- Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menjadi sorotan nasional pada Senin (17/11/2025) karena menolak kebutuhan ahli gizi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
- Penolakan tersebut terjadi dalam konsolidasi internal SPPG Kabupaten Bandung.
- Cucun mengusulkan mengganti ahli gizi dengan lulusan SMA bersertifikasi tiga bulan.
Suara.com - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, tiba-tiba menjadi sorotan nasional menyusul rekaman video yang viral di media sosial pada Senin (17/11/2025).
Video tersebut menangkap momen ketika Cucun melontarkan pernyataan keras yang menolak kebutuhan tenaga profesional ahli gizi dalam implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kontroversi ini tidak terjadi tanpa sebab. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kronologi kejadian ini berpusat pada sebuah acara konsolidasi internal yang dihadiri oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG se-Kabupaten Bandung.
Kronologi Anggota DPR Cucun Singgung Ahli Gizi MBG
Agenda Acara: Peristiwa ini bermula dalam forum konsolidasi SPPG MBG se-Kabupaten Bandung, sebuah kegiatan yang bertujuan mematangkan pelaksanaan program gizi di tingkat daerah.
Munculnya Usulan Ahli Gizi: Dalam forum tersebut, seorang ahli gizi yang hadir menyampaikan masukan profesional kepada pemerintah. Esensi usulan tersebut adalah agar Badan Gizi Nasional (BGN) dapat secara resmi menjalin kerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) untuk memastikan standar kualitas dan pendampingan yang tepat dalam menjalankan program MBG.
Reaksi Keras Cucun: Masukan yang seharusnya diterima sebagai pandangan profesional justru ditanggapi secara emosional dan penolakan mentah-mentah oleh Cucun Ahmad Syamsurijal. Dalam rekaman yang beredar, Cucun menyampaikan penolakannya dengan nada tinggi.
Kutipan Kontroversial: Cucun secara eksplisit menyatakan bahwa keahlian profesional di bidang gizi tidak diperlukan. Ia bahkan menuding profesi tersebut tidak lagi relevan, melontarkan ucapan yang sangat menyinggung:
"Tidak perlu ahli gizi, tidak perlu Persagi. Yang penting adalah satu tenaga yang mengawasi gizi. Tidak perlu orang-orang seperti kalian yang merasa sombong."
Baca Juga: Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Kembali Terjadi, BGN Janji Benahi Sistem Pengawasan
Rencana Perubahan Kebijakan: Penolakan tersebut diikuti dengan rencana tindak lanjut yang akan ia bawa ke ranah legislatif dan eksekutif. Cucun menyatakan bahwa ia akan segera mengadakan rapat dengan BGN dan akan berusaha mengubah diksi resmi dari 'Ahli Gizi' menjadi 'tenaga yang menangani gizi'. Ia juga menjanjikan, "Nanti saya akan selesaikan di DPR."
Alternatif Solusi Kilat: Sebagai pengganti tenaga profesional, Cucun mengusulkan solusi yang dianggap instan dan lebih efisien biaya. Ia menyarankan agar Kepala Dinas Kesehatan setempat melatih lulusan SMA yang cerdas (fresh graduate) selama tiga bulan saja, kemudian memberikan sertifikasi melalui BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) agar mereka bisa menjadi "tenaga yang mengawasi gizi".
Penegasan Anggaran dan Pengawasan: Menutup pernyataannya, Cucun menekankan bahwa sumber pendanaan MBG adalah APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Sehingga, ia wajib menjalankan fungsi pengawasan dan audit (pos audit) terhadap mitra pelaksana, KSPPG, dan tenaga pengawas gizi yang direkrut, sebagai upaya untuk mencegah problematika atau penyimpangan dana publik.
Pernyataan Cucun, yang merupakan Wakil Ketua DPR, menjadi viral dan memicu perdebatan luas di kalangan praktisi kesehatan dan publik mengenai standar kualitas gizi yang seharusnya diterapkan dalam program yang didanai negara tersebut.
Profil Cucun Ahmad
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
Terkini
-
CPNS Kemenkeu 2026 Tidak Dibuka untuk Sarjana Non-kedinasan: Hanya Lulusan SMA
-
OJK Awasi Ketat Penyalahgunaan Barang Jaminan di Bisnis Gadai
-
Prediksi Jadwal dan Formasi CPNS 2026: Formasi, Seleksi Administrasi dan Ujian
-
Promo Superindo Hari Ini: Katalog Lengkap 17-20 November 2025, Surganya Diskon!
-
Soal Isu Merger dengan GOTO, Presiden Grab: Ngapain? Pertumbuhan Kami Lagi Bagus di Indonesia!
-
Menkeu Purbaya Mau Cacah Baju Thrifting, UMKM Mau Tampung?
-
100 Rumah Tangga Fakfak Dapat Listrik Gratis lewat Program BPBL
-
Muncul Penipuan Pembiayaan Mekaar Digital, PNM Imbau Masyarakat Lebih Waspada
-
Emiten Kelapa Sawit MKTR Raup Laba Bersih Rp 36,78 Miliar di Kuartal III-2025
-
BI: Utang Luar Negeri Indonesia Turun Tembus Rp 7.092 Triliun