Uzbekistan Gagal Maksimalkan Penalti di Akhir Laga, Jepang Juara Piala Asia U-23 2024

Suara.com - Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 usai menundukkan Uzbekistan di partai final yang berlangsung di Stadion Jassim bin Hamad, Jumat (3/5/2024) malam.

Di laga tersebut Jepang menang tipis dengan skor 1-0 berkat gol telat Fuki Yamada di menit 90+1.

Uzbekistan sebenarnya mendapat peluang emas untuk menyeimbangkan papan skor. Sayangnya, penalti yang dieksekusi Umarali Rakhmonaliev berhasil dibendung Kokubo.

Jalannya Pertandingan

Uzbekistan mencoba untuk mengendalikan jalannya pertandingan sejak peluit kick-off dibunyikan. Di 10 menit babak pertama, sedikitnya dua peluang didapat Hosain Norchaev.

Norchaev beberapa kali lepas dari kawalan dan mengancam. Namun dua peluang terbaik yang ia dapatkan belum mampu menjebol gawang Samurai Biru yang dikawal Kokubo.

Memasuki menit 12, Jaloliddinov mencoba peruntungannya lewat tembakan keras jarak jauh. Sayang bola berhasil diamankan Kokubo.

Pressing ketat yang dilakukan pemain Uzbekistan membuat Jepang kesulitan mengembangkan permainan. Beberapa kali serangan balik coba dilakukan, namun Mao Hosoya dan kawan-kawan belum mampu menembus pertahanan Serigala Putih.

Uzbekistan nyaris mengubah papan skor di menit 39 lewat tendangan spekulasi Jaloliddinov. Sayang bola membentur mistar gawang. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, tak banyak perubahan strategi yang terlihat. Pressing ketat yang dilakukan Uzbekistan membuat mereka tetap unggul dalam penguasaan bola.

Serangan bertubi-tubi dilancarkan Serigala Putih, namun setiap peluang yang datang patah berkat penampilan gemilang Kokubo.

Perlahan tapi pasti, Samurai Biru mulai menekan. Permainan kolektif satu dua dalam menyerang akhirnya membuahkan hasil di menit 90+1.

Fuki Yamada berhasil memecah kebuntuan lewat tendangan keras mendatar dari luar kotak.

Di menit 90+8, wasit memberikan hadiah penalti kepada Uzbekistan setelah memastikan terjadinya handsball lewat VAR.

Tapi sayang, Umarali Rakhmonaliev yang maju menjadi algojo gagal memanfaatkan peluang emas tersebut. Penaltinya gagal setelah arah bola dibaca dengan sangat baik oleh Kokubo.