Suara.com - Keputusan PSSI untuk memberhentikan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia memicu tanda tanya besar di kalangan pecinta sepak bola Indonesia. Banyak yang mempertanyakan alasan di balik langkah ini, terutama setelah beredar kabar tentang masalah Shin Tae-yong dengan beberapa pemain naturalisasi dan pemain abroad. Salah satunya Elkan Baggott.
Menurut pengamat sepak bola nasional Kesit Budi Handoyo, pergantian pelatih merupakan hal yang wajar dalam dunia olahraga.
Namun, ia menekankan pentingnya transparansi atas alasan di balik keputusan tersebut untuk menghindari spekulasi liar di masyarakat.
Isu ketidakharmonisan antara Shin Tae-yong dan sejumlah pemain dianggap sebagai salah satu faktor yang perlu diperjelas.
Masalah nonteknis seperti ini, jika tidak ditangani dengan baik, bisa berdampak serius pada performa teknis tim secara keseluruhan.
Isu ini menjadi perhatian publik setelah sempat mencuat konflik terkait pemain naturalisasi dan abroad, termasuk Mees Hilgers dan Elkan Baggott.
Beberapa pemain disebut-sebut tidak lagi dimainkan setelah sempat diberikan kesempatan, yang memicu pertanyaan mengenai keputusan strategis Shin Tae-yong.
"Cuma memang akan jadi persoalan ketika situasinya kemudian jadi tak harmonis, ini persoalan non teknis akan sangat berbahaya bisa ganggu persoalan teknis," kata Kesit kepada Suara.com, Senin (6/1/2024).
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan bahwa pemecatan Shin Tae-yong sebenarnya sudah direncanakan sejak Timnas Indonesia menghadapi China di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pada pertandingan tersebut, dinamika internal tim menjadi semakin memanas. Namun, pemecatan baru dilaksanakan setelah jadwal pertandingan yang padat memungkinkan penggantian pelatih.
Sayangnya, Erick tidak memaparkan secara rinci apa yang sebenarnya terjadi dalam dinamika tersebut.
Ia hanya menyebutkan beberapa keputusan terkait pemain seperti Hilgers, yang jarang dimainkan setelah debutnya, serta Elkan Baggott, yang sempat berselisih dengan pihak pelatih.
Selain itu, Eliano yang sempat bergabung ke skuad hanya mendapat kesempatan bermain satu kali.
Publik pun menduga bahwa konflik-konflik semacam ini menjadi alasan di balik keputusan pergantian pelatih.
"Seperti misalnya pada saat menghadapi China ada pemain abroad, (Mees) Hilgers misalnya, tampil setelah itu gak dipake lagi kan begitu," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rekap Menang, Kalah, Seri Timnas Indonesia Patrick Kluivert Jelang Lawan Arab Saudi
-
Persamaan Keburukan Timnas Indonesia U-23 dan Senior, Kesal Kalau Tahu Fakta Sebenarnya
-
Live Ekuador 1-0 Argentina: Drama Kartu Merah di Laga Terakhir, Lionel Messi Absen
-
Miris Kondisi Timnas Indonesia U-23 Usai Ditinggal STY, Terburuk Sepanjang Sejarah?
-
Kejutan Kualifikasi Piala Dunia: Bolivia Unggul Sementara 1-0 atas Brasil
-
Norwegia Obrak-abrik Moldova 11-1, Erling Haaland Borong 5 Gol
-
Statistik Ungkap Kelemahan Timnas U-23: Lini Tengah Bagus, Lini Depan Mandul
-
Jelang El Clasico Super League, Berguinho Yakin Persib Jungkalkan Persebaya
-
Kalah dari Korea Selatan, Timnas Indonesia U-23 Gagal Lolos ke Piala Asia U-23 2026
-
Hwang Doyun Mimpi Buruk! Timnas Indonesia U-23 Gagal Lolos ke Piala Asia U-23 2026?