Jika Produk Domestik Bruto (PDB) Qatar tahun ini yang mencapai Rp2.732 triliun menjadi patokan, maka angka Rp283 triliun itu sama dengan 10 persen dari PDB mereka.
Qatar mungkin merugi dari aspek keuangan, tetapi tidak untuk aspek lainnya karena yang dikejar oleh negara kaya raya ini tampaknya bukan keuntungan finansial.
Apalagi dalam kebanyakan kasus, menjadi tuan rumah perhelatan-perhelatan akbar seperti Piala Dunia dan OIimpiade hampir selalu berkaitan dengan reputasi dan citra internasional sebuah negara, ketimbang mencari keuntungan. Jika pun mencari keuntungan maka itu adalah keuntungan jangka panjang.
Inggris tim termahal
Namun Qatar akan terus dipaksa mengeluarkan dana besar sekalipun Piala Dunia 2022 selesai karena sebagian besar stadion untuk Piala Dunia 2022 tetap membutuhkan dana besar untuk operasional dan pemeliharaannya.
Juga dengan 100 hotel yang dibangun khusus untuk Piala Dunia 2022. Setelah turnamen ini selesai hotel-hotel ini mungkin akan sepi pengunjung.
Dari aspek ini, bisa dilihat betapa besar kerja Qatar dalam menghadirkan turnamen ini.
Dengan upaya sebesar itu wajar jika Qatar akhir-akhir ini reaktif terhadap kritik, terutama yang tak ada kaitan langsung dengan sepak bola atau olahraga.
Lagi pula tak pernah ada tuan rumah Piala Dunia yang disorot begitu luas dan keras seperti dialami Qatar.
Baca Juga: Daftar Pemain Timnas Meksiko untuk Piala Dunia 2022: Tempat Chicharito Diambil Striker Cadangan Mati
Namun sejauh ini tak ada negara yang berbuat lebih jauh, kecuali seruan boikot dari sejumlah penggemar di Eropa dan seruan tidak menggelar nonton bareng di beberapa kota Eropa.
Seruan ini pun agak ganjil karena mustahil orang mau bersusah payah menembus suhu di bawah nol derajat selama musim dingin hanya demi nonton bareng Piala Dunia di tempat terbuka.
Musim dingin sendiri adalah keunikan lain Piala Dunia Qatar.
Selama ini Piala Dunia selalu digelar tengah tahun, antara Juni dan Juli.
Masalahnya dalam bulan-bulan itu cuaca Qatar lagi super panas yang bisa menyiksa orang-orang dari wilayah-wilayah empat musim dan bahkan negara-negara tropis.
Untuk itu turnamen ini digelar pada paruh kedua November sampai paruh pertama Desember, atau bertepatan dengan musim dingin di kawasan-kawasan empat musim.
Berita Terkait
-
Manchester City Tawarkan Pinjamkan Erling Haaland 28 Hari Selama Jeda Piala Dunia 2022, Ada yang Minat?
-
Video Lionel Messi Tiba di Qatar, Disambut Pelukan Hingga Dijaga Ketat Pengawal
-
Guru di Qatar Diperkosa dan Dibunuh, Mayatnya Dibuang ke Gurun Pasir, Keluarga Tulis Surat ke Timnas Inggris
-
Mengenal Jules Rimet, Eks Presiden FIFA yang Namanya Diabadikan Jadi Trofi Piala Dunia
-
Ronaldo Melongok Dicuekin Bruno Fernandes Setelah Curhat Tak Dihormati di Manchester United dengan Piers Morgan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Taktik Jitu Bojan Hodak Jaga Kebugaran Skuad Maung Bandung Hadapi Selangor FC
-
Mauro Zijlstra Mengamuk Lagi! Dua Gol ke Gawang Telstar, Tren Tajam Belum Terhenti
-
Rekor Fantastis Persib: 5 Laga Clean Sheet, Andrew Jung Siap Cetak Gol Lagi di Markas Selangor FC
-
Kena Marah Pelatih, Berapa Rating Jay Idzes saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Enaknya Nova Arianto, Timnas Indonesia Cuma Disuruh Semangat Aja di Piala Dunia U-17 2025
-
Geger! Anak Patrick Kluivert Akui Penyuka Sesama Jenis: Ayah Mendukungku
-
FIFA Hukum FAM dan 7 Pemain Abal-abal Malaysia, AFC: Ini Bukan Akhir Segalanya
-
Apa yang Salah dengan Jay Idzes Cs saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Pangeran Johor Tuduh FIFA Punya Motif Politik Hukum 7 Pemain Abal-abal Malaysia
-
Modal Lawan Paraguay, Pantai Gading, dan Panama, Timnas Indonesia U-17 Yakin Tidak Babak Belur