- IHSG meroket 20% di 2025; catat 23 kali rekor tertinggi sepanjang masa.
- Saham COIN jawara IPO 2025 dengan kenaikan 3.490%, disusul CDIA dan RATU.
- Total dana IPO capai Rp18,11 T dari 26 emiten, didominasi grup konglomerat.
Suara.com - Pasar modal Indonesia menutup tahun 2025 dengan catatan gemilang. Meski jumlah emiten baru mencapai 26 perusahaan lebih sedikit dibandingkan tahun lalu kualitas dan daya pikat saham-saham perdana (Initial Public Offering/IPO) tahun ini tergolong luar biasa.
Total dana yang dihimpun mencapai Rp18,11 triliun, menegaskan kepercayaan investor yang tetap solid di tengah dinamika global.
Performa apik emiten baru ini turut mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat hampir 20% secara year-to-date (ytd) ke level 8.537,91 per 24 Desember 2025. Sepanjang tahun, IHSG bahkan berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high) sebanyak 23 kali.
Tiga Jawara IPO 2025: Dari Kripto hingga Energi
Di balik gegap gempita bursa, terdapat tiga saham pendatang baru yang memberikan keuntungan fantastis bagi para investor:
1. PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) – Meroket 3.490%
COIN mencetak sejarah sebagai emiten bursa aset kripto pertama di Indonesia yang go public. Melantai di harga Rp100, saham ini terbang menjadi Rp3.590 di penghujung tahun. Secara fundamental, COIN sukses membalikkan rugi menjadi laba bersih Rp25,6 miliar hingga Juni 2025 berkat kontribusi bursa aset kripto CFX.
2. PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) – Melejit 768%
Anak usaha dari raksasa Chandra Asri Group milik Prajogo Pangestu ini menjadi magnet kuat bagi investor. Fokus pada investasi logistik dan infrastruktur, CDIA mengantongi laba bersih USD83,5 juta hingga Kuartal III-2025. Dana IPO yang digunakan untuk ekspansi armada truk dan cold storage terbukti ampuh mengerek kinerja perusahaan.
Baca Juga: Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
3. PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) – Melambung 723%
Emiten migas yang terafiliasi dengan Happy Hapsoro ini menempati posisi ketiga. Sejak melantai di harga Rp1.150 pada Januari, harganya telah menyentuh Rp9.475. Keterlibatan RATU di blok migas strategis seperti Blok Cepu dan Jabung, ditambah pertumbuhan laba bersih sebesar 28,1%, menjadikan saham ini primadona di sektor energi.
Dominasi anak usaha grup besar seperti PANI, TPIA, MDKA, hingga RAJA menunjukkan bahwa investor kini lebih selektif dan memburu emiten dengan ekosistem bisnis yang sudah matang. Walaupun beberapa saham unggulan sempat masuk dalam Papan Pemantauan Khusus (Full Call Auction), hal tersebut tidak menyurutkan selera pasar.
Pencapaian tahun 2025 ini membuktikan bahwa bursa Indonesia tetap menjadi destinasi investasi yang menjanjikan, didukung oleh fundamental emiten yang kuat dan momentum transformasi digital yang terus berkembang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
Terkini
-
Kemenhub Baru Bilang Bali Sepi, Penumpang Pesawat Turun 2 Persen di Nataru
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
Industri Pengolahan RI Loyo di 2025 Gegara Tarif Trump Hingga Geopolitik
-
Bahlil Buka-bukaan Amblil Langkah Berani Legalkan Sumur Rakyat
-
Jelang Tutup Tahun, Pemerintah Sita 70 Ribu Ton Batubara Ilegal
-
Impresif! Ini Sederet Capaian BRI dan Kontribusi untuk Negeri di Sepanjang Tahun 2025
-
Refleksi Akhir Tahun: IHSG Meroket 22% Sepanjang 2025, Pasar Menanti Prabowo di Pembukaan BEI 2026
-
Refleksi Satu Tahun MBG: Dari Intervensi Gizi Menuju Transformasi Ekonomi Nasional
-
Rupiah Berotot di Penghujung 2025, Menuju Level Rp 16.680
-
Menhub Ungkap Alasan Kapal Wisata KM Putri Sakinah Labuan Bajo Diizinkan Berlayar