Suara.com - Timnas Indonesia harus mewaspadai taktik direct play dari China saat berhadapan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertandingan ini bakal berlangsung di kandang China, Stadion Qingdao, pada Selasa (15/10/2024) malam WIB. Ini bakal menjadi laga penting untuk memperbesar peluang Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia sedang dalam tren bagus karena belum terkalahkan dalam tiga laga putaran ketiga kualifikasi. Skuad Shin Tae-yong mencatatkan tiga hasil imbang.
Sedangkan China berada di tren negatif. Timnas Negeri Tirai Bambu tersebut selalu menelan kekalahan dari tiga pertandingan sebelumnya.
Kendati belum meraih kemenangan, permainan China tetap harus diwaspadai. Apalagi fakta peringkat FIFA China (91) di atas Indonesia (129).
Selain itu, taktik China yang kerap melakukan direct play dengan long ball harus diwaspadai Indonesia.
China di bawah arahan Branko Ivankovic menggunakan pakem empat bek dengan formasi 4-4-2. Dengan formasi ini, China harusnya bisa mengeksploitasi lini tengah.
Tapi tidak demikian. China lebih sering mengandalkan direct play dan kerap melepaskan long ball ke depan untuk melakukan serangan.
Situasi ini memang tidak akan mempertontonkan permainan dari kaki ke kaki pemain China. Sebaliknya, China bertaruh dengan melakukan perebutan bola pertama, kedua, dan seterusnya.
Baca Juga: Shin Tae-yong: Semoga Pertandingan Lawan China Lancar dan Adil
China seolah mempersiapkan betul-betul skema ini. Para pemain Chian diinstruksikan untuk bisa memenangkan duel dan menguasai situasi kemelut.
Bukti skema long ball ini bisa berbahaya bagi lawan dan memberi hasil buat China hadir saat mereka melawan Australia.
Satu-satunya gol China di laga itu berawal dari long ball kiper yang bisa dimenangkan oleh penyerang mereka. Bola kemudian diarahkan ke winger China yang melakukan lari diagonal ke arah gawang hingga akhirnya mampu mencetak gol.
Situasi Chaos Favorit China
Selain menciptakan kemelut melalui skema direct play dengan long ball, China juga menghadirkan kemelut saat terjadi set piece atau bola mati.
Misalnya saat sepak pojok. China cenderung menumpuk pemain di kotak kecil depan gawang lawan untuk menciptakan chaos dan membatasi gerakan kiper.
Mengingat gol kedua Bahrain lahir dari situasi sepak pojok, Timnas Indonesia harus betul mewaspadai skema bola mati China.
Kontributor: Aditia Rizki
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Sesumbar Lamine Yamal: Kalau Gagal Menang Ballon d'Or, Berarti Saya Belum Mau
-
Akhirnya Bela Timnas Indonesia U-23, Dion Markx: Nyanyikan Lagu Kebangsaan Bikin Merinding Badan
-
Klarifikasi I.League: Penonton Boleh Rekam Pertandingan Super League
-
Disinggung Usia, Jamie Vardy ke Jurnalis Italia: Kamu Meragukan Saya
-
Jay Idzes: Saatnya Bangkit
-
Kapten Irak Justru Senang Lewati Drama Kartu Merah Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
Gara-gara Brasil, Timnas Indonesia Dapat Angin Segar Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Timnas Indonesia U-23 Terpuruk, Vietnam Meroket di Level Asia
-
Aturan Baru FIFA: Timnas Indonesia Terancam Main 4 Kali dalam Dua Pekan
-
Eks Wasit Premier League David Coote Dituduh Membuat Konten Tidak Senonoh Anak