Rekam Jejak Ronaldo di Piala Dunia, Momen Ini Jadi Noda Terbesar Sepanjang Kariernya

Suara.com - Cristiano Ronaldo, tidak diragukan lagi, adalah salah satu pemain sepak bola paling sukses dalam sejarah. Namun di Qatar, pemain Manchester United itu akan mencari beberapa rekor pribadi, selain memenangkan Piala Dunia pertama untuk Portugal.

Menyadur Marca, berikut ini adalah jejak gol Ronaldo di setiap Piala Dunia yang pernah dimainkannya.

Jerman 2006, debut Piala Dunia Cristiano

Di usianya yang baru 21 tahun dan sudah bersama Manchester United, Cristiano memulai karier Piala Dunianya. Dia memainkan enam pertandingan (semuanya sebagai starter) dari tujuh pertandingan Portugal.

Eks pemain Real Madrid ini melakukan debutnya sebagai pencetak gol dengan tendangan penalti dalam kemenangan 2-0 atas Iran di Grup D, di laga keduanya.

Dalam debutnya di Piala Dunia melawan Angola, dia mendapat kartu kuning setelah 26 menit dalam kemenangan 1-0.

Afrika Selatan 2010, konsentrasi Ronaldo di Piala Dunia

Ronaldo bermain di keempat pertandingan yang dimainkan oleh Portugal (semuanya sebagai starter). Dia mencetak gol keduanya di pertandingan kedua Grup G dalam kemenangan 7-0 atas Korea Utara.

Seperti pada 2006, CR7 mendapat kartu kuning di pertandingan pertama Piala Dunia setelah 21 menit bermain imbang 0-0 dengan Pantai Gading.

Baca Juga: Sederet Bintang Piala Dunia 2022 dengan Kekayaan Fantastis

Afrika Selatan menjadi Piala Dunia yang cukup berkesan, mengingat itu adalah Piala Dunia pertama Ronaldo sebagai kapten Portugal.

Brasil 2014, Piala Dunia paling menodai kariernya.

Piala Dunia Brasil tercatat menjadi yang terburuk bagi Portugal sejak Ronaldo bergabung dengan tim nasional.

Di menit ke-80 melawan Ghana, peraih 6 Ballon d'Or ini memberikan kemenangan bagi timnya dengan mencetak gol Piala Dunia ketiganya.

Portugal menyelesaikan Grup G dengan poin yang sama dengan Amerika Serikat (4) tetapi tersingkir karena selisih gol yang negatif.

Turnamen ini adalah noda terbesar dalam karir hebat Ronaldo, tetapi dia mengharapkan penebusan di Rusia 2018.