Suara.com - Perwakilan pemilik Como 1907, Mirwan Suwarso bercerita mengenai keberhasilan promosi ke Serie A atau kompetisi kasta tertinggi di Italia tersebut. Bukan cuma kebetulan tapi ada perhitungan yang dilakukan.
Como 1907 naik kasta ke Serie A setelah penantian panjang 21 tahun. Yang spesial adalah tim berjuluk I Lariani itu kental dengan nuansa Indonesia.
Como 1907 dimiliki oleh konglomerat asal Indonesia, Hartono bersaudara sejak 2019. Mereka adalah bos Grup Djarum dan BCA.
Baca juga: Kekayaan Rizky Ridho, Bek Timnas Indonesia yang Ngampus Pakai Mobil Rp900 Juta
Mirwan mengatakan perjalanan Como ke Serie A tidak mudah. Alhasil, dibutuhkan perhitungan hingga pada akhirnya bisa berhasil.
"Pertama kita di Serie B melihat medan, tahun kedua kedatangan Cesc Fabregas sebagai pemain kita justru berperang melawan degradasi, baru di tahun ketiga kita mengubah semuanya sehingga bisa lolos ke Serie A," kata Mirwan dalam wawancara eksklusif bersama awak media termasuk Suara.com, Senin (20/5/2024).
"Apa yang kita lakukan mungkin di tahun pertama dan kedua terlalu bergantung pada hal yang subjektif yaitu pendapat direktur olahraga atau pelatih. Di tahun ketiga lebih kepada sesuatu yang objektif bergantung pada data dibantu visi yang jelas pelatih, jadi bisa membantu kita meraih meracik strategi berdasarkan logika," jelasnya.
Mirwan mengatakan segala aspek diperhitungkan dengan matang supaya Como bisa bersaing dengan tim lain di Serie B. Tim yang bermarkas di Stadion Giuseppe Sinigaglia melihat secara detail untuk memperkuat tim.
Oleh sebab itu keberhasilan Como bukan hanya kebetulan saja. Ada upaya dari tim untuk menjadi lebih baik.
Baca Juga: Ramai Dihujat, Deretan Jasa Klub Italia Como 1907 untuk Sepak Bola Indonesia
Baca juga: Respons Shin Tae-yong Soal Witan Sulaeman Pilih Pergi Haji Ketimbang Bela Timnas Indonesia
"Jadi misalnya kita butuh 4 pemain dengan kemampuan heading di atas rata-rata saat bertahan, 3 pemain saat posisi menyerang posisi bola mati. jadi itu yang kami lakukan," terang Mirwan.
"Makanya begitu Fabregas menjadi pelatih pada Oktober 2023 kemarin, bukan kebetulan kita menjadi pencetak gol terbanyak dari set-piece terutama dari corner. Itu semua sudah dirancang secara matematik," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Kieran McKenna: Elkan Baggott Tidak Lagi Muda
-
Patrick Kluivert Natal Tahun Lalu Wawancara Jadi Pelatih Timnas, Kini Sibuk Gendong Cucu
-
PSSI Beri John Herdman Keistimeewaan yang Tak Dimiliki Pelatih Timnas Indonesia Sebelumnya
-
Barcelona Krisis Lini Belakang, Hansi Flick Bidik Dua Bek Uzur Argentina
-
Belajar dari Kesalahan, Figo Dennis Ambil Hikmah dari Kartu Merah
-
Bukan Persija atau Persib, Miliano Jonathans Disarankan ke Klub Ini untuk Selamatkan Karier
-
Prediksi MU vs Newcastle Boxing Day: Akankah Rekor Buruk Setan Merah di Old Trafford Berlanjut?
-
Manchester United vs Newcastle, Siapa Pengganti Bruno Fernandes?
-
Dihajar Semen Padang, Fabio Calonego dan Emaxwell Souza Janji Ngamuk Lawan Bhayangkara FC di GBK
-
Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Tembus Jajaran 5 Bek Tengah Termahal Asia