-
Siswa di Lembang keracunan usai santap hidangan dari Program Makan Bergizi (MBG).
-
BGN pastikan program tidak berhenti dan akan terus melakukan perbaikan sistem pengawasan.
-
Keterlibatan aktif TNI dinilai akan mempercepat pencapaian target program strategis nasional ini.
Suara.com - Program Makan Bergizi (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan setelah terjadinya kasus dugaan keracunan makanan di Lembang, Jawa Barat. Sejumlah siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap hidangan yang disediakan oleh program tersebut.
Menanggapi insiden ini, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Lodewyk Pusung, memastikan pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan sistem secara mendasar.
“Kami (BGN) akan terus berbenah diri dan melakukan perbaikan. Tim investigasi sudah diturunkan untuk mendalami kasus ini,” ujar Lodewyk kepada wartawan, Kamis (13/11/2025).
Menurutnya, BGN telah menurunkan tim untuk menelusuri sumber masalah dan menemukan adanya potensi kontaminasi yang kini tengah dianalisis oleh laboratorium kesehatan daerah.
Meskipun demikian, Lodewyk menegaskan bahwa program MBG tidak akan dihentikan. Sebaliknya, program ini akan diperkuat dengan sistem pengawasan dan koordinasi antarinstansi yang lebih ketat.
“Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan pemerintah daerah untuk memastikan standar gizi serta kebersihan terpenuhi di setiap dapur MBG,” katanya.
Libatkan TNI untuk Perkuat Pelaksanaan
Lebih lanjut, Lodewyk menyampaikan optimismenya terhadap keterlibatan aktif TNI dalam pelaksanaan program ini. Menurutnya, partisipasi militer akan memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
“Militer dan rakyat adalah satu kesatuan. Dengan terlibatnya TNI secara aktif, berjenjang, dan proporsional, ini akan menjadi percepatan pencapaian target Presiden Prabowo,” ujarnya.
Baca Juga: Audit Ketat dan Suntik Mati Dapur 'Nakal': Bagaimana Nasib Program Makan Bergizi Gratis?
Sebagai Purnawirawan Kehormatan, Lodewyk juga mengingatkan pentingnya dukungan publik untuk menjaga keberlanjutan program MBG, yang ia sebut sebagai gerakan nasional untuk menyiapkan generasi unggul.
“Mohon dukungan dan pengawasan rakyat. Ini program baik yang harus sama-sama kita sukseskan dan menjadi momentum membangun kembali tradisi gotong royong,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum