Suara.com - Timnas Indonesia U-17, yang dikomandoi oleh pelatih Bima Sakti, mengalami kegagalan telak di fase grup Piala Dunia U-17. Pada turnamen tersebut, mereka tidak mampu meraih satu pun kemenangan, sehingga terpaksa harus meninggalkan persaingan di babak grup, meski memiliki status sebagai tuan rumah.
Reaksi dari pecinta sepak bola Indonesia pun beragam. Salah satu kritikan yang muncul adalah adanya dugaan bahwa Bima Sakti bersikap tidak adil terhadap pemain keturunan dan mendukung pemain titipan dalam Timnas Indonesia.
Dalam sebuah wawancara pada acara Youtube Bebas Podcast Id, Bima Sakti membantah keras tuduhan tersebut.
Bima Sakti menyatakan bahwa tidak ada pemain yang mendapatkan perlakuan khusus dari dirinya di Piala Dunia U-17 ini. Semua pemain diberi arahan dengan adil.
Tentang dugaan adanya pemain titipan dalam skuad Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti menegaskan bahwa itu hanyalah spekulasi yang tidak berdasar.
"Enggak ada memain titipan. Kalau bagus bagus, kalau enggak iya harus diambil. Diambil Karena sepak bola kan kelihatan Pak," kata
Ia menekankan bahwa pilihannya tergantung pada kualitas permainan, bukan hubungan pribadi atau kepentingan tertentu.
Pertanyaan pun muncul mengenai preferensi Bima Sakti terhadap pemain diaspora dan lokal.
Legenda Timnas Indonesia ini membantah keras bahwa ia memiliki kecenderungan anti pemain diaspora.
Baca Juga: Gile! Tiket Final Piala Dunia U-17 Sudah Habis Dipesan
Ia menjelaskan bahwa pemain diaspora yang ingin bermain untuk Indonesia harus memberikan kontribusi yang lebih besar daripada pemain lokal.
Bima Sakti menekankan bahwa kemampuan pemain diaspora harus di atas rata-rata dan tidak boleh setara dengan pemain lokal.
Hal ini, menurutnya, sebagai bentuk penghargaan terhadap pesepakbola muda Indonesia yang telah berusaha keras melalui sekolah atau akademi.
Pemain-pemain Timnas Indonesia U-17 yang berlaga di Piala Dunia ini dipilih melalui berbagai seleksi, termasuk Piala AFF U-16 2022, program Gadura Select, dan seleksi di 12 kota besar se-Indonesia.
Dalam proses seleksi ini, ada juga 2 pemain diaspora yang berhasil masuk dalam skuad dari lebih dari 10 pemain yang diuji.
Bima Sakti juga membagikan pengalamannya mengenai pemain diaspora bernama Chow Yun Damanik yang menarik perhatiannya. Meski memiliki kualitas bermain yang menjanjikan, Damanik terkendala masalah administrasi sehingga sulit untuk didaftarkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Julio Cesar Pastikan Persib Bandung Siap Hadapi Bangkok United
-
Prestasi Manis Indra Sjafri di ASEAN, Kembali Berjaya di SEA Games 2025?
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Media Belanda Sebut Mees Hilgers Cocok Bela Ajax Amsterdam, Apa Alasannya?
-
Kabar Buruk Lagi! Sandy Walsh Cedera di Buriram United Jelang Gabung Timnas Indonesia
-
Prediksi Skor Galatasaray vs Liverpool: The Reds Coba Bangkit!
-
Prediksi Skor AS Monaco vs Manchester City: Misi Khusus Erling Haaland Cs?
-
TVRI Jadi Pemegang Hak Siar Piala Dunia 2026, Berpeluang Bisa Disaksikan Gratis
-
Prediksi Skor Arsenal vs Olympiakos: Meriam London Sedang Panas
-
Fakta Sedih di Balik Kisruh Mees Hilgers: Difitnah, Dicoret, Diperlakukan Tidak Adil