Suara.com - 64 tahun lalu, Uruguay membuat kejutan besar. Bukan karena berhasil lolos ke final Piala Dunia 1950. Tetapi, karena berhasil mengalahkan tuan rumah Brasil di partai final. Itu merupakan trofi Piala Dunia kedua yang diraih Uruguay setelah Piala Dunia 1930.
Kali ini, Uruguay ingin bernostalgia. Piala Dunia kembali digelar di Brasil dan Uruguay datang dengan kapasitas semifinalis Piala Dunia 2010 dan juara Copa America 2011. Tidak pelak, tim asuhan Oscar Tabarez itu merupakan salah satu favorit untuk juara.
Uruguay juga punya dua penyerang haus gol yaitu Luis Suarez dan Edinson Cavani. Suarez mungkin absen dalam dua pertandingan pertama Uruguay karena masih belum pulih dari cedera. Namun, masih ada pemain pengganti yang tidak kalah hebat yaitu Diego Forlan.
Empat tahun lalu, Forlan berjasa membawa Uruguay lolos ke semifinal. Di usia yang tidak muda lagi, kehadiran Forlan bisa memberikan suntikan semangat bagi pemain Uruguay lainnya. Apalagi, negara dari Amerika Latin itu berada di grup neraka bersama Inggris dan Italia.
Karena itu, partai melawan Kosta Rika, Minggu (15/6/2014) dinihari WIB wajib berakhir dengan kemenangan. Karena, dua lawan berikutnya yang akan dihadapi jelas bukan lawan yang mudah untuk ditaklukkan. Selain Suarez, semua pemain Uruguay lain dalam kondisi fit untuk tampil.
Sementara itu, Kosta Rika dianggap sebagai “underdog” di Grup C. Catatan Kosta Rika dalam penampilan perdana di Piala Dunia juga tidak buruk yaitu menang dua kali dari tiga pertandingan. Namun, Kosta Rika belum pernah menang dalam tiga pertandingan melawan negara dari Amerika Latin.
Lini pertahanan Kosta Rika juga rapuh untuk ditembus pemain lawan. Pada Piala Dunia 2010, gawang Kosta Rika kebobolan sembilan gol. Empat tahun berlalu, penampilan Kosta Rika juga tidak semakin membaik. Dalam enam pertandingan terakhir, mereka kalah empat kali.
Apabila melihat skuad kedua tim, Uruguay jelas lebih diunggulkan. Namun, Piala Dunia selalu penuh dengan kejutan. Uruguay tidak boleh terlalu percaya diri apabila tidak ingin meraih hasil yang tidak diinginkan dalam pertandingan pertama di Grup C tersebut.
Berita Terkait
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Horor! Diego Forlan Dilarikan ke Rumah Sakit, Tulang Rusuk Patah dan Paru-Paru Robek
-
Timnas Uruguay Terbang ke Asia Tenggara Bulan Depan, Lawan Siapa?
-
Dari Gang Kecil Uruguay ke Panggung Dunia: Lahirnya Futsal
-
Ilmuan Dibikin Kaget, Hiu Orange Super Langka Tiba-Tiba Muncul di Laut Kosta Rika
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bursa Transfer Memanas: 5 Bintang Abroad Timnas Indonesia yang Berpeluang Ganti Klub Baru
-
Media Belanda: Bukan Van Bronckhorst, John Herdman Calon Tunggal Pelatih Timnas Indonesia
-
Mikel Arteta Ajak Arsenal Nikmati Setiap Kemenangan usai Kembali ke Puncak Liga Inggris
-
AFC Nations League Resmi Diluncurkan, Timnas Indonesia Siap Hadapi Kompetisi Baru Asia
-
Drawing Piala AFF 2026 di Jakarta, Misi Timnas Indonesia Raih Juara
-
AFC Rancang Nations League, Jadwal Timnas Indonesia Bakal Super Padat
-
Gelandang Man City Keturunan Indonesia Semringah Bisa Cetak Gol di Kandang
-
Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
-
Kata-kata Emil Audero Usai Tampil Heroik di Laga Lazio vs Cremonese
-
Fabio Lefundes Sebut Laga Borneo FC vs Persebaya Berkualitas Tinggi Meski Tak Full Team