Suara.com - Patrick Kluivert diharapkan bisa mengatasi masalah ketajaman lini depan Timnas Indonesia. Rekam jejaknya menunjak perihal harapan itu.
Pengalamannya sebagai striker tajam dan pelatih yang sukses memberikan keyakinan bahwa ia bisa membantu mengembangkan kualitas para striker skuad Garuda.
Kluivert memulai karier kepelatihannya sebagai pelatih striker AZ Alkmaar pada 2008, lalu sempat menjadi asisten pelatih Brisbane Roar dan pelatih striker NEC Nijmegen pada 2010.
Selama melatih FC Twente U-21 (2011-2013), ia berhasil mengasah sejumlah talenta, termasuk Steven Berghuis dan Quincy Promes.
Musim 2011/2012, Twente U-21 menjadi tim tersubur kedua dengan 74 gol, sementara catatan kebobolan hanya 36 kali.
Berkat pencapaian ini, Kluivert dipanggil Louis van Gaal untuk menjadi asisten pelatih timnas Belanda (2012-2014), di mana ia melatih striker top seperti van Persie, Robben, dan Depay.
Setelah Piala Dunia 2014, Kluivert menangani timnas Curacao dalam dua periode (2015-2016 dan 2021), dengan total 18 laga.
Pada periode pertama, Curacao mencetak 23 gol dalam 12 pertandingan, sedangkan pada periode kedua dalam enam laga, mereka mencetak 10 gol.
Selama menangani Curacao, Kluivert memberi debut kepada 45 pemain, 44 di antaranya diaspora yang berlatih di klub-klub Belanda.
Baca Juga: Tim Geypens: 11 Kali Main Cuma Selalu Jadi Cadangan
Striker paling subur adalah Felitciano Zschusschen dengan tujuh gol, diikuti Gino van Kessel yang juga mencetak tujuh gol selama era Kluivert. Sebelum dipanggil Kluivert, karier keduanya kurang meyakinkan.
Saat melatih Adana Demirspor selama 156 hari, Kluivert mengangkat M'Baye Niang dan Mario Balotelli, yang sebelumnya kehilangan potensi di Eropa.
Niang mencetak delapan gol dari 20 pertandingan, peningkatan signifikan dari tiga musim sebelumnya.
Dalam era Shin Tae Yong, pemain tersubur adalah Witan Sulaeman (9 gol), Egy Maulana Vikri (8 gol), Dimas Drajad (6 gol), dan Ricky Kambuaya (5 gol).
Kini, Kluivert diharapkan bisa meningkatkan ketajaman lini depan Timnas Indonesia dalam kontrak dua tahunnya hingga 2027.
Skuad Garuda belakangan mengandalkan Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick di lini depan. Meski demikian, keduanya belum benar-benar membuktikan diri sebagai striker haus gol untuk skuad Merah Putih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kata-kata Jordi Amat soal John Herdman
-
Lebih Konsisten dari Manchester United, Emery Minta Aston Villa Tetap Membumi Jamu Setan Merah
-
Aksi Gila Kiper PSG, Tetap Main Meski Tulang Patah Demi Kunci Gelar Piala Interkontinental
-
Hasil Persebaya vs Borneo FC: Gol Telat Malik Risaldi Selamatkan Bajul Ijo dari Kekalahan
-
Federico Barba Pasang Target Sempurna: Persib Bidik 4 Kemenangan Beruntun di Akhