Suara.com - Anggota Komite Wasit, Ahmad Riyadh yang kini ditugaskan sebagai kepala tim Investigasi tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang mengklaim kepolisian sudah tahu penggunaan gas air mata dilarang. Namun, mereka memiliki alasan tetap menggunakan gas air mata.
Seperti diketahui, keputusan pihak keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter yang membuat keributan di Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya beberapa waktu lalu tengah menjadi sorotan.
Hal tersebut diduga menjadi penyebab meninggalnya ratusan suporter. Penonton panik mencari jalan keluar karena gas air mata, sehingga terjadi penumpukan suporter di pintu keluar.
Banyak Aremania terinjak-injak dan sulit bernapas akibat penumpukan di pintu keluar stadion.
Ahmad Riyadh mengaku kepolisian sudah tahu tentang larangan penggunaan gas air mata di dalam stadion. Bahkan, security officer Arema FC sudah melakukan sosialisasi.
Namun, polisi tetap menerapkan prosedur standar (SOP) yang mereka miliki untuk membubarkan suporter dengan menembakkan gas air mata.
"(Polisi) tahu. Tapi ada SOP penanganan kerumunan di stadion untuk orang banyak," kata Riyadh dalam sesi jumpa pers, Selasa (4/10/2022).
Ahmad Riyadh menyebut setelah ini akan ada aturan baru yang diterapkan terkait pengamanan pertandingan. Nantinya, akan ada pembahasan lanjutan oleh PSSI dan Polri.
Seperti diketahui, dalam statuta FIFA penggunaan gas air mata di dalam stadion dilarang.
Baca Juga: Ketua Panpel Arema FC Diganjar Hukuman Seumur Hidup, Dilarang Beraktivitas di Sepak Bola
"Nanti produknya jadi pedoman bagaimana ke depan pengamanan yang dilakukan Polri," pungkasnya.
Akibat insiden ini Komite Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhi Arema FC, selaku tuan rumah, larangan bermain di Malang hingga BRI Liga 1 2022/2023 berakhir. Selain itu, laga kandang mereka di luar Malang tidak boleh ada penonton.
Ketua Panpel Arema Abdul Harris dan Suko Sutrisno selaku security officer dilarang berativitas dalam kegiatan sepak bola di bawah naungan PSSI seumur hidup.
Tag
Berita Terkait
-
FIFA Matchday Kontra China Taipei Menjadi Bukti Betapa Pentingnya Menit Bertanding bagi para Pemain
-
FIFA Matchday 2025 dan Semakin Matangnya Atribut Positioning Ramadhan Sananta
-
FIFA Matchday 2025, China Taipei dan Kembalinya Penyakit Lama Timnas Indonesia
-
FIFA Matchday 2025: Pesta Gol Lawan China Taipei yang Sejatinya Tak Terlalu Membanggakan
-
China Taipei, Gelontoran 6 Gol dan Kembali Bersinarnya para Pemain yang Sempat Tertepikan
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Mikel Merino Hattrick, Spanyol Bantai Turki Setengah Lusin
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
Terkini
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Kurang dari 12 Jam Jelang Lawan Lebanon Malam Ini
-
Mikel Merino Hattrick, Spanyol Bantai Turki Setengah Lusin
-
Bikin Malu Shin Tae-yong! Satu-satunya Jalan Timnas Indonesia Lolos Piala Asia U-23 2026
-
Timnas Indonesia Effect! Laos Mendadak Jadi Tim Menakutkan di Asia
-
Prediksi Formasi Timnas Indonesia vs Lebanon, Susunan Pemain Terbaik Sepanjang Sejarah?
-
Diserang PSG Gegara Cedera Ousmane Dembele, Didier Deschamps Bela Diri
-
Daftar 17 Negara yang Sah Lolos ke Piala Dunia 2026, Indonesia Selanjutnya?
-
Reaksi Witan Sulaeman Lihat Marselino Ferdinan Gabung AS Trencin
-
Cristiano Ronaldo Salip Messi, Cetak Rekor Baru di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Gabung AS Trencin, Marselino: Saya Pemain yang Utamakan Kerja Sama Tim