Suara.com - Bayer Leverkusen meraih kemenangan gemilang 5-0 atas Werder Bremen, mencatat rekor tak terkalahkan dalam 43 pertandingan berturut-turut dan secara resmi mengangkat piala Bundesliga untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Kesuksesan gemilang ini bukanlah hasil dari usaha individu semata, melainkan kerja keras kolaboratif dari pelatih Xabi Alonso serta kontribusi luar biasa dari beberapa pemain yang telah membawa prestasi gemilang bagi Leverkusen, mengubah citra klub dari "Neverkusen" menjadi salah satu kekuatan utama dalam sepakbola Jerman.
Menurut catatan resmi Bundesliga, Bayer Leverkusen memiliki skuad muda yang berbakat dengan usia rata-rata 24,8 tahun, namun kebanyakan dari mereka telah membuktikan kapabilitasnya di tingkat internasional dengan mengenakan seragam timnas negara mereka masing-masing.
BACA JUGA: Liverpool Dikalahkan Crystal Palace, Jurgen Klopp Ngamuk: Sampah!
Faktor utama yang membuat Xabi Alonso bertahan di BayArena adalah potensi besar dari skuad muda ini, meskipun ada tawaran dari klub-klub besar Eropa seperti Liverpool dan Bayern Muenchen.
Dari 27 pemain dalam skuad, ada lima nama yang selalu diandalkan oleh Xabi Alonso karena kontribusi luar biasa mereka di lapangan, seperti dilansir oleh AFP.
Florian Wirtz, dengan visi bermainnya yang cerdas dan umpan-umpan akuratnya, telah menjadi salah satu bintang terang dalam skuad Bayer Leverkusen.
BACA JUGA: Aurelien Tchouameni Jadi Korban Rasis Suporter Real Mallorca, Pelaku Diburu Polisi
Sementara Alex Grimaldo, yang bergabung dengan Leverkusen dari Benfica tanpa biaya transfer, telah menunjukkan kepiawaiannya dalam memberikan umpan-umpan tajam dan menjadi motor penggerak dari sisi kiri pertahanan klub.
Baca Juga: Bayern Munich Resmi Perpanjang Kontrak Alexander Nuebel hingga 2029
Granit Xhaka, meskipun merupakan pemain senior dalam skuad, telah membawa pengalaman berharga dari Liga Premier Inggris dan menjadi salah satu pemain dengan daya jelajah tertinggi dalam Bundesliga musim ini.
Victor Boniface telah membuktikan dirinya sebagai mesin gol untuk Leverkusen, mencetak sebelas gol dalam delapan belas pertandingan, serta menunjukkan kemampuannya dalam memanfaatkan postur tubuhnya yang tinggi dalam meraih keunggulan di kotak penalti lawan.
Jonathan Tah, sebagai pemain belakang yang kokoh, telah menjadi tulang punggung dalam pertahanan Leverkusen, membantu tim meraih kesuksesan dengan catatan kebobolan yang sangat rendah sepanjang musim ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Mesin Gol Persija Jakarta Tegaskan Jaga Api Kemenangan Demi Kejar Borneo FC di Super League
-
Perang Sudan Kian Sadis, Muncul Seruan Boikot Manchester City, Kok Bisa?
-
Timnas Indonesia U-17 Target Minimal Seri Lawan Zambia, Syukur-syukur Bisa Menang
-
Patrick Vieira Dipecat Genoa, Mario Balotelli: Karma Itu Nyata!
-
Nova Arianto: Semoga Qatar Kembali Bersahabat dengan Timnas Indonesia
-
Dibeli dengan Mahar Rp2,2 T, Declan Rice Menjelma Jadi Gelandang Terbaik Dunia
-
Seberapa Hebat Calvin Verdonk di Laga Kontra Angers di Liga Prancis? Ternyata Tuai Pujian!
-
Mees Hilgers Terancam Absen di Laga Debut Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Lawan Brasil dan Honduras, Misi Timnas Indonesia Tembus Babak 32 Besar Piala Dunia U-17 2025
-
Pemain Belanda yang Pernah Berlaga di Indonesia Bilang Sepak Bola Indonesia Banyak Kekurangan