Suara.com - Indonesia masih berjuang untuk meningkatkan kualitas sepak bolanya baik di liga maupun tim nasional. Meski demikian, satu klub Tanah Air belakang mendunia gara-gara jerseynya dimiliki bintang Real Madrid, Vinicius Jr dan Rodrygo.
Ya, jersey klub Madura United resmi dimiliki Vinicius Jr dan Rodrygo setelah diberikan langsung oleh penyerang klub BRI Liga 1 tersebut, Lulinha.
Lulinha mengaku memang mengenal secara personal Rodrygo. Ayah Rodrygo merupakan temannya, sehingga dia sudah kenal bintang Real Madrid bahkan sedari kecil.
"Saya memiliki kesempatan untuk bermain dengan ayahnya di mana kami menjadi teman," kata Lulinha.
"Atas undangan ayahnya, saya datang menemui mereka di Madrid dan mengambil kesempatan bertukar jersey kebanggaan saya ini," tambahnya.
Selain diberikan kepada bintang Real Madrid, jersey klub Madura United juga resmi masuk museum sepak bola di kota Madrid. Bangunan itu bernama Museum Legends yang punya tagline Home of Football.
Museum yang didirikan di lahan seluas 4000 meter persegi ini mencatat sejarah sepak bola dunia. Mereka menyimpan banyak jersey bersejarah dari sejumlah legenda dunia seperti Zinedine Zidane, Maradona, Johan Cruyff, Lionel Messi hingga Cristiano Ronaldo.
Kini, jersey Madura United dengan nama Lulinha turut berada di dalamnya.
Winger Brasil, Lulinha atau yang bernama lengkap Luiz Marcelo Morais Dos Reis dikethaui menyumbangkan jersey Madura United ke pengurus museum.
Baca Juga: Gabung MU, Penyerang Indonesia Keturunan Afrika Bakal Duet dengan Eks Madura United
"Saat mengunjungi Museum Legend di Madrid, saya tidak menemukan representasi apapun dari Indonesia. Setelah berbicara dengan pemilik museum, saya berbagi kisah tentang sepak bola di Indonesia, terutama pengalaman bermain saya di sana," ungkap Lulinha, beberapa waktu lalu.
"Saat itu, saya membawa jersey Madura United FC untuk diserahkan kepada pemilik museum guna dipajang. Ia sangat antusias menerima jersey tersebut, yang mencakup nama dan nomor punggung saya. Saya berharap bahwa nama Madura United dapat semakin dikenal di luar negeri. Saya merasa bangga menjadi bagian dari Indonesia, terutama Pulau Madura," tambah pemain yang musim ini resmi kembali ke Madura United.
Museum Legends dipimpin oleh Marcelo Ordas, seorang kolektor papan atas asal Argentina. Didukung oleh LaLiga, UEFA, FIFA, CONMEBOL, dan asosiasi sepak bola lainnya, museum ini juga menampilkan benda-benda bersejarah sepak bola dunia.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Jordi Amat: Timnas Indonesia Tinggal 2 Langkah Lagi ke Piala Dunia
-
Resmi! Lionel Messi Balik ke Negeri Vrindavan Setelah 14 Tahun
-
Martin Keown Wanti-wanti Duo Bek Arsenal Jelang Derby London
-
Target Gila Nathan Tjoe-A-On: Bawa Indonesia ke Piala Dunia, Willem II ke Eredivisie
-
Alejandro Garnacho Bongkar Cerita Sedih Saat Berada di Neraka Setan Merah
-
Timnas Indonesia vs Arab Saudi dan Irak: Duel Kapten Muda Jay Idzes Lawan Veteran
-
Graham Arnold Ikuti Cara Herve Renard, Siapkan Strategi Rahasia Lawan Indonesia
-
Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Persiapan, Regulasi, hingga Jadwal
-
Rombongan Pertama Tiba! 5 Bintang Timnas Indonesia Sudah Mendarat di Arab Saudi
-
Irak Panik Jelang Lawan Timnas Indonesia, Media Dibungkam Dilarang Kritik