Suara.com - Gas air mata tengah menjadi sorotan dan polemik saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya membuat ratusan nyawa melayang.
Duel Arema FC vs Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan pada Minggu (2/10/2022) diwarnai tembakan gas air mata polisi.
Insiden itu terjadi tepat setelah pertandingan berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Persebaya Surabaya atas Arema FC.
Nahasnya akibat gas air mata yang ditembakkan polisi membuat suporter yang tadinya turun ke lapangan menjadi panik.
Mereka berusaha keluar dari stadion hingga terjadinya desak-desakan dan membuat ratusan di antaranya meninggal dunia.
Tragedi paling kelam yang pernah terjadi dalam sejarah sepak bola Indonesia, seolah polisi tidak tahu bagaimana bahayanya gas air mata yang mereka tembakan.
Dikutip dari laman resmi UM Surabaya, Dede Nasrulah, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya menjelaskan bahaya kandungan gas air mata.
Menurutnya gas air mata memiliki tiga bahan kimia dengan salah satu di antaranya adalah chloroacetophenone atau disingkat CN.
Bahan kimia ini bisa menghasilkan sejumlah dampak pada manusia yang terpapar, mulai dari iritasi langsung hingga kesulitan bernapas.
Baca Juga: 3 Hal Penting di Balik Pecahnya Tragedi Kelam di Kanjuruhan
"Paparan bahan kimia tersebut secara langsung dapat menyebabkan iritasi pada mata, sistem pernapasan, dan kulit," ucap Dede.
"Selain itu, gas air mata dapat juga menimbulkan rasa gatal pada kulit, panas, dan penglihatan kabur. Gejala lainnya yaitu terkait dengan pernapasan dapat dialami.''
"Seperti sulit bernapas, batuk, mual dan muntah," imbuhnya.
Tak dapat dipungkiri, rentetan tembakan gas air mata yang diarahkan ke tribun penonton menjadi penyebab utama paniknya suporter Arema FC.
Publik pun berharap, penyebab insiden tragis itu segera ditemukan dan menetapkan pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
[Eko I]
Berita Terkait
-
Hendra Carabao Dukung Kebangkitan Persma 1960 Manado, Carabao Hydration Jadi Partner Klub Badai Biru
-
Paulinho Moccelin Mundur dari Arema FC, Ini Penyebabnya
-
Persebaya Surabaya Buang Banyak Peluang di Derbi Jawa Timur, Coach Edu Kecewa Berat
-
Hasil Persebaya Surabaya vs Arema FC, Drama Gol Bunuh Diri dan Kartu Merah
-
Siap Tempur! Bek Arema Rifad Marasabessy Tidak Gentar Atmosfer Gelora Bung Tomo Lawan Persebaya
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Timnas Futsal Putri Indonesia Bikin Ketar-ketir Vietnam Jelang Final SEA Games 2025
-
Kriteria Pelatih Timnas Indonesia Terbaru Demi Ambisi Besar Lolos Putaran Final Piala Dunia 2030
-
Kontrak di Barcelona Tak Diperpanjang, Lewandowski Bakal Susul Messi ke Inter Miami
-
Prediksi Manchester City vs Brentford: Bukan Prioritas tapi Guardiola Punya Rekor Manis
-
Prediksi Ranking FIFA Malaysia Usai Kena Sanksi, di Bawah Timnas Indonesia?
-
PSG Bidik Sejarah Lawan Flamengo, Ajang Pembuktian Luis Enrique Tanpa Dembele
-
Media Asing Sebut Timnas Futsal Putri Indonesia Sukses Ubah Peta Persaingan di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia Geser Ranking Malaysia Usai Harimau Malaya Disanksi FIFA
-
Pep Guardiola Umumkan Kabar Sedih Jelang Manchester City vs Brentford
-
Skandal Sepak Bola Malaysia Makin Runyam, FIFA Galak Banget