Suara.com - Dalam sejarah sepakbola, tidak banyak tim yang mampu melakukan comeback alias membalikkan keadaan setelah sebelumnya tertinggal (kalah). Namun bagi FC Barcelona alias Barca, comeback atau yang juga bisa disebut bangkit dari kekalahan, sudah cukup sering mereka wujudkan.
Barca tercatat memiliki beberapa rekor comeback fantastis di berbagai ajang, mulai dari Copa del Rey (domestik) hingga ajang sekelas Liga Champions. Khusus di Liga Champions, dua di antara comeback terbaik Barca adalah saat menghadapi Chelsea di perempat final tahun 2000, serta lawan AC Milan pada perdelapan final 2013.
Tentu saja tak lupa yang terbaru dan mungkin paling fantastis, comeback di perdelapan final Liga Champions musim ini. Usai pada leg pertama tumbang 0-4 di kandang Paris Saint-Germain, Barca nyatanya mampu membalikkan keadaan dengan menang 6-1 pada leg kedua di kandangnya.
Kini di perempat final, Barca kembali dihadapkan pada situasi hampir serupa, dan kali ini lawannya adalah Juventus yang pekan lalu menaklukkan mereka 3-0 di Turin. Mampukah Barca kembali mempertunjukkan kemampuannya membalikkan situasi, alias mencatatkan lagi comeback yang mengesankan?
Tampaknya, kali ini sulit. Kenapa? Berikut tiga alasannya:
1. Barisan belakang Juve
Ini adalah Juventus, tim dengan lini belakang solid yang memiliki trio yang juga bukan kebetulan adalah benteng pertahanan timnas Italia. Mereka adalah Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini dan Andrea Barzagli. Chiellini bahkan menyumbang satu gol pekan lalu saat menekuk Barca. Plus, ada duo bek Brasil di sana, Alex Sandro dan Dani Alves yang notabene adalah mantan pilar Barca. Lalu jangan lupa dengan sosok di bawah mistar gawang, yakni salah satu kiper terkuat dunia, Gianluigi Buffon.
2. Massimiliano Allegri
Walaupun bukan termasuk kategori pelatih terhebat, tersukses, atau bahkan sekadar terpopuler, Massimiliano Allegri tetap bukan sembarang orang. Buktinya, racikannya pekan lalu saja berhasil membungkam Barca semandul-mandulnya. Satu hal penting lain dalam hal ini adalah fakta bahwa Allegri merupakan juga sosok pelatih Milan saat Barca sukses melakukan comeback pada 2013 lalu. Jadi setidaknya, kalaupun tak tahu persis bagaimana resep mencegah comeback Barca, dia dipastikan tak akan membiarkan kepahitan itu dirasakannya lagi.
3. 'Keberuntungan' jarang terjadi beruntun dan berdekatan
Boleh saja Barca jadi tim tersukses dalam mewujudkan hal-hal fantastis, rekor-rekor hebat, termasuk soal comeback. Namun rasanya, bahkan tim sehebat Barca pun tidak mungkin dua kali berturut-turut bisa merasakan 'keberuntungan' itu --setelah sebelumnya di perdelapan final lalu. Apalagi, jika jeda antara kalah 0-4 di Paris dengan menang 6-1 di Barcelona saat itu adalah tiga minggu, kali ini kekalahan 0-3 di tangan Juve baru saja dirasakan minggu lalu. Comeback hanya dalam rentang istirahat seminggu, sekaligus mengulang manisnya comeback awal Maret lalu? Mungkin hanya bisa jika Lionel Messi benar-benar adalah dewa --dan bukan sekadar manusia asal Rosario, Argentina.
Selain tiga alasan di atas, mungkin masih ada beberapa alasan atau faktor lain yang kian memperkecil peluang Barca untuk bisa kembali "bangkit dari kubur" kali ini. Walaupun sebaliknya, bisa jadi ada beberapa alasan atau faktor pula yang justru mendukung mereka mampu melakukannya.
Apa pun itu, tidak ada prediksi yang pasti, sampai bola bergulir di lapangan dan peluit wasit dibunyikan. Silakan tunggu saja hasil sesungguhnya nanti malam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
PSG Punya Rekor Menawan: Mampukah Enrique Redam Kenangan Pahit di Stadion Lluis Companys?
-
Drama Sporting Lisbon Jelang Tandang ke Napoli: Terlambat Terbang dan Disambut Teror Suporter
-
Kondisi Cedera Maarten Paes Jelang Bela Timnas Indonesia: 85 Persen Fit
-
Timnas Vietnam Resmi Ajukan Naturalisasi untuk Dua Pemain Asing Baru dari Brasil
-
Barcelona vs PSG: Rekor Seimbang dan Statistik Menarik Les Parisiens Kontra Blaugrana
-
Barcelona vs PSG, Luis Enrique Sebut Ada Harry Potter di Tim Blaugrana
-
Indra Sjafri Balik Tangani Timnas U-23: Siapa Asisten yang Akan Menemani di SEA Games 2025?
-
Kylian Mbappe Menggila! Alonso Sebut Pengaruhnya di Lapangan Luar Biasa
-
Tiba di Arab Saudi Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini yang Dilakukan Patrick Kluivert
-
Florian Wirtz Melempem, Arne Slot: Jujur, Dia Bagus Tapi...