Suara.com - Hari ini, 51 tahun yang lalu, Roberto Mancini lahir di Iesi, Italia. Mancini adalah pelatih papan atas Eropa yang kini menjadi arsitek Inter Milan.
Mancini bergabung dengan Inter pada 14 November 2014. Ini adalah kali keduanya Mancini melatih di Guiseppe Meazza setelah sebelumnya, pada periode tahun 2004 hingga 2008, Mancini juga mengasuh anak-anak Nerazzurri.
Hingga jelang pertengahan musim, Mancini menunjukkan prestasi yang cukup membanggakan. Pelatih bertangan dingin itu saat ini sudah berhasil membawa Inter ke puncak klasemen Serie A Italia, dengan 20 poin, terpaut hanya 2 poin dari saingan terdekatnya, Napoli. Merebut gelar dari jawara musim lalu Juventus? Semua hal bisa saja terjadi.
Di masa lalu, Mancini mencatat sejarah manis bersama Inter. Dirinya membantu Inter merebut tiga gelar Scudetto Serie A, di mana salah satunya, yakni pada musim 2004/2005, Inter 'ketiban pulung' mendapat gelar cuma-cuma, setelah Juventus terkena skandal Calciopoli
Mancini punya gaya melatih yang unik. Terlepas dari kenyataan bahwa dirinya adalah bekas striker, juga terlepas dari tren permainan klub Negeri Pizza yang cenderung bertahan, Mancini lebih suka memiliki sebuah tim dengan pertahanan yang kuat.
Hal itu bisa terlihat dari catatan laga demi laga yang sudah dilakoni Inter musim ini. Inter lebih banyak mencatat kemenangan tipis, kecuali kemenangan 4-0 dalam laga terakhir mereka kontra Frosinone. Namun, satu hal yang menarik adalah bahwa Inter jarang sekali kebobolan.
Sebelum kembali ke Inter, Mancini menukangi Galatasaray. Melatih klub raksasa Turki itu, Mancini mempersembahkan satu gelar Turkish Cup.
Manchester City adalah klub yang ia latih selama empat musim sebelum dirinya hengkang ke Turki. Bersama The Citizens, Mancini mencicipi satu gelar juara Liga Premier.
Pelatih yang pernah merebut Scudetto bersama Sampdoria dan Lazio saat masih menjadi pemain ini mengawali karier kepelatihannya bersama Fiorentina. Melatih klub yang mengalami krisis keuangan, Mancini kerap bekerja tanpa dibayar. Iapun pernah mendapat ancaman pembunuhan lantaran menjual pemain kunci macam Rui Costa dan Francesco Told. Kendati demikian, Mancini sukses membawa La Viola menjuarai Coppa Italia.
Selepas Fiorentina, Mancini pindah ke Lazio. Lagi-lagi, ia dihadapkan pada masalah keuangan klub yang kronis. Walau kehilangan pemain hebat seperti Hernan Crespo dan Alessandro Nesta, Mancini tetap berhasil membawa Lazio merebut trofi Coppa Italia.
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Bukan Salah Florian Wirtz Jika Rekannya di Liverpool Tak Bisa Cetak Gol
-
Kisi-kisi Kondisi Timnas Indonesia di Ranking FIFA Setelah Terjungkal dari Irak
-
Joan Laporta Blak-blakan Hubungannya dengan Messi: Sempat Retak tapi...
-
Mengapa Timnas Indonesia Layak Protes Wasit Ma Ning Setelah Gagal Lolos Piala Dunia?
-
Real Madrid Kepincut Pemain Asuhan Carlo Ancelotti, Siap Keluarkan Dana Fantastis
-
Lamine Yamal Kerap Dihujat, Kylian Mbappe: Tiap Orang Bisa Salah, Gak Usah Lebay!
-
Kata-kata Patrick Kluivert Bela Diri Tak Bawa Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
-
Marcus Rashford Bakal Dipermanenkan Barcelona, Manchester United Bisa Apa?
-
Jadwal Lengkap Pekan 9 BRI Super League 2025/2026: Ada Persebaya vs Persija
-
Akhir Era Patrick Kluivert? 5 Pelatih Kelas Dunia Siap Guncang Kursi Panas Timnas Indonesia