Pria jebolan Sastra Rusia, Universitas Indonesia ini sebenarnya lebih menyukai bidang seni, terutama bidang seni gambar, dan memiliki cita-cita menjadi seorang seniman.
Namun, Nugroho tidak menyesal dengan langkah yang diambilnya meskipun harus menggugurkan cita-citanya tersebut.
Hobinya dalam bidang seni justru memiliki kaitan dan berguna dalam pekerjaannya sebagai pihak yang ada di dunia keamanan sepak bola, salah satunya dalam hal membuat ‘grand design’ perencanaan keamanan.
Nugroho Setiawan pertama kali debut di dunia keamanan sepak bola pada saat dirinya dipercaya menjadi seorang ‘security officer’ Pelita Jaya di tahun 2008.
Setelah bergabung selama satu tahun di Pelita Jaya, Nugroho Setiawan kemudian bergabung dengan pengelola kompetisi liga sebagai seorang konsultan.
Pada saat itu, Nugroho kerap dilibatkan dalam pertandingan seremonial dan pertandingan yang memiliki status ‘high risk’.
Selain bekerja di dunia sepak bola, Nugroho juga diketahui merupakan seorang konsultan ahli di bidang manajemen pengamanan di beberapa perusahaan seperti PLN, Sucofindo, dan perusahaan-perusahaan penyedia jasa keamanan lainnya.
Tidak hanya itu, ia juga merupakan seorang pengajar sertifikasi untuk manajer keamanan.
Masih dalam sumber yang sama, laman resmi PSSI, Nugroho menyebut bahwa di Indonesia sendiri sepak bola belum bisa menjadi sarana rekreasi dan hiburan untuk keluarga. Penyebab dari semua itu adalah aspek keamanan dalam pertandingan di Tanah Air yang masih jauh dari kata standar atau yang seharusnya.
Baca Juga: FIFA Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Warganet Minta Sepakbola Indonesia Dihukum Berat
Menurut Nugroho, kegiatan menonton pertandingan di stadion masih dianggap sebagai salah satu hal yang memiliki risiko bagi publik.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
FIFA Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Warganet Minta Sepakbola Indonesia Dihukum Berat
-
Luis Milla dan 3 Pemain Persib Berikan tanggapan Terkait Tragedi Kanjuruhan, 5 Sanksi FIFA Menanti
-
Diduga Jadi Pemicu Jatuhnya Korban Jiwa, Kapolri Bakal Dalami Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan
-
Ini 4 Sanksi FIFA yang Mengancam Indonesia, Pasca Tragedi Kanjuruhan
-
Bertentangan Dengan Aturan FIFA, Fakta Tentang Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Rekam Jejak Hussein Ammouta, Pelatih Finalis Piala Asia 2023 yang Dirumorkan ke Timnas Indonesia
-
Lionel Messi Jadi Top Skor MLS Musim Reguler 2025, Cetak 29 Gol dari 28 Pertandingan
-
Dear Erick Thohir, Iwan Bule Minta PSSI Pertimbangkan STY
-
Kata-kata Rafael Leao Usai Akhiri Puasa Gol Selama 512 Hari
-
Rizky Ridho Bicara Soal Pengganti Patrick Kluivert, Siapa Cocok?
-
Singkat Padat! Ini Respons Indra Sjafri Lihat Hasil Drawing SEA Games 2025
-
4 Dampak Keluarnya Jepang dari AFC, Timnas Indonesia Turut Kena Imbas
-
Beda Nasib Timnas Indonesia Putra dan Putri di Drawing SEA Games 2025, Kenapa?
-
4 Pelatih BRI Super League Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Percuma! Elkan Baggott Mungkin Tak Bisa Kembali Jika STY Jadi Pelatih Timnas Indonesia Lagi