Suara.com - Madjid Bougherra mengatakan kemenangan Aljazair atas Jerman di Piala Dunia 1982 akan menjadi modal penting bagi Serigala Gurun saat melakoni laga "hidup-mati" kontra Der Panzer di babak 16 besar Piala Dunia kali ini.
Di laga pembuka Grup 2 Piala Dunia 1982, Aljazair secara mengejutkan mampu menundukkan Jerman, yang kala itu merupakan tim kandidat juara, dengan skor tipis 2-1. Namun kala itu Aljazair gagal melaju ke babak 16 besar setelah Jerman dan Austria melakoni laga yang terkenal penuh intrik. Sama-sama mengoleksi empat poin dengan Jerman dan Austria, karena selisih gol Aljazair gagal melaju ke fase gugur.
"Mereka adalah tim yang selalu dibicarakan dalam setiap diskusi keluarga. Saat kami masih kecil, kami diceritakan tentang kemenangan atas Jerman. Kemudian tentang pertandingan yang diatur kontra Austria," jelas Bougherra.
Menghadapi Der Panzer, Aljazair tentu bukanlah tim unggulan. Namun, dengan semangat pantang menyerah yang ditunjukkan anak asuh Vahid Halilhodzic, bisa jadi kejutan kembali terjadi di laga tersebut.
"Semua orang menjagokan Jerman, tapi kami tahu apa yang harus kami raih," tandas Bougherra.
"Kami menganggap hasil dari pertandingan ini adalah bonus. Dan kami akan bermain tanpa beban. Seperti yang pelatih perintahkan," sambungnya. (Soccernet)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Belum 1 Detik Lawan Arab Saudi, Patrick Kluivert Senang Nih Dengar Kabar Buruk dari Irak
-
Pelatih Brasil Tak Habis Pikir Patrick Kluivert Cuekin Nadeo Argawinata: Dia Tampil Luar Biasa
-
Pemain Keturunan Bermarga Sitorus Bersinar di Liga Australia, Tanpa Naturalisasi Bisa Bela Timnas
-
Alasan Klub 'Saudara' Manchester City Beri Kontrak Profesional ke Wonderkid Timnas Indonesia
-
Disambut bak Pahlawan di Stamford Bridge, Jose Mourinho Malah Bilang Begini
-
H-8 vs Arab Saudi, Pemain Keturunan Rp 13,91 Miliar Cedera, Timnas Indonesia Makin Kritis
-
Mimpi Buruk Liverpool: Dihajar Galatasaray, Alisson dan Ekitike Cedera
-
Bocoran Pemain Timnas Indonesia untuk SEA Games 2025 Pilihan Indra Sjafri
-
Harimau Malaya Kocar-Kacir! 7 Pemain Dihukum FIFA, Bisa Menang Lawan Laos?
-
Jejak Hitam Malaysia di FIFA: Dari Kerusuhan Suporter hingga Skandal Naturalisasi