Suara.com - Bermain kandang sendiri, Inter Milan harus puas dengan hasil imbang melawan tamunya Parma, dalam lanjutan laga Liga Italia Serie A pekan ke-9, Sabtu (26/10/2019). Dalam laga di Stadion Giuseppe Meazza ini, kedua tim bermain sama kuat dengan skor 2-2.
Berpeluang mengambil alih pucuk klasemen dari tangan Juventus yang sebelumnya juga ditahan Lecce dengan skor 1-1, Inter tampil penuh semangat sejak awal. Meski begitu, kurang baiknya penyelesaian akhir membuat beberapa serangan yang dibangun sejauh itu masih mentah.
Barulah pada menit ke-23, Inter akhirnya mendapatkan gol yang diharapkan. Dalam sebuah skema serangan, bola liar buangan dari perebutan di kotak penalti Parma, berhasil jatuh ke kaki Antonio Candreva. Ia pun sukses melepaskan tendangan terukur yang menggoyang gawang Parma.
Ketinggalan 1 gol tidak membuat Parma jatuh mentalnya, namun sebaliknya justru bangkit dan bermain lebih kencang sekaligus membahayakan, terutama dengan mengandalkan serangan balik yang memang kerap menjadi senjata mereka. Dan selang tiga menit saja, hasilnya pun segera mereka raih.
Gol balasan Parma di menit ke-26 dicetak oleh Yann Karamoh, yang di hampir sepanjang penampilannya malam ini memang kerap membahayakan lini pertahanan Inter. Lebih mengesankan lagi, selang 4 menit kemudian usai menyamakan skor, Karamoh kembali berperan bagi gol kedua Parma yang membuat mereka berbalik unggul.
Kali ini, Karamoh bertindak sebagai pemberi assist manis kepada rekannya Gervinho. Bola kiriman Karamoh kepada pemain Pantai Gading yang sama sekali tak terjaga itu pun dengan mudah bisa dilesakkan ke gawang Samir Handanovic oleh Gervinho.
Dengan keadaan yang tiba-tiba berbalik, Inter pun kemudian berupaya keras untuk kembali mendapatkan gol untuk setidaknya menyamakan kedudukan. Namun upaya itu tidak mudah, dan nyatanya tak membuahkan hasil sampai akhirnya waktu istirahat tiba.
Seusai jeda, Inter berusaha lebih keras lagi mendapatkan gol yang dibutuhkan, dengan bermain lebih ngotot. Sejumlah aliran serangan segera dilancarkan ke pertahanan Parma, meski tidak segera membuahkan hasil.
Gol kedua akhirnya didapat Inter pada menit ke-51, lewat umpan silang Candreva di sisi kanan kepada Romelu Lukaku di tengah kotak penalti. Sedikit mengontrol bola kemudian memutar badan, penyerang asal Belgia itu berhasil melepaskan tendangan yang mengoyak gawang Parma.
Baca Juga: Laga Sulit di Kandang Tim Papan Bawah, Juventus Harus Rela Ditahan Imbang
Tapi kemudian peluit wasit berbunyi, dan bendera offside tampak terangkat di tangan hakim garis. Meski demikian, saat para pemain Parma sudah bersiap mengambil tendangan bebas untuk dugaan offside tersebut, wasit menghentikan permainan karena ada masukan untuk melihat tayangan VAR dari ofisial lainnya.
Waktu pun berjalan beberapa menit untuk menunggu keputusan wasit berdasarkan VAR, yang tampaknya terkait posisi Candreva saat menerima bola sebelum mengirimkannya ke Lukaku. Hingga akhirnya, wasit meniup peluit dan ternyata mengesahkan gol tersebut.
Dengan kedudukan imbang 2-2, kedua tim pun praktis sama-sama butuh gol kemenangan jika ingin meraih hasil maksimal dalam laga ini. Dan tentu saja, tim asuhan Antonio Conte menjadi kubu yang paling berambisi sekaligus termotivasi untuk mendapatkan gol penentu tersebut.
Hanya saja, upaya yang dilakukan melalui sejumlah aliaran serangan hingga menit-menit akhir, tidak kunjung membuahkan gol yang diharapkan para pemain Inter, meski sempat tercipta beberapa peluang. Sebaliknya Parma, di sisa pertandingan memang lebih banyak bertahan dan sesekali coba melancarkan serangan balik.
Bahkan ketika pertandingan sempat mendapat tambahan waktu sepanjang 7 menit pun, Inter tetap gagal mendapatkan gol penentu yang diharapkan. Alhasil, ketika peluit akhir dibunyikan, Inter dan Parma sama-sama harus puas dengan hasil imbang 2-2.
Hasil ini membuat Inter Milan hanya menambah 1 poin, sama dengan yang didapat Juve beberapa jam sebelumnya. Dengan demikian, sementara puncak klasemen Serie A masih diduduki Juventus dengan total 23 poin, diikuti Inter Milan yang mengumpulkan 22 poin.
Berita Terkait
-
Juventus Incar 3 Pemain Gratisan, Chelsea dan Liverpool Siap Jadi Penghalang
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Dibantai Sassuolo, Bintang Atalanta Jujur Soal Pertahanan Jay Idzes dkk Sangat Rapat
-
Aksi Nekat Jay Idzes Picu Efek Domino: Atalanta Pecat Ivan Juric
-
De Laurentiis Bantah Isu Antonio Conte Mundur dari Napoli: Cuma Isapan Jempol
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
MU Siap Lepas Jadon Sancho Gratis, Dortmund Siap Sambut Si Anak Hilang
-
Here We Go! Barcelona Siapkan Dana Rp1,15 Triliun Demi Bajak Harry Kane
-
Sisi Lain Calon Pelatih Timnas Indonesia Timur Kapadze: Tak Bisa Jauh dari Anak
-
Mike Rajasa Usai Debut di Timnas Indonesia U-17: Langsung Ciptakan Sejarah
-
Alasan Timur Kapadze Ogah Jadi Asisten Cannavaro, Pilih Tunggu Lamaran PSSI
-
Eks Wakil Presiden AFF Nilai Vietnam Lebih Layak ke Piala Asia 2027 Dibanding Malaysia
-
Namanya Indonesia Banget, Pemain Keturunan di Klub Swiss Ini Punya Bapak dari Pekalongan
-
Bintang Man City Ungkap Kekecewaan Eliano Reijnders Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Pemain Keturunan di SC Telstar: Kakek Saya dari Bekasi
-
PSSI Proyeksi Nova Arianto dan Skuad U-17 Jadi Fondasi Timnas Indonesia U-20