Suara.com - Bek anyar Juventus, Matthijs de Ligt akhirnya membuka suara ketika dia tak dimainkan di laga pembukaan Liga Italia 2019/20 antara Parma vs Juventus. Menurutnya, keputusan yang diambil staff pelatih harus tetap dihormati dan masih ada laga selanjutnya yang menunggu performa pemain 21 tahun itu di kompetisi terkait.
Juventus sukses mempermalukan tuan rumah Parma pada pembukaan perdana Liga Italia 2019/20. Meski menang tipis 0-1 dari skuat asuhan Roberto D'Aversa, hasil tersebut sudah cukup baik bagi si Nyonya Tua untuk mengemas tripoin sempurna di laga perdananya. Gol satu-satunya diciptakan bek gaek Juventus, Giorgio Chiellini di menit ke-21.
Menang di laga perdana, Juventus tak terlihat menerjunkan bek anyarnya, Matthijs de Ligt. Maurizio Sarri yang tidak hadir pada laga tersebut memang tak memasukkan namanya di daftar starting XI. Kendati demikian, hal itu bukan masalah menurut mantan pemain Ajax Amsterdam tersebut.
"Secara natural, aku ingin bermain namun saya tak mendapatkan petunjuk dari latihan sebelumnya (masih dalam tahap adaptasi). Jadi saya tak kecewa jika harus menempati kursi cadangan," tutur pemain 20 tahun itu dikutip dari Mirror, Senin (26/8/2019).
"Sejujurnya saya harus menghormati apa keputusan pelatih. Saya perlu berpikir realistik karena masih berusaha menyamai pikiran pemain. Saya masih harus menguasai permainan di Italia," jelasnya.
"Dua pemain bek yang diterjunkan, Bonucci dan Chiellini sudah memiliki banyak waktu di sini. Mereka adalah bek yang menurut saya partner terbaik di dunia," puji De Ligt. Saya harus bisa menempati posisi itu sepanjang musim. Lima pekan pertama memang sulit karena fisik saya belum sepenuhnya baik. Namun saya merasa mengalami peningkatan tiap berlatih."
"Untuk pertahanan mungkin pelatih ingin mengantisipasi lebih baik di pertandingan (laga pembuka). Sebenarnya tuntunan mereka tak jauh berbeda seperti saat saya membela Ajax," pungkas dia.
Terpisah, hasil positif tersebut membuat Juventus menduduki peringkat keenam di klasemen sementara kompetisi sepak bola paling bergengsi di Italia. Si Nyonya Tua dinilai harus memenangkan laga jika ingin meraih posisi puncak untuk mendapat gelar Scudetto ke sembilan kalinya.
Baca Juga: Hasil Liga Italia : Gol Tunggal Chiellini Bawa Juventus Tekuk Parma
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Timur Kapadze Kirim Sinyal ke PSSI: Saya Menunggu
-
Isyarat FC Volendam Lepas Mauro Zijlstra ke SEA Games 2025
-
Evandra Florasta Kutip Albert Einstein Usai Perjalanan di Piala Dunia U-17 2025
-
PSSI Wajib Gerak Cepat: Timnas Indonesia Dihadang 5 Pesaing untuk Dapatkan Jasa Timur Kapadze
-
Piala Dunia U-17 Berakhir, Putu Panji Bertekad Bawa Garuda Terbang Lebih Tinggi
-
Nova Arianto Minta Maaf Hanya Bisa Sampai Fase Grup Piala Dunia U-17 2025
-
PSSI Bocorkan Cara Rayu Pemain Keturunan Perkuat Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025
-
Mauro Zijlstra Terpinggirkan di Klub, Berharap Menit Bermain di Timnas Indonesia U-22
-
Timnas Indonesia U-17 Gugur di Piala Dunia U-17 2025, Shin Tae-yong Angkat Topi untuk Nova Arianto
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord