Ini penting karena sepak bola adalah olahraga kolektif. Setiap personel tim, baik di dalam maupun luar lapangan, merupakan sebuah struktur yang dapat hancur jika sekeping bagiannya tak kokoh.
Singkatnya, sepak bola itu "satu untuk semua, semua untuk satu". Individu berjuang untuk tim dan tim hadir untuk mendukung perkembangan pribadi-pribadi di dalamnya agar lebih baik.
Terkait hal itu, ada satu pernyataan tajam dari legenda sepak bola Brazil, Arthur Antunes Coimbra atau lebih dikenal sebagai Zico.
Dikutip dari Goal.com, ketika ditanyakan perihal dirinya yang tidak pernah menjuarai Piala Dunia, Zico menjawabnya dengan elegan.
"Sepak bola adalah olahraga kolektif dan sering kali nasib tim tidak bergantung pada permainan bagus seorang pemain, tetapi pada performa apik skuad itu secara keseluruhan".
Pola pikir seperti ini sangat sesuai ditanamkan kepada pemain-pemain belia seperti mereka yang berkompetisi di Piala AFF U-16 2022.
Sebagus apapun bakat pemain di sana, tidak akan terasah maksimal tanpa dukungan lingkungan terutama sokongan dari teman-teman setim, pelatih sampai ofisial.
Mentalitas pemain mesti dibentuk dengan tangguh karena dari kompetisi U-16, mereka akan mengarungi sulitnya bertahan di sektor lapangan hijau.
Tidak sedikit dari pemain-pemain itu, nantinya, akan beralih profesi lantaran tak bisa bersaing di dunia sepak bola atau berkarier sebagai pesepak bola, tapi karier mandek sebab tak mau mengasah diri.
Baca Juga: Hasil Piala AFF U-16: Myanmar Bikin Kejutan, Permalukan Australia 3-2
Namun, apa saja profesi mereka di masa depan, setidak-tidaknya Bima sudah memberikan pondasi dalam bentuk kedisiplinan. Bahwa mereka tak bisa dilepaskan dari orang lain.
Skuad timnas U-16 pun tidak merasa apa yang diberikan pelatih mereka sebagai beban.
"Bagi kami, itu bagus untuk kedisiplinan. Supaya kami semua kompak dan tidak sembarangan," ujar Narendra Tegar.
Orang tua
Bima Sakti tak menolak anggapan bahwa sebagai pelatih anak-anak berusia 16 tahun ke bawah, dia juga harus berperan sebagai orang tua, kakak dan sahabat bagi pemainnya.
Pesepak bola umur remaja, dia menjelaskan, tidak bisa dilepaskan begitu saja layaknya pria dewasa. Mereka memerlukan sosok pengarah dan tugas itu diemban oleh pelatih.
Tag
Berita Terkait
-
Bek Rp130 Miliar Bilang Timnas Indonesia Punya Kesamaan dengan Italia, Kok Bisa?
-
Kevin Diks Tak Jadi Algojo Penalti, Keputusan Pelatih Monchengladbach Dikritik
-
Kondisi 3 Pemain Abroad Indonesia di Eredivisie: 2 Full Senyum, 1 Sedih
-
Pratama Arhan Balas Dendam di Liga Thailand! Comeback Gila-gilaan di Bangkok United
-
Rahasia di Balik Ketegasan Jay Idzes Sebagai Kapten Timnas Indonesia Meski Masih Muda
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Bukan Vietnam! Bos JDT Ungkap Pengadu Kasus Naturalisasi Malaysia ke FIFA
-
Bela Performa Lamine Yamal, Staf Pelatih Barcelona: Dia Masih 18 Tahun
-
El Clasico Nyaris Jadi Arena Baku Hantam, Ini Respon Santai Xabi Alonso
-
Tumbang di Markas Bhayangkara FC, Ini Dalih Pelatih Persijap Jepara
-
Hasil BRI Super League: Bermain 10 Orang, Persib Bandung Sukses Kalahkan Persis
-
BREAKING NEWS! Juventus Resmi Pecat Igor Tudor, Ini Pengganti Sementara
-
Liverpool Hancur Lebur, Eks MU Desak Arne Slot Usir Bek Rp887 M Ini
-
Bek Rp130 Miliar Bilang Timnas Indonesia Punya Kesamaan dengan Italia, Kok Bisa?
-
Publik Malaysia Heboh! Eks Arsenal yang Kini Nganggur Ngaku Punya Darah Melayu
-
Kakak Eliano Reijnders Alami Pekan Buruk, Terancam Kehilangan Tempat di Man City