Suara.com - Rendahnya prestasi sepakbola Indonesia, baik itu di level junior maupun senior, dinilai oleh pengamat Tommy Welly sebagai akibat dari kurangnya pembinaan dan fasilitas penunjang di Indonesia. Karenanya, dia pun menyarankan kepada pemerintah agar memperhatikan proses pembinaan pemain seperti di Jerman.
Menurut Tommy, pemain hebat sekelas Michael Ballack dan lainnya di Jerman, muncul karena sejak kecil dilatih dengan proses yang teratur dan fasilitas yang kualitasnya sama dengan senior.
"Di Jerman, seperti di klub Bayern Munich, itu pemain hebat lahir karena fasilitas tim junior sama dengan tim senior. Yang beda pelatihnya," ungkap Tommy, dalam diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/12/2014).
Sosok yang juga akrab disapa Towel ini pun mencontohkan perjalanan tim nasional (timnas) Jerman yang menjuarai Piala Dunia tahun 2014 tidak dengan instan. Jerman yang sudah tiga kali juara dunia, menurutnya sempat harus merasakan kejadian pahit kala dipermalukan dan tersingkir pada babak penyisihan Piala Eropa 2000.
"Saat itu, Jerman berpikir seusai kekalahan tersebut. Pada 2006, Jerman menjadi tuan rumah dan tidak mau lagi dipermalukan. Jadi kalau 2014 jadi juara, sebetulnya perjalanan mereka dimulai sejak 2000," tuturnya.
"Selama 14 tahun mereka berpikir, dan akhirnya 2014 mereka juara, di mana mereka berpikir (juga) bukan tanpa modal. Pesan moralnya yakni bahwa sepakbola itu tidak gampang dan butuh proses cermat yang berkesinambungan," jelasnya.
Towel sendiri menilai bahwa inilah saatnya persepakbolaan nasional bangkit melalui pembenahan organisasi yang menaunginya. Jika itu tidak dilaksanakan, Towel mengaku dirinya sangat pesimistis prestasi Indonesia di kancah internasional akan berhasil.
"Yang harus kita lakukan saat ini adalah berkomitmen dan konsisten pada proses," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Kabar Sial untuk Jay Idzes Jelang Lawan Arab Saudi dan Irak, Sabar Yah Bang...
-
Alasan Andre Onana Ditendang Manchester United, Masuk Akal Sih
-
Perbandingan Nilai Miliano Jonathans vs Mauro Zijlstra Debut Timnas Indonesia, Layak Dipakai Lagi?
-
Pantas Dipecat? Evaluasi Gerald Vanenburg vs Shin Tae-yong dan Indra Sjafri Urus Timnas U-23
-
Kata-kata Nasihat Teman Shin Tae-yong untuk Gerald Vanenburg: Saya Yakin...
-
Peta Kekuatan Irak Berubah Jelang Lawan Timnas Indonesia, Apa Saja yang Lebih Baik?
-
Luis de la Fuente Semringah dengan Kemenangan Telak Spanyol atas Turki
-
Pemain Keturunan Rp86,91 Miliar Bikin Persaingan Bek Tengah Timnas Indonesia Semakin Ketat
-
Gareth Bale 'Comeback', Siap Kembali Merumput di Korea Selatan
-
Market Value Timnas Indonesia Tembus Rp519 Miliar, Lewati Arab Saudi hingga Qatar Jelang Putaran 4