Suara.com - Mengenal lebih jauh sosok Jhonattan Limbu, pemain Indonesia yang kini bermain di Hong Kong bersama tim kasta kedua, Sham Shui Po.
Nama Jhonattan Limbu sempat menjadi perbincangan medio 2023 lalu usai dirinya bergabung Sham Shui Po yang berlaga di kasta teratas.
Saat itu, Jhonattan Limbu bergabung pada usia yang amat belia, yakni 17 tahun, usai sebelumnya bermain di kompetisi pemain muda Hong Kong.
Karena bergabung di usia muda, pemain yang kini berusia 18 tahun itu secara perlahan diintegrasikan ke tim utama Sham Shui Po.
Hingga saat ini, dirinya baru tampil sebanyak tiga kali bagi klub tersebut dengan total menit bermain selama 19 menit di berbagai ajang.
Meski kesempatan yang didapatkannya terbilang minim pada musim 2023/2024 lalu, Jhonattan Limbu berpotensi tampil reguler pada musim 2024/2025 mendatang.
Pasalnya, Sham Shui Po baru saja degradasi ke kasta kedua, yang membuat Jhonattan Limbu berpotensi mendapat jam terbang mumpuni ketimbang musim sebelumnya.
Terlepas dari kiprah timnya, menarik untuk mengupas lebih dalam soal Jhonattan Limbu. Seperti apa profil dan rekam jejaknya?
Keturunan Indonesia-Nepal
Baca Juga: Indonesia Juara AFF Cup 2024? Media Vietnam Sebut STY akan Lakukan Trik
Diketahui, Jhonattan Limbu lahir dari pernikahan antar-ras, di mana sang ibu merupakan orang Indonesia dan sang ayah merupakan orang Nepal.
Meski begitu, Jhonattan Limbu ternyata lahir di Indonesia, tepatnya di Kediri, Jawa Timur, pada 28 Oktober 2005 silam.
Tak banyak informasi mengenai sepak terjangnya di Indonesia. Hanya saja, Jhonattan Limbu memulai karier sepak bolanya di Hong Kong.
Diyakini, karier sepak bolanya bermula di Hong Kong karena mengikuti kedua orang tuanya yang kemungkinan bekerja di negara tersebut.
Karier sepak bola Jhonattan Limbu bermula di HKFC Youth, sebuah program sepak bola di Hong Kong yang menampung anak-anak dari rentang usia 4 hingga 18 tahun.
Program tersebut diketahui merupakan wadah bagi banyak pemain muda yang ingin menapaki karier di sepak bola, entah itu di kompetisi lokal maupun internasional.
Berita Terkait
-
Indonesia Juara AFF Cup 2024? Media Vietnam Sebut STY akan Lakukan Trik
-
Bek Rp 3 Miliar Timnas Indonesia U-19 Produktif Cetak Gol, Bersaing di Daftar Top Skor Piala AFF U-19 2024
-
2 Faktor Penentu Kemenangan Telak Timnas Indonesia U-19 atas Timor Leste
-
Lebih Paham Thailand, Indra Sjafri Akui Tidak Tahu Kekuatan Malaysia dalam Piala AFF U-19 2024
-
Piala AFF U-19: Sujud Syukur Kafiatur Rizky usai On Fire Bersama Timnas Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Taktik Jitu Bojan Hodak Jaga Kebugaran Skuad Maung Bandung Hadapi Selangor FC
-
Mauro Zijlstra Mengamuk Lagi! Dua Gol ke Gawang Telstar, Tren Tajam Belum Terhenti
-
Rekor Fantastis Persib: 5 Laga Clean Sheet, Andrew Jung Siap Cetak Gol Lagi di Markas Selangor FC
-
Kena Marah Pelatih, Berapa Rating Jay Idzes saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Enaknya Nova Arianto, Timnas Indonesia Cuma Disuruh Semangat Aja di Piala Dunia U-17 2025
-
Geger! Anak Patrick Kluivert Akui Penyuka Sesama Jenis: Ayah Mendukungku
-
FIFA Hukum FAM dan 7 Pemain Abal-abal Malaysia, AFC: Ini Bukan Akhir Segalanya
-
Apa yang Salah dengan Jay Idzes Cs saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Pangeran Johor Tuduh FIFA Punya Motif Politik Hukum 7 Pemain Abal-abal Malaysia
-
Modal Lawan Paraguay, Pantai Gading, dan Panama, Timnas Indonesia U-17 Yakin Tidak Babak Belur