Suara.com - Setidaknya ada tiga hal yang harus diperbaiki Timnas Indonesia usai kalah dari Irak pada laga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia kalah 0-2 dari Irak pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Gawang Indonesia yang dikawal oleh Ernando Ari Sutaryadi dibobol oleh Ayman Hussein pada menit ke-54 dan Ali Jasim di menit 88.
Kekalahan ini membuat tekanan ada di Indonesia jelang laga selanjutnya melawan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (11/6) malam WIB.
Pasalnya saat ini Indonesia yang ada di posisi kedua klasemen Grup F cuma unggul satu poin atas Vietnam di peringkat ketiga. Vietnam juga masih menyisakan satu laga melawan Irak.
Supaya mendapatkan hasil maksimal yaitu kemenangan, Timnas Indonesia arahan Shin Tae-yong wajib memperbaiki beberapa hal.
1. Penyelesaian Akhir
Penyakit lama yang masih sulit ditemukan penawarannya ini memang harus segera dievaluasi oleh Shin Tae-yong. Di laga melawan Irak, aspek tumpulnya finishing sangat terlihat.
Indonesia bukan tanpa peluang karena mampu melepaskan 9 tembakan, tapi cuma satu peluang yang mengarah gawang. Berbanding dengan Irak yang tampil efektif dengan mampu mencetak dua gol dari tidak terlalu banyaknya peluang.
Baca Juga: Timnas Indonesia Masih Bisa Lolos Andai Gagal Kalahkan Filipina, Begini Caranya
2. Kesalahan Sendiri
Blunder begitu banyak dilakukan oleh para pemain Timnas Indonesia di laga melawan Irak. Pelanggaran Jordi Amat yang berujung kartu merah hingga pelanggaran Ernando Ari jadi contoh kesalahan sendiri yang fatal.
Kesalahan Ernando saat menerima back pass jelang laga usai juga jadi sorotan yang kemudian berbuah gol kedua Irak. Kesalahan sendiri macam ini tidak boleh lagi terjadi di laga kontra Filipina.
Jika menghindari terdengar mustahil, maka para pemain Timnas Indonesia wajib meminimalisir kesalahan sendiri itu terlebih di daerah permainan sendiri.
3. Distribusi Bola
Timnas Indonesia memang memegang penguasaan bola di laga melawan Irak, tapi distribusi bola ke daerah permainan lawan sangat minim.
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Masih Bisa Lolos Andai Gagal Kalahkan Filipina, Begini Caranya
-
Unik, Laga Kontra Irak Selalu Jadi Mimpi Buruk bagi Barisan Kiper Timnas Indonesia
-
Derita Kekalahan dari Irak, Timnas Indonesia Hanya Kurang Beruntung Saja!
-
Shayne Pattynama Sebut Timnas Indonesia Sudah Bermain Baik Lawan Irak, Tapi...
-
4 Negara ASEAN Masih Berpeluang Lolos ke Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Taktik Jitu Bojan Hodak Jaga Kebugaran Skuad Maung Bandung Hadapi Selangor FC
-
Mauro Zijlstra Mengamuk Lagi! Dua Gol ke Gawang Telstar, Tren Tajam Belum Terhenti
-
Rekor Fantastis Persib: 5 Laga Clean Sheet, Andrew Jung Siap Cetak Gol Lagi di Markas Selangor FC
-
Kena Marah Pelatih, Berapa Rating Jay Idzes saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Enaknya Nova Arianto, Timnas Indonesia Cuma Disuruh Semangat Aja di Piala Dunia U-17 2025
-
Geger! Anak Patrick Kluivert Akui Penyuka Sesama Jenis: Ayah Mendukungku
-
FIFA Hukum FAM dan 7 Pemain Abal-abal Malaysia, AFC: Ini Bukan Akhir Segalanya
-
Apa yang Salah dengan Jay Idzes Cs saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Pangeran Johor Tuduh FIFA Punya Motif Politik Hukum 7 Pemain Abal-abal Malaysia
-
Modal Lawan Paraguay, Pantai Gading, dan Panama, Timnas Indonesia U-17 Yakin Tidak Babak Belur