Suara.com - Rivalitas tim nasional Indonesia melawan Malaysia sudah memanas sejak awal 1960-an, ketika situasi politik menyeret kedua negara serumpun ke tepian konflik. Akan tetapi, hampir 60 tahun sesudahnya, sejuk hubungan kedua negara ternyata tidak serta merta berimbas ke lapangan sepak bola.
Pendukung fanatik kedua kesebelasan menganggap laga ini layaknya pertaruhan nama bangsa. Rivalitas tersebut tidak surut meski zaman terus bergulir.
Isu-isu nonteknis kerap kali membuat pertandingan kedua tim berlangsung keras dan 'dibumbui' drama. Yang paling mudah diingat adalah kontroversi yang terjadi di final Piala AFF 2010, ketika penjaga gawang Indonesia Markus Horison menduga dirinya diserang laser di laga leg pertama yang digelar di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Dalam laga tersebut, Indonesia kalah 0-3 dan gagal juara setelah di leg kedua hanya menang dengan skor 2-1.
Situasi panas tersebut terasa ke laga perebutan medali emas sepak bola putra SEA Games 2011 timnas U-23 Indonesia versus Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, yang kembali dimenangi Malaysia dengan adu penalti. Di sini, timnas U-23 Malaysia harus dikawal sangat ketat dengan alasan keamanan.
Saat ini, tahun 2019, timnas Indonesia bersua kembali dengan Malaysia dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Sejatinya, Indonesia maupun Malaysia akan bertanding dua kali kandang-tandang di kompetisi yang juga menjadi babak kualifikasi Piala Asia 2023 tersebut. Di pertemuan pertama, Indonesia menjadi tuan rumah.
Laga itu berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada hari ini Kamis (5/9/2019), mulai pukul 19.30 WIB.
Bagi timnas Indonesia, kualifikasi Piala Dunia 2022 spesial karena itu menjadi kualifikas Piala Dunia pertama sejak FIFA menjatuhkan sanksi tahun 2015-2016, yang membuat skuat berjuluk Garuda harus absen di semua kompetisi internasional FIFA.
Baca Juga: Otavio Dutra Doakan Timnas Indonesia Raih Kemenangan atas Malaysia
Sementara Malaysia ingin membuktikan diri bahwa mereka sekarang bukanlah tim yang babak belur saat kualifikasi Piala Dunia 2018, di mana mereka gagal lolos dari Grup A dengan catatan sangat buruk yaitu kebobolan 29 gol.
Torehan tersebut mencoreng wajah persepakbolaan Malaysia yang membuat pelatihnya di kualifikasi itu, Dollah Salleh, mundur.
Yang menarik, di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Malaysia kembali satu grup dengan Uni Emirat Arab (UEA), yang membantai mereka dengan agregat 12-1 di Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Babak Baru Rivalitas Negara Tetangga
"Tidak perlu terlalu memandang rekor dan sejarah dengan Indonesia. Kami harus fokus bekerja keras untuk meraih hasil positif," ujar pelatih timnas Malaysia Tan Cheng Hoe dalam konferensi pers jelang laga kontra Indonesia di SUGBK.
Ucapan Tan bukan tanpa alasan. Pertandingan Indonesia melawan Malaysia memang sudah memasuki babak yang benar-benar baru. Kedua tim memiliki pelatih dan banyak pemain yang bahkan belum pernah saling berhadapan satu sama lain.
Berita Terkait
-
Hasil AC Milan vs Sassuolo: Jay Idzes Luar Biasa, Rossoneri Gigit Jari di San Siro
-
SEA Games 2025 Gagal Total, Akmal Marhali Soroti Peran Zainuddin Amali
-
Gagal Total di SEA Games 2025, Peran Zainudin Amali di PSSI Jadi Sorotan Tajam
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
Rapor Kevin Diks Usai Lakukan Blunder Lagi, Wolfsburg Hancurkan Gladbach
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Hasil AC Milan vs Sassuolo: Jay Idzes Luar Biasa, Rossoneri Gigit Jari di San Siro
-
Vietnam Tutup Jalan ke Final SEA Games 2025, Timnas Putri Indonesia Dihancurkan 0-5
-
Mo Salah Cetak Rekor Fantastis Usai Bawa Liverpool Menang, Arne Slot Berubah Drastis
-
Mikel Arteta Ngamuk Usai Arsenal Menang Berkat Dua Gol Bunuh Diri
-
Tren Enam Kemenangan Persib Hancur di Tangan MU, Begini Kata Pengganti Bojan Hodak
-
Klasemen BRI Super League Pekan ke-13 Usai Persib Bandung Disikat Malut United
-
SEA Games 2025 Gagal Total, Akmal Marhali Soroti Peran Zainuddin Amali
-
Jelang AC Milan vs Sassuolo, Allegri Puji Sekaligus Peringatkan Jay Idzes Cs
-
Prediksi Michael Owen Soal Masa Depan Mohamed Salah Usai Cetak Assist Lawan Brighton
-
Arsenal Menang Beruntung, Kemampuan Viktor Gyokeres Makin Diragukan, Bakal Dibuang?