Sang ayah pun memutuskan untuk bergabung dengan tentara Kroasia, meninggalkan Modric, ibu dan adik-adiknya ke medan perang.
Hidup di penampungan di kota Zadar, nyawa Modric dan pengungsi lainnya masih terancam. Karena bom kerap menghujani kota itu selama empat tahun berlangsungnya peperangan.
Namun siapa sangka, di masa-masa sulit itu mental Modric kecil mulai terbentuk. Untuk melupakan penderitaan, Modric pun mulai mengalihkan pikirannya dengan bermain sepak bola di penampungan.
Atas bantuan pamannya, satu tahun berlangsungnya perang, Modric pun mulai bersekolah. Di mana dirinya semakin akrab dengan sepak bola.
"Saya mendengar tentang anak yang hiperaktif yang selalu menggiring bola di pengungsian, bahkan tidur dengan bola," ujar Josip Bajlo yang melatih Modric kecil di NK Zadar.
"Dia sangat kurus. Tubuhnya kecil, tidak sesuai dengan usianya. Tapi ketika melihatnya bermain bola, anda sadar ada yang istimewa dari anak itu," sambungnya seperti dikutip The Guardian.
Turnamen antar kamp pengungsian, menjadi turnamen pertama Modric kecil yang tergabung di klub kecil NK Zadar. Turnamen pelipur lara yang mempertemukannya dengan Tomislav Basic yang hingga saat ini dianggap Modric sebagai ayah angkat.
Bertubuh kecil dan kurus, membuat Modric kesulitan untuk bergabung dengan klub yang bisa menjadikannya pesepakbola profesional. Hajduk Split, klub sepak bola regional di Dalmatia pun menolak Modric mentah-mentah hanya karena penampilan Modric yang sangat tidak meyakinkan.
Namun Basic tidak putus asa. Keyakinannya akan bakat Modric, membuatnya berjuang keras hingga Modric, yang saat itu berusia 16 tahun, diterima Dinamo Zagreb. Satu tahun kemudian, Modric dipinjamkan ke Zrinjski Mostar dan pertama kalinya bermain di Liga Utama Bosnia dan Herzegovina.
Baca Juga: Real Madrid Ogah Perpanjang Kontrak, Zidane Gabung Rayo Vallecano
"Seseorang yang bermain untuk Liga Bosnia bisa bermain di mana saja," kenang Modric dalam wawancara dengan SBS, stasiun televisi Australia, pada 2009 silam.
Pada akhirnya, jalan Modric untuk bermain di Eropa terbuka pada musim 2008/09 ketika Tottenham Hotspur memboyongnya ke London dengan transfer 16,5 juta pound.
Empat musim berseragam Spurs, Modric yang sudah semakin dikenal memutuskan hijrah ke Real Madrid di tahun 2012. Dengan nilai transfer 30 juta pound, Modric meneken kontrak berdurasi lima tahun dan mendapatkan perpanjangan kontrak di awal musim 2014/15.
Kini, setelah enam musim berseragam el Real, Modric pun dikenal sebagai salah satu pemain lapangan tengah terbaik di dunia. Sejumlah gelar bergengsi diraihnya bersama Madrid, diantaranya satu gelar La Liga dan empat trofi Liga Champions.
Berita Terkait
-
Luka Modric 40 Tahun! Masih Lari Seperti Pemain 20 Tahun di AC Milan
-
Luis Figo Kembali ke Barcelona, Insiden Kepala Babi 23 Tahun Lalu Bakal Terulang?
-
Kylian Mbappe Menggila! Alonso Sebut Pengaruhnya di Lapangan Luar Biasa
-
Kisah FC Kairat Almaty: 'Si Bocah Ingusan' yang Bangga Usai Dibantai Real Madrid
-
Klasemen Liga Champions: Papan Atas Milik Bayern, Real Madrid, dan Inter
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Minus Ole Romeny dan Emil Audero, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Liga Europa: Pelatih AS Roma Waspadai Satu Pemain Lille, Calvin Verdonk?
-
Alasan PSSI Cari Hotel hingga Bus Sendiri Selama di Arab Saudi, Ada Gangguan Keamanan?
-
Sumardji Buka Suara: Mengapa Ivar Jenner Jadi Andalan Kunci di SEA Games 2025?
-
Arab Saudi Tutup Rapat Latihan, Takut Diintip Timnas Indonesia dan Irak?
-
Thomas Muller Pecahkan Rekor, Jadi Pemain Jerman Tersukses dengan 35 Trofi
-
Ujian 'Plan B' Timnas Indonesia: Membongkar Prediksi Line-up Tanpa Emil Audero dan Ole Romeny
-
Skandal Naturalisasi Malaysia Memanas! FAM Ancam Seret FIFA ke CAS
-
Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Ole Romeny Masih Menghilang di Oxford United
-
Skandal Naturalisasi Memanas, Rodrigo Holgado Siap Lawan Sanksi FIFA