Suara.com - Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona dibius oleh dokter setelah sempat 'mengamuk' usai menjalani operasi otak pada Selasa (3/11/2020).
Menurut dokter pribadi legenda Napoli itu, Alfredo Chace, Maradona tidak dapat dikendalikan bukan karena efek operasi darurat untuk mengatasi hematoma subdural (penbekuan darah di otak).
Pasca operasi, Maradona menderita "episode kebingungan" yang berkaitan dengan Withdrawal syndrome atau serangkaian gejala fisik dan psikologis yang dialami setelah berhenti dari ketergantungan alkohol.
"Dia harus menjalani perawatan untuk berhenti minum alkohol dan semua keluarganya setuju bahwa Diego yang sekarang tidak bisa dikendalikan," kata Cahe dikutip dari Antara, Sabtu (7/11/2020).
"Kita harus mengambil banteng itu dengan tanduknya."
Menurut dokter, kondisi Maradona belum stabil. Selain pembekuan otak, salah satu pesepakbola terbaik sepanjang masa itu juga menderita kompikasi hati, dan kardioviskular.
"Dia punya masalah hati, masalah kardiovaskular. Bukan otaknya di satu sisi, hati di sisi lain, perutnya, ini berbagai hal. Kita perlu membersihkan Diego dan kemudian kita lihat. Dia masih menjadi pasien yang rumit," jelas Cahe.
Maradona, yang memenangi Piala Dunia bersama Argentina pada 1986 dan dianggap sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa, kerap keluar masuk rumah sakit selama bertahun-tahun.
Kondisi itu seringkali karena gaya hidupnya yang tidak teratur.
Baca Juga: Mengenal Hematoma Subdural, Perdarahan Otak yang Dialami Diego Maradona
Mantan pemain Barcelona, Napoli, dan Boca Juniors yang berusia 60 tahun itu merengek untuk meninggalkan klinik Buenos Aires tempat dia dioperasi, tetapi Cahe mengatakan Maradona tidak dalam kondisi fit untuk sendirian.
"Seperti apa masa depan Diego adalah sebuah misteri dan itu membuatku khawatir, dia tidak bisa pulang seperti ini," kata Cahe, yang telah menangani bintang bandel itu selama beberapa dekade.
Maradona perlu berada di tempat "di mana dia mendapat bantuan permanen," tambah Cahe.
Maradona adalah mantan pelatih tim nasional Argentina dan saat ini menjadi manajer klub divisi satu Gimnasia y Esgrima.
Dia terlihat kurang sehat pada penampilan publik terakhirnya sebelum operasi, menjelang pertandingan klubnya melawan Patronato.
Maradona menerima sebuah plakat dan kue untuk menandai ulang tahunnya yang ke-60 tetapi tidak bertahan untuk pertandingan tersebut dan kekhawatiran atas kesehatannya meningkat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jelang AC Milan vs Sassuolo, Allegri Puji Sekaligus Peringatkan Jay Idzes Cs
-
Prediksi Michael Owen Soal Masa Depan Mohamed Salah Usai Cetak Assist Lawan Brighton
-
Arsenal Menang Beruntung, Kemampuan Viktor Gyokeres Makin Diragukan, Bakal Dibuang?
-
Inter Milan Disebut Gagal? Chivu Angkat Suara Jelang Duel Panas Kontra Genoa
-
Penyelamatan Gemilang Emil Audero Tak Mampu Selamatkan Cremonese, Begini Kata Davide Nicola
-
Kalah 1-3 dari Wolfsburg, Kevin Diks Blunder Lagi, Pelatih Gladbach Murka
-
Kata-kata Hugo Ekitike Usai Borong Dua Gol Liverpool ke Gawang Brighton
-
Sorakan di Anfield Jawab Semua Spekulasi Masa Depan Mohamed Salah, Pilih Kesampingkan Ego?
-
Gagal Total di SEA Games 2025, Peran Zainudin Amali di PSSI Jadi Sorotan Tajam
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab