Suara.com - Final Liga Champions 2023/24 antara Real Madrid dan Borussia Dortmund akan menjadi ajang adu taktik dua pelatih beda generasi, yaitu Carlo Ancelotti vs Edin Terzic.
Bersama Borussia Dortmund, Edin Terzic memang berhasil membuat kejutan dengan berhasil melaju ke partai puncak kompetisi kasta tertinggi Eropa. Akan tetapi soal pengalaman, pelatih kelahiran Jerman itu kalah jauh dari Ancelotti.
Bisa dibilang, duel Borussia Dortmund vs Real Madrid di final Liga Champions musim ini menjadi ajang adu strategi pelatih yang masih bau kencur versus juru taktik banjir prestasi.
Pelatih 64 Tahun vs 41 Tahun
Mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola di usia 33 tahun pada 1992, Carlo Ancelotti mememutuskan untuk mengikuti pendidikan kepelatihan di Coverciano. Sejak itu ia menjadi asisten pelatih Timnas Italia Arrigo Sacchi sejak 1992 hingga 1995. Italia ketika itu melaju ke putaran final Piala Dunia 1994.
Usai 'magang' di bawah arahan Sacchi, Ancelotti kemudian menjadi pelatih untuk pertama kali di Serie B bersama Reggiana pada musim 1995/96. Setahun kemudian ia melatih Parma dan sukses membawa klub tersebut ke Liga Champions usai finish di posisi dua Serie A. Ancelotti pun memimpin Parma untuk pertama kalinya di Liga Champions 1997/98.
Pada 1999, Ancelotti pun dipinang Juventus, Kemudian ke AC Milan dari 2001/09. Setelah itu, Ancelotti yang mendapat julukan Don Carletto melanglang buana ke sejumlah klub. Chelsea, PSG, Real Madrid, Bayern Munich, Napoli, Everton dan kembali lagi ke Madrid hingga saat ini.
Terhitung sejak 1992 hingga saat ini, Ancelotti sudah 32 tahun melatih dan berapi beragam penghargaan individu dan juga puluhan gelar bergengsi.
Berbeda dengan Ancelotti yang sudah pernah menangani banyak klub-klub papan atas di berbagai liga di Eropa, Edin Terzic kalah pengalaman. Lelaki kelahiran Menden, Jerman Barat, pada 30 Oktober 1982 itu baru melatih satu klub, yaitu Borussia Dortmund.
Baca Juga: Harus Menang! Edin Terzic Pastikan Borussia Dortmund Siap Ladeni Real Madrid di Final Liga Champions
Terzic ditunjuk sebagai pelatih Dortmund pada 2022 menggantikan Marco Rose. Sebelumnya Terzic menjabat direktur teknis.
Di musim 2022/23 Terzic secara mengejutkan mampu membawa Dortmund finish di posisi runner up Bundesliga. Mereka hanya kalah produktivitas gol dari Bayern Munich yang keluar sebagai juara Bundesliga.
Di musim ini, Terzic hanya mampu mengantar Dortmund menyudahi klasemen di posisi lima, akan tetapi ia berhasil mengantar Marco Reus dan kawan-kawan ke final Liga Champions usai membuat kejutan dengan menyingkirkan PSG dengan agregat 2-0 di semifinal.
Prestasi dan Gelar
Di sepanjang karier kepelatihannya di sejumlah klub, Don Carletto memenangi banyak gelar. Di antaranya empat trofi Liga Champions.
Trofi kompetisi kasta tertinggi Eropa itu diraih Ancelotti bersama AC Milan sebanyak dua kali, dan Real Madrid dua kali. Di musim ini, Ancelotti pun berpeluang menambah koleksi trofi Liga Champions.
Sementara Terzic, pelatih berusia 41 tahun itu belum sekalipun memenangi gelar bersama Borussia Dortmund. Satu-satunya gelar yang melibatkannya di Dortmund adalah gelar DFB Pokal di musim 2020/21, ketika ia menjabat sebagai asisten pelatih.
