Suara.com - Major League Soccer (MLS) sempat menerapkan aturan unik tentang adu penalti. Jika biasanya bola ditendang dari jarak 12 yard atau 11 meter, maka MLS mewajibkan pemain yang maju sebagai eksekutor menggiring bola lebih dulu dari tengah lapangan baru diakhiri dengan tendangan.
Pakemnya begini, penendang akan berada dalam jarak 35 yard atau 32 meter dari gawang. Setelah itu, mereka punya waktu lima detik untuk mencetak gol ke gawang lawan.
Biasanya, penendang akan menggiring bola dan mencari peluang untuk melepaskan tembakan. Sementara kiper dari tim lawan bergerak maju untuk menutup ruang tembak. Situasi tersebut mirip penalti yang ada di olahraga hoki.
Metode penalti ala MLS ini bisa dibilang susah-susah gampang. Pasalnya, situasi satu lawan satu dengan kiper bukan pekerjaan mudah bagi sebagian pemain.
Melansir dari berbagai sumber, aturan penalti dengan format nyeleneh tersebut berlaku di awal bergulir MLS, yakni pada 1996. Intesitasnya pun cukup tinggi, sebab mereka tidak mengenal hasil imbang dalam sebuah pertandingan.
Namun metode penalti ala MLS itu hanya berjalan selama empat musim. Pada 1999, model babak tos-tosan seperti itu dihapuskan karena menuai kritikan dari sejumlah fans yang mulai sadar akan sepak bola.
Kini, MLS sudah menerapkan aturan penalti kovensional yang sesuai rekomendasi FIFA sejak musim 2000. Artinya babak adu tendangan penalti bisa diterapkan ketika tidak ada pemenang dalam 120 menit.
Sebagai informasi, babak adu tendangan penalti pertama kali dirumuskan oleh wasit asal Israel, Yosef Dagan. Ia kecewa setelah melihat Timnas Israel kalah pada babak perempatfinal Olimpiade 1968.
Setelah diusulkan pada 1968, FIFA baru mengesahkan aturan tersebut dua tahun kemudian. Sejak saat itu semua pertandingan menerapkan metode penalti jika tak ada pemenang dalam waktu normal.
Baca Juga: Malam Ini, PSSI Tentukan Nasib Kelanjutan Liga 1 2020
Berita Terkait
-
Kekayaan Adrian Wibowo, Pemain MLS Berdarah Surabaya yang Dipanggil Timnas Indonesia
-
Belum 1 Detik Gabung Timnas Indonesia, Adrian Wibowo Cetak Sejarah, Maarten Paes Lewat!
-
MLS Izinkan Bendera Palestina di Columbus Crew Demi Dukungan Pemain Baru Wessam Abou Ali
-
Wessam Abou Ali Gabung Columbus Crew, MLS Beri Izin Khusus Tampilkan Bendera Palestina
-
Debut Apes Thomas Mueller di MLS, Golnya Dianulir karena Offside
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
Terkini
-
Jay Idzes Kokoh di Lini Belakang, Sassuolo Gulung Lazio 1-0
-
FC Twente Wajibkan Satu Syarat ke Mees Hilgers Jika Ingin Bermain Lagi
-
Thom Haye Ceritakan Kondisi Ruang Ganti Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Akui Kekalahan, Pelatih PSIM Yogyakarta Puji Kualitas Borneo FC
-
Rapor 3 Pemain Timnas Indonesia di Liga Top Eropa, Jay Idzes Raih Hasil Positif
-
Negosiasi dengan Manajemen Persija, Rizky Ridho: Saya Bisa Main Abroad
-
Liverpool Menang Dramatis 1-0 atas Burnley Berkat Penalti Mohamed Salah
-
Manchester City Bantai Manchester United 3-0, Erling Haaland Brace dan Donnarumma Clean Sheet
-
Hasil BRI Super League: JIS Masih Angker, Persija Jakarta Ditahan Imbang Bali United
-
FC Twente Krisis Bek tapi Pelatih Dilarang Mainkan Mees Hilgers