Suara.com - Federasi Sepakbola Argentina (AFA) resmi mengakhiri alias membatalkan Liga Argentina musim ini imbas pandemi COVID-19.
Sebagai informasi, dalam satu musim Liga Argentina terbagi menjadi dua bagian. Paruh pertama untuk kompetisi liga domestik, yakni Superliga Argentina yang untuk kampanye 2019/2020 kebetulan sudah rampung bulan lalu, dengan Boca Juniors keluar sebagai kampiun.
Sementara itu, paruh kedua digunakan untuk menggelar laga-laga cup competition, yakni Copa de la Superliga yang untuk musim 2019/2020 seharusnya dihelat 13 Maret - 31 Mei 2020.
Turnamen tersebut akhirnya resmi dibatalkan menyusul keputusan yang diambil AFA.
Copa de Superliga 2019/2020 sendiri baru berjalan satu putaran pertandingan beberapa waktu lalu, namun turnamen kini resmi diakhiri.
"Kami menghentikan secara total, ataupun membatalkan, ataupun mengakhiri seluruh turnamen di Argentina. Besok, keputusan ini akan disahkan oleh komite eksekutif melalui telekonferensi," demikian konfirmasi dari Presiden AFA, Claudio Tapia kepada TNT Sports.
"Kami hanya akan kembali ke lapangan ketika otoritas kesehatan memberikan lampu hijau. Singkatnya, kami hanya akan bermain pada waktu yang tepat," imbuhnya.
Tak cukup sampai di situ, AFA rupanya juga meniadakan degradasi di Superliga Argentina untuk dua tahun ke depan.
Sistem degradasi di Liga Argentina sendiri bisa dibilang cukup absurd lantaran menggunakan akumulasi poin selama tiga musim beruntun. Selain hasil musim 2019/2020, hasil di kampanye 2018/2019 dan 2017/2018 juga dihitung.
Baca Juga: Bryan Robson: Bruno Fernandes Hampir Sebanding Paul Scholes
Well, keputusan penghapusan degradasi ini jelas disambut dengan suka cita oleh legenda sepakbola Argentina, Diego Armando Maradona yang kini menjadi pelatih klub Superliga Argentina, Gimnasia y Esgrima.
Gimnasia memang menempati peringkat ke-19 klasemen akhir Superliga Argentina musim ini (dari total 24 tim).
Namun jika menggunakan klasemen selama tiga musim terakhir, Gimnasia ada di posisi terbawah dari 24 tim.
Gimnasia bersama Central Cordoba dan Patronato sejatinya bakal terdegradasi ke kasta kedua Liga Argentina musim depan.
Namun berkat keputusan terbaru yang diambil AFA itu, maka Gimnasia dan Diego Maradona bisa bernapas lega lantaran lepas dari jerat degradasi dan bertahan di kompetisi top-flight Argentina musim depan.
Sebagai informasi tambahan, mantan penyerang andalan sekaligus kapten Argentina itu dipercaya menjadi pelatih Gimnasia pada September 2019 lalu, meski rekam jejak "Si Tangan Tuhan" --julukan Maradona-- sebagai juru taktik sejatinya tak terlalu bagus.
Tag
Berita Terkait
-
Liga Champions Malam Penuh Haru: Napoli Janjikan Kemenangan untuk Mendiang Diego Maradona
-
Aneh Tapi Nyata! 3 Legenda Sepak Bola yang Tak Pernah Raih Ballon dOr
-
Argentina Cukur Puerto Rico 6-0, Lautaro Martinez Pecahkan Rekor Maradona
-
Purbaya Yudhi Sadewa Diam-diam Fans Mantan Klub Diego Maradona
-
3 Kata Ajaib Paus Fransiskus untuk Diego Maradona
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Hokky Caraka Cetak Gol Salto saat Persita Tangerang Hajar Persik Kediri 3-0
-
Bursa Transfer Memanas: 5 Bintang Abroad Timnas Indonesia yang Berpeluang Ganti Klub Baru
-
Media Belanda: Bukan Van Bronckhorst, John Herdman Calon Tunggal Pelatih Timnas Indonesia
-
Mikel Arteta Ajak Arsenal Nikmati Setiap Kemenangan usai Kembali ke Puncak Liga Inggris
-
AFC Nations League Resmi Diluncurkan, Timnas Indonesia Siap Hadapi Kompetisi Baru Asia
-
Drawing Piala AFF 2026 di Jakarta, Misi Timnas Indonesia Raih Juara
-
AFC Rancang Nations League, Jadwal Timnas Indonesia Bakal Super Padat
-
Gelandang Man City Keturunan Indonesia Semringah Bisa Cetak Gol di Kandang
-
Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
-
Kata-kata Emil Audero Usai Tampil Heroik di Laga Lazio vs Cremonese