"Saya sangat menghormati Carlo Ancelotti. Dia telah berhasil dengan tim yang berbeda, di negara dan budaya yang berbeda dan, selama dua dekade, dia sukses. Cara dia mengelola tim, dia adalah panutan, dan dia adalah salah satu dari panutan saya dalam bisnis ini," ujar Terzic dalam jumpa pers pralaga, Sabtu (1/6/2024), dikutip laman resmi UEFA.
Soal prestasi dan pengalaman, keduanya memang bak langit dan bumi. Akan tetapi, bola itu bundar, apapun bisa terjadi di sepak bola.
Jika Real Madrid meraih kemenangan di Wembley, semua orang akan maklum mengingat kehebatan Ancelotti dalam meramu taktik dan strategi. Sedangkan bagi Terzic, kekalahan di final Liga Champions, jika itu terjadi, bisa menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga, tumbang menghadapi senior yang bisa dikatakan paling ber-dekorasi di Eropa.
Namun sebaliknya, jika Dortmund menang, nama Terzic dipastikan bakal melambung tinggi. Sementara bagi Don Carletto, kekalahan dari pelatih bau kencur tentunya akan sangat memalukan.
Berikut daftar gelar Ancelotti di sepanjang karier kepelatihannya:
Juventus
UEFA Intertoto Cup: 1999
AC Milan
Serie A: 2003–04
Coppa Italia: 2002–03
Supercoppa Italiana: 2004
UEFA Champions League: 2002–03, 2006–07
Runner-up: 2004–05
UEFA Super Cup: 2003, 2007
FIFA Club World Cup: 2007
Chelsea
Premier League: 2009–10
FA Cup: 2009–10
FA Community Shield: 2009
Paris Saint-Germain (PSG)
Ligue 1: 2012–13
Real Madrid
La Liga: 2021–22, 2023–24
Copa del Rey: 2013–14, 2022–23
Supercopa de España: 2021–22, 2023–24
UEFA Champions League: 2013–14, 2021–22
UEFA Super Cup: 2014, 2022
FIFA Club World Cup: 2014, 2022
Bayern Munich
Bundesliga: 2016–17
DFL-Supercup: 2016, 2017
Berita Terkait
-
Harus Menang! Edin Terzic Pastikan Borussia Dortmund Siap Ladeni Real Madrid di Final Liga Champions
-
2 Pemain Real Madrid Berpeluang Ukir Sejarah di Final Liga Champions, Rekor yang Mustahil Dicapai Cristiano Ronaldo
-
Borussia Dortmund vs Real Madrid, Kokohnya Pertahanan Die Borussen Sita Perhatian Ancelotti Jelang Final Liga Champions
-
Selangkah Lagi Juara Liga Champions, Jadon Sancho Beri Sindiran Menohok pada Manchester United
-
Borussia Dortmund Tak Inferior Hadapi Raja Liga Champions Real Madrid, Apa Pun Bisa Terjadi di Partai Final
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Patrick Kluivert Blusukan ke UEFA Youth League, Apa Tujuannya?
-
Antonio Conte Merasa Bersalah Cuma Mainkan Kevin De Bruyne 26 Menit Lawan Manchester City
-
Manchester United Kantongi Rp13,5 Triliun, Siap Tawarkan Rp2 Triliun untuk Gelandang Muda
-
Eric Cantona Desak FIFA dan UEFA Hukum Israel Seperti Rusia Terkait Konflik Politik Global
-
Ranking FIFA September 2025, Indonesia Turun Peringkat, Thailand Kokoh Pimpin ASEAN dengan Stabil
-
Profil Ahmed Al Ali Wasit Kuwait di Laga Indonesia vs Arab Saudi Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Siapa Ahmed Al Ali Wasit Kuwait yang Bikin Erick Thohir Ketar-ketir?
-
Championship 2025/2026 Sudah Bergulir, 8 Tim Masih Tunggak Gaji Pemain
-
Cetak 2 Gol di Bangkok United, Pemain Keturunan Solo: Saya Terbuka Bela Timnas Indonesia
-
Dari Rizky Ridho Hingga Beckham Putra, Inilah Bintang Garuda Siap ke Liga Luar Negeri