Suara.com - Inggris boleh saja mengklaim sebagai negeri asal sepak bola modern, tetapi dari 12 kali keikutsertaannya di Piala Dunia, baru satu kali tim nasionalnya menjuarai ajang sepak bola paling akbar di dunia itu. Selain itu, paling banter Inggris hanya menembus semi final.
Mungkin karena fakta itu, fisikawan terkemuka Inggris, Stephen Hawking, merasa perlu turun tangan agar di Brasil bulan depan, tim berjuluk St Georger Cross itu bisa kembali mengecap nikmatnya gelar juara.
Maka pada Rabu (28/5/2014), Hawking membuka kelas khusus sepak bola di Savoy Hotel, London.
"Sejak awal peradaban, manusia tidak pernah puas jika melihat sesuatu yang tidak terjelaskan...tidak terkecuali Piala Dunia," jelas ilmuwan berusia 72 tahun itu, dari atas kursi rodanya.
Menurut Hawking, dari sudut pandang ilmiah, ada lima faktor yang akan memengaruhi penampilan Inggris di Brasil nanti: lingkungan, psikologi, fisik, politik, dan taktik.
Secara rinci - menurut Hawking yang menyaksikan 45 laga timnas Inggris sejak mereka juara pada 1966 dan 204 adu pinalti Inggris untuk menghasilkan rumusnya itu - ada beberapa faktor ideal yang bisa menentukan kemenangan Inggris di Brasil. Berikut adalah hasil telaah Hawking:
1. Iklim sedang adalah yang terbaik. Setiap kenaikan suhu sebear 5 derajat Celcius, maka peluang Inggris untuk menang berkurang 59 persen.
2. Ketinggian. Peluang Inggris untuk menang naik dua kali lipat ketika bermain di stadion yang tingginya lebih rendah dari 500 meter di atas permukaan laut.
3. Dekat dengan kampung halaman. Peluang Inggris untuk menang naik 22 persen jika bermain dekat dengan Inggris Raya. Perbedaan budaya dan jet lag, sangat memengaruhi performa para pemain Inggris.
4. Waktu bermain. Jika laga dimulai pada pukul 3 petang, peluang Inggris untuk menang bisa naik hingga 30 persen.
5. Formasi terbaik bagi Inggris adalah 4-3-3, dengan tingkat kesuksesan sampai 58 persen. Jika menggunakan pola 4-4-2, peluang Inggris untuk menang hanya 48 persen.
6. Seragam merah bisa meningkatkan peluang Inggris untuk menang hingga 20 persen. Merah membuat Inggris lebih dominan dan agresif.
7. Wasit adalah faktor paling besar yang bisa menentukan nasib Inggris. Jika wasit Eropa yang memimpin laga, peluang Inggris untuk memang bisa mencapai 63 persen. Sementara jika wasitnya dari luar Eropa, peluang Inggris hanya 38 persen.
Selain peluang menang, dalam hal pinalti Hawking juga punya teori sendiri.
1. Siapa penendang pinalti terbaik? Jawabannya: striker. Jika dieksekusi striker, peluang pinalti berbuah gol bisa mencapai 81 persen, gelandang 67 persen, dan bek hanya 65 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Persita Tangerang Kalahkan Persib Bandung dengan Skor 2-1
-
Bos JDT Curiga Ada Pihak Luar yang Buat Malaysia Dihukum FIFA
-
Pengamat Malaysia Anggap Hukuman FIFA Lebih Besar dari Skandal Suap 1994
-
Joehari Ayub Mundur, Satu Bulan Kemudian FAM Disanksi FIFA, Sudah Tahu Ada yang Tidak Beres?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat