Hal tersebut di atas juga berlaku apabila Argentina dan Islandia memetik kemenangan di laga terakhir Grup D.
Formasi 3-4-3, bentuk kesombongan Sampaoli yang berakhir petaka hingga rumor pecah perang di kubu Albiceleste
Kekalahan memalukan Argentina dari Kroasia sontak membuat nama Jorge Sampaoli menjadi sorotan. Pelatih kelahiran Casilda, Argentina, 58 tahun silam itu dituding menjadi biang keladi kekalahan Albiceleste.
Sampaoli sepertinya memang over confidence di laga tersebut. Hingga dirinya terlampau yakin dengan formasi 3-4-3, menghadapi tim dengan barisan tengah super kuat macam Kroasia.
Hasilnya bisa kita saksikan sendiri. Bagaimana finalis Piala Dunia 2014 itu keteteran di babak pertama, dan bagaimana Kroasia yang dengan leluasa menusuk dari sisi lapangan menghancurkan pertahanan Argentina di babak kedua.
Strategi yang di akhir pertandingan bukan hanya memperkecil peluang Argentina, tapi juga memicu perpecahan di ruang ganti.
"Biarkan dia (Jorge Sampaoli) mengatakan apa yang dia inginkan," kata pemain senior Argentina Sergio Aguero usai pertandingan, Jum'at (21/6/2018).
"Saya merasa marah dan sedih. Meskipun kami masih punya peluang untuk lolos. Sekarang, kami harus bergantung dengan (hasil) tim lain, namun masih ada harapan, keajaiban. Kami harus menunggu dan mencoba mengalahkan Nigeria," tukasnya seperti dikutip FourFourTwo.
Genderang perang seakan sudah ditabuh. Pemain Argentina pun dikabarkan menolak kebijakan Sampaoli sebagai juru taktik. Dilansir dari Foxsport, kabarnya pemain Argentina sudah bertemu dengan perwakilan Federasi Sepak Bola Argentina, AFA, menyatakan jika mereka akan menentukan starting line up sendiri di duel hidup mati kontra Nigeria.
Baca Juga: Pemprov DKI Targetkan Persiapan Asian Games Selesai 22 Juli
Sampaoli disebut tetap berada di antara pemain cadangan, namun sudah tak lagi berkuasa. Kehadiran Sampaoli hanya akan menjadi formalitas, sembari menunggu pemecatan resmi usai kiprah Albiceleste di Rusia 2018.
Namun dalam jumpa pers di Moskow, Senin (25/6/2018), kabar soal perpecahan di kubu Albiceleste dibantah oleh salah seorang pemain senior, Javier Mascherano. Bekas pemain Barcelona itu memastikan jika hubungan pelatih dan pemain tetap normal pascapembantaian Kroasia.
"Hubungan dengan pelatih sepenuhnya normal. Tentu saja, saat kami merasa ada yang tak nyaman atau kami melihat sesuatu, kami mengungkapkan padanya karena jika tidak maka kami adalah orang yang munafik," kata Mascherano.
"Para pelatih terbaik di dunia juga bertanya pada pemain untuk mengetahui pendapat mereka, karena pemain lah yang pada akhirnya membuat keputusan. Pelatih memberi Anda alat-alatnya, tapi Anda (pemain) yang menentukan pilihan mana yang terbaik untuk digunakan di atas lapangan," sambungnya seperti dilansir ESPN.
Terlepas dari apa yang terjadi di kamar ganti Argentina, yang pasti dan tak terbantahkan adalah nasib Albiceleste di Piala Dunia 2018 berada di ujung tanduk. Begitu pula dengan nasib Sampaoli.
Sejatinya formasi 3-4-3 yang diterapkan Sampaoli ketika menghadapi Kroasia adalah untuk memberi ruang bagi Lionel Messi. Namun kenyataan berkata lain, rencana tidak berjalan dan permainan tim Tango berantakan.
Berita Terkait
-
Thiago Silva Bongkar Lionel Messi Penyebab Retaknya Hubungan Mbappe dengan Neymar
-
Detik-detik Lionel Messi Dievakuasi Usai Fans India Ngamuk dan Serbu Lapangan
-
Bayar Rp4 Juta, Tak Lihat Messi: Suporter India Ngamuk, Hancurkan Stadion
-
Barcelona Buru Tanda Tangan Pemain 17 Tahun, Punya Kemiripan dengan Lionel Messi
-
Lionel Messi Persembahkan Trofi Pertama untuk Inter Miami, Kalahkan Klub Thomas Muller di Final
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Hasil AC Milan vs Sassuolo: Jay Idzes Luar Biasa, Rossoneri Gigit Jari di San Siro
-
Vietnam Tutup Jalan ke Final SEA Games 2025, Timnas Putri Indonesia Dihancurkan 0-5
-
Mo Salah Cetak Rekor Fantastis Usai Bawa Liverpool Menang, Arne Slot Berubah Drastis
-
Mikel Arteta Ngamuk Usai Arsenal Menang Berkat Dua Gol Bunuh Diri
-
Tren Enam Kemenangan Persib Hancur di Tangan MU, Begini Kata Pengganti Bojan Hodak
-
Klasemen BRI Super League Pekan ke-13 Usai Persib Bandung Disikat Malut United
-
SEA Games 2025 Gagal Total, Akmal Marhali Soroti Peran Zainuddin Amali
-
Jelang AC Milan vs Sassuolo, Allegri Puji Sekaligus Peringatkan Jay Idzes Cs
-
Prediksi Michael Owen Soal Masa Depan Mohamed Salah Usai Cetak Assist Lawan Brighton
-
Arsenal Menang Beruntung, Kemampuan Viktor Gyokeres Makin Diragukan, Bakal Dibuang?