Suara.com - Kematian di dunia sepak bola memang tak terhindarkan. Sejak awal 1900-an sudah masif cerita dari pelaku lapangan hijau yang nenyudahi hidup lebih dulu.
Para pesepak bola juga manusia biasa. Punya tekanan hidup yang membikin mereka stres. Dikutip dari sejumlah sumber, Suara.com merangkum pesepak bola yang meninggal dengan tragis:
Hugie Gallacher (1902-1957)
Gallacher pernah bermain untuk Chelsea dan Newcastle semasa menjadi pemain bola. Untuk urusan karier, ia bisa dibilang sukses.
Namun, kehidupan pribadi tak semulus dengan di lapangan hijau. Sebab, dalam sebuah insiden Gallacher membuat gaduh.
Hobi mabuk-mabukkan membuatnya kelewat batas. Dalam suatu masa, ia pernah melempari lampu dalam keadaan mabuk dan mengenai anaknya dan terluka.
Pihak kepolisian turun tangan. Alhasil Gallacher tak diizinkan bertemu sang anak.
Stres, membuat Gallacher memilih untuk mengakhiri hidupnya. Sejarah mencatat, Gallacher meninggal bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta cepat pada 11 Juni 1957.
Carlos Jose Castillo (1927-1987)
Baca Juga: 5 Top Bola Sepekan: 10 Pesepak Bola Termahal ASEAN Saat Ini, Nomor 6 dari Indonesia
Castillo cukup tenar di Brasil. Ia menjadi bagian Tim Samba di empat edisi Piala Dunia: 1950, 1954, 1958, dan 1962.
Bicara pencapaian, Castillo juga terbilang apik. Sepanjang karier, ia sudah mencetak 777 gol hanya dalam 696 pertandingan. Hanya, tingginya tuntutan dalam sepak bola membuat dia bunuh diri.
Hugh Ferguson (1898-1930)
Ferguson adalah pria biasa-biasa saja. Kariernya terbilang apik saat berkompetisi di Skotlandia. Tercatat, dia memenangi Piala FA pada 1927.
Namun, karena sering dibalut cedera, dirinya kerap frustrasi. Alhasil, ia memilih bunuh diri di usia yang terbilang masih produktif sebagai pesepak bola.
Ernest King (1877-1933)
King merupakan penggawa West Ham United. Setelah tak lagi menjadi pemain, ia menjabat sebagai manajer di kubu The Hammers.
Tapi, kejadian tak menyenangkan pernah dialami King saat ia dan anak asuhnya kudu terdegradasi. Alhasil, King kemudian stres dan memilih bunuh diri.
Cara yang ia lakukan juga cukup tragis. Sebab, King mencampurkan alkohol dengan cairan korosif dan membikin dia meninggal.
Justinus Fashanu (1961-1998)
Fashanu sempat membuat geger. Dirinya mengakui bahwa ia adalah seorang homoseksual.
Fashanu juga membuat gaduh saat di bursa transfer. Sebab, saat kepindahan dari Norwich ke Nothingam Forest pada 1981, dia meminta nominal 1 juta paund yang ketika itu terbilang tinggi.
Pada 1998, Fashanu ketahuan melakukan pelecehan seksual. Dirinya dibawa ke persidangan namun berhasil melarikan diri dan di saat itulah dia melakukan bunuh diri.
Alan Davies (1961-1992)
Davies merupakan pesepak bola yang cukup populer. Dirinya pernah bermain untuk Man United, Newcastle dan Swansea City.
Hanya, dia memilih jalan lain untuk mengakhiri hidupnya. Saat laga perpisahan dirinya sebagai pesepak bola, Davies juga menyudahi hidupnya.
Timothy Douglas Carter (1967-2008)
Pemain dengan nama panggung Tim ini bisa dibilang pesepak bola sukses. Saat berkarier di Millwal, dirinya pernah membawa timnya ke partai puncak Piala FA 1998.
Namun, Tim nyatanya memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara mengejutkan. Pada 19 Juni 2008, dia ditemukan tewas dengan tali yang menjerat lehernya.
Usut punya usut, Tim bunuh diri karena anaknya lahir dengan kondisi tak normal.
Dale Roberts (1986-2010)
Roberts sudah malang melintang di kancah sepak bola Inggris. Berposisi sebagai penjaga gawang, Middlesbrough, Nothingan Forest, hingga Timnas Inggris pernah dibela oleh pemain kelahiran 22 Oktober 1986 ini.
Hanya, kehidupan pribadi yang kelam membuatnya bunuh diri. Diketahui, rekan setimnya, Paul Terry, terlibat skandal dengan bermain belakang dengan tunangan Roberts.
Garry Speed (1969-2011)
Kematian Speed cukup menyita perhatian. Sebab, tak ada yang menyangka salah satu pemain terbaik sedekade Inggris itu akan menyudahi hidupnya dengan gantung diri.
Diketahui, Speed lepas kenadali saat menangani Timnas Wales. Alhasil, dia memilih untuk menyudahi hidupnya lebih cepat
Paling memantik perhatian, malam sebelum Speed tewas, ia sempat tampil dalam program televisi milik BBC One, yakni Football Focus.
Robert Enke (1977-2009)
Enke merupakan pemain yang pernah bermain bersama Timnas Jerman di Olimpade, bermain untuk Barcelona, Benfica namun banyak menghabiskan kariernya di Hannover 96.
Enke juga pernah menjadi bagian dari skuat Timnas Jerman di ajang Euro 2008. Namun setahun setelahnya nasib berkata lain.
Tepat pada 10 November 2009, Enke memilih mengakhiri hidupnya dengan cara menabrakan diri ke kereta cepat. Depresi atas kematian putrinya jadi utama sang kiper memilih untuk bunuh diri.
Kontributor: Kusuma Alan
Tag
Berita Terkait
-
5 Top Bola Sepekan: 4 Pesepak Bola yang Tampangnya Biasa Saja Tapi Punya Istri Cantik
-
Hits Bola: 4 Pesepak Bola yang Tampangnya Biasa Saja Tapi Punya Istri Cantik
-
4 Pesepak Bola yang Tampangnya Biasa Saja Tapi Punya Istri Cantik
-
Bukan Bulu Tangkis, Taufik Hidayat Ternyata Bercita-cita Jadi Pesepak bola
-
Christine Sinclair, Pesepak Bola Wanita yang Ungguli Torehan Gol Cristiano Ronaldo
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Jay Idzes Bakal Duel Lawan Top Skor Sementara Serie A Italia di Pekan Ini
-
Bojan Hodak Alihkan Fokus Persib Bandung ke Laga Tandang Lawan Arema FC
-
Emil Audero Sadar Timnas Indonesia Bukan Apa-apa Dibandingkan Arab Saudi dan Irak, Menyerah?
-
BRI Super League Ubah Jadwal Pertandingan Demi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
-
Ivar Jenner Menghilang dari Tim Utama FC Utrecht, Dicoret?
-
Mulai Terpinggirkan di Bangkok United, Pratama Arhan Pasrah Tak Lagi Dilirik Timnas Indonesia
-
Simeone Murka Usai Dihina Fans Liverpool, Minta Klub Segera Bertindak Tegas
-
Riccardo Calafiori Bersinar, Posisi Myles Lewis-Skelly di Arsenal Terancam Hilang
-
Lennart Thy Sebut Lion City Sailors Tampil Bagus saat Tahan Imbang Persib
-
Patrick Kluivert Blusukan ke UEFA Youth League, Apa Tujuannya?