Suara.com - Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Salman Bin Ibrahim Al-Khalifa mengakui ada keinginan dari sejumlah negara di kawasan Teluk agar Australia keluar dari AFC. Kehadiran Australia dinilai kurang memberi manfaat.
"Ya, memang, ada indikasi negara-negara Asia Barat ingin mencoret Australia dari AFC," katanya kepada surat kabar Dubai Al-Ittihad.
Keputusan untuk menerima Australia di AFC dibuat berdasarkan kesepakatan tahun 2005. Al-Khalifa yang menjabat Presiden AFC pada 2013, menjelaskan belum ada mekanisme untuk meninjau ulang keanggotaan Australia.
"Keputusan untuk menerima Australia sudah melalui pertimbangan bertahun-tahun, sebelum saya menjadi ketua AFC. Keputusan sidang umum AFC tidak menyebutkan ini sebagai percobaan untuk dievaluasi apakah Australia akan terus berada di AFC," jelasnya.
Al Khalifa mengungkapkan alasan negara-negara Arab yang mempersoalkan masuknya Australia ke sepak bola Asia. Menurut dia, mereka menganggap kepindahan Australia hanya untuk mencari persaingan yang lebih kompetitif dan memudahkan mereka lolos ke putaran final Piala Dunia.
Dia menambahkan selain penentang, ada juga negara yang mendukung Australia tetap berada di AFC. Karena itu, dirinya tidak dapat membuat keputusan hanya berdasarkan opini.
"Ada beberapa federasi yang menganggap Australia tidak perlu meninggalkan Asia, tapi kami tidak bisa membuat keputusan hanya berdasarkan opini-opini. Setiap keputusan terkait keanggotaan Australia harus melalui sidang umum," tambahnya.
"Socceroos" telah dua kali lolos ke putaran final Piala Dunia melalui jalur kualifikasi Asia, Kondisi ini bertolak belakang dengan nasib negara-negara Arab. Pada periode 1990=2006, selalu ada wakil dari negara Arab di Piala Dunia. Namun pada dua event terakhir di Afsel dan Brasil, tidak ada wakil Arab yang lolos.
Australia yang saat ini menjadi tuan rumah Piala Asia 2015 akan menghadapi Korea Selatan pada laga final Sabtu (31/1/2015). Pertandingan akhir pekan lalu merupakan final kedua Australia, sejak meninggalkan zona Oceania dan bergabung ke zona Asia. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Timnas Indonesia U-23 Tertinggal 1-2 dari India: Dony Tri Pamungkas Cetak Gol Indah
-
Pengamat: Transisi Bermain Timnas Indonesia Harus Diperbaiki saat Lawan Irak
-
Manchester United Adopsi Model Bisnis Ala Amerika Demi Raup Untung
-
Puji Thomas Muller, Julian Nagelsmann: Belum Saatnya Ia Jadi Asisten Pelatih
-
Infantino Wacanakan Piala Dunia 2034 Berlangsung Saat Bulan Puasa
-
Nafsu Kylian Mbappe Dekati Rekor Gol Milik Rekan Calvin Verdonk
-
Statistik Tim Terlemah di Dunia San Marino Usai Dibantai 10-0: Kebobolan 613 Gol
-
Soal Strategi Timnas Indonesia Lawan Irak, Kluivert: Saya Akan Gila...
-
Akui Irak Lebih Kuat, Patrick Kluivert Bongkar Modal Menang Jay Idzes Cs
-
Barcelona Tinggalkan Superliga! Laporta Balikan dengan UEFA, Real Madrid Kecewa?