sasar Lulusan SMK
-
Banjir Sumatera Telan Banyak Korban, Bahlil Kenang Masa Lalu: Saya Merasa Bersalah
-
Mulai 2026 Distribusi 35 Persen Minyakita Wajib via BUMN
-
Akhirnya Bebas, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Terima Kasih Profesor Dasco