Suara.com - PSM Makassar baru saja mengakhiri puasa gelar Liga Indonesia, setelah berhasil menyabet gelar Liga 1 2022-2023, Jumat (31/3) kemarin. Dulu ada sosok sosok Syamsuddin Umar, pelatih lokal yang mampu membawa PSM Makassar menjuarai Liga Indonesia pada musim 1999-2000.
Gelar Liga 1 2022-2023 ini mengakhiri puasa gelar PSM yang terakhir kali meraih gelar kompetisi tertinggi Indonesia 23 tahun silam atau pada musim 1999-2000.
Saat terakhir kali meraih gelar liga pada 1999-2000, PSM ‘hanya’ ditukangi oleh pelatih lokal pada sosok Syamsuddin Umar.
Syamsuddin Umar merupakan pelatih sepak bola asal Makassar yang lahir pada 10 November 1995. Ia bisa dikatakan pelatih tersukses bagi PSM, terutama di era 90 an.
Ia mengawali karier kepelatihannya saat merangkap sebagai pemain dan asisten pelatih bagi Makassar Utama pada tahun 1986.
Setelah merasakan dunia kepelatihan kala masih aktif bermain, Syamsuddin pun lantas mengambil sertifikasi kepelatihan S1 PSSI dan didapuk menjadi pelatih Makassar Utama sampai klub Galatama itu bubar pada 1989.
Ilmu kepelatihannya kian bertambah pada 1991, kala Syamsuddin terpilih sebagai salah satu pelatih Indonesia yang dikirim PSSI ke Brasil untuk menimba ilmu.
Setelah pulang dari Brasil, Syamsuddin pun mendapat kepercayaan menukangi PSM Makassar pada musim 1991-1992 yang masih bernama Perserikatan.
Tak disangka di musim pertamanya itu, Syamsuddin yang baru berusia 37 tahun, mampu membawa PSM menjuarai Perserikatan 1991-1992, yang mengakhiri puasa gelar Juku Eja sejak 1965-1966.
Baca Juga: Momen Arkhan Kaka Pecahkan Rekor sebagai Pemain Termuda yang Tampil di Liga 1
Lalu di musim keduanya yakni 1993-1994, Syamsuddin hampir membawa PSM meraih gelar Perserikatan untuk dua kali beruntun. Sayangnya, di final ia dan anak asuhnya harus tumbang dari Persib Bandung.
Setelahnya, Perserikatan dan Galatama pun dilebur menjadi Liga Indonesia. Hal tersebut pun dibarengi dengan mundurnya Syamsuddin dari jabatan pelatih PSM.
Meski tak jadi pelatih, Syamsuddin masih berada di sekitar PSM, mengingat ia ditempatkan sebagai Direktur Teknik Juku Eja sembari menuntaskan studi S2 nya di Universitas Hasanuddin.
Usai meraih gelar sarjana pada 1997-1998, Syamsuddin sempat menganggur dua tahun, sebelum akhirnya kembali dipanggil oleh PSM yang dipimpin Nurdin Halid untuk Liga Indonesia 1999-2000.
Tak disangka, pemanggilan ini berujung gelar juara lainnya. Syamsuddin mampu membawa PSM meraih gelar juara Liga Indonesia 1999-2000 usai mengalahkan PKT Bontang 3-2.
Dengan materi pemain top seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, dan Hendro Kartiko, Syamsuddin hampir membawa PSM juara dua kali beruntun di musim keduanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Badai Cedera Hantam Timnas Indonesia, 5 Pemain Terancam Absen
-
Hari-hari Buruk Jordi Amat H-8 Bertemu Arab Saudi
-
Liga Sepak Bola Putri U-15 & U-18 Digelar di 4 Kota, Jaring Bintang Masa Depan Indonesia
-
Potret Masa Kecil Mathew Baker saat Gabung Melbourne City Jadi Sorotan Netizen
-
Jordi Amat Kecewa Jelang Gabung Timnas Indonesia, Kenapa?
-
Rekam Jejak Duel Calvin Verdonk dengan Pemain Abroad Arab Saudi Saud Abdulhamid
-
Gawat Darurat Liverpool, Cedera Alisson dan Ekitike Ancam Bentrokan Krusial Melawan Chelsea
-
Dua Gol Harry Kane Bawa Bayern Muenchen Raih Kemenangan Tandang Penting Di Fase Grup Liga Champions
-
FIFA Hukum FAM, Legenda Malaysia: Aib Besar untuk Sepak Bola Negeri Jiran!
-
Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pelatih Irak Dibuat Pusing Kesalahan Konyol Pemainnya