Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong membeberkan perbedaan kedisiplinan pesepak bola Tanah Air dengan di negaranya, Korea Selatan. Para pemain Indonesia dinilai kurang disiplin.
Sejak ditunjuk menjadi pelatih oleh PSSI pada 2019, Shin Tae-yong tercatat tidak hanya menangani tim senior, tetapi juga Timnas Indonesia kelompok umur yakni U-20 dan U-23.
Selama menukangi Garuda, Shin Tae-yong mendapat banyak pengalaman dan kian mengetahui karakteristik dan budaya sepak bola Indonesia, termasuk kedisiplinan para pemainnya.
Baca juga: Potensi Pratama Arhan Jadi Sorotan Eks Pelatih Spesialis Throw In Liverpool
Berdasarkan pengalamannya, Shin Tae-yong mencatat perbedaan penting. Dari aspek disiplin waktu, para penggawa Garuda dinilainya kalah dibanding pemain timnas Korea Selatan.
Sebelum membesut Timnas Indonesia, Shin Tae-yong diketahui punya pengalaman menukangi tim nasional Korea Selatan di Piala Dunia 2018.
Beda Kedisiplinan di Korsel dan Indonesia
Dalam wawancara dengan Sports Khan, Shin Tae-yong mencatat perbedaan mendasar terkait disiplin waktu antara pemain Indonesia dan Korea Selatan, terutama dalam konteks sesi latihan rutin.
Menurutnya, pemain di Korea Selatan hanya memerlukan tiga menit untuk bersiap, sebuah efisiensi yang jauh melampaui keadaan di Indonesia.
Baca Juga: Maaarten Paes Pamer Reflek Kilat Bareng FC Dallas, Warganet Dibikin Takjub
Shin Tae-yong secara khusus menyoroti perbedaan ini, menunjukkan bagaimana budaya dan pendekatan terhadap kedisiplinan waktu dapat berbeda secara signifikan antar kedua negara tersebut.
Analisisnya memberikan wawasan tentang aspek-aspek operasional dan budaya yang dapat memengaruhi kinerja dan persiapan pemain di lapangan.
"Sebaliknya dengan pemain Korea Selatan yang bisa tiba di tempat latihan dan bersiap dalam 2-3 menit, pemain Indonesia cenderung tidak keluar bahkan setelah 10 atau 15 menit, dan mereka menghadapi situasi dengan sikap yang lebih santai," ungkap Shin Tae-yong kepada Sports Khan.
Shin Tae-yong telah berusaha menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang berlaku di Timnas Indonesia.
Dalam proses tersebut, ia perlu menyesuaikan beberapa pendekatannya dengan situasi dan kebiasaan pemain. Salah satu aspek adaptasinya adalah terkait waktu pelaksanaan ibadah bagi para pemain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Ivar Jenner Ungkap Rahasia Taktik Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025
-
TC SEA Games 2025: Indra Sjafri Tentukan Kriteria Pemain Timnas U-22 yang Boleh Balik ke Klub
-
Media Inggris Sebut Ole Romeny Percikan yang Hilang di Oxford United
-
Persija Jakarta Pindah Markas ke Manahan, Mauricio Souza Waspadai Kekuatan Teknis Persik Kediri
-
Awal Tahun Target Comeback Donny Warmerdam, PSIM Yogyakarta Kian Kuat!
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Batal Turun Peringkat Meski Tak Tanding, Kenapa?
-
Akhirnya Bikin Gol Lagi, Rafael Struick Semringah Jelang Misi Pertahankan Emas SEA Games 2025
-
Persija Jakarta Incar Lima Kemenangan Beruntun Saat Tantang Persik di Manahan
-
Kapten Timnas Vietnam U-22 Putus Ligamen, Dipastikan Absen di SEA Games 2025
-
Erick Thohir Jadi Pemilik Mutlak Oxford United, Nasib Ole Romeny dan Marselino Ferdinan Aman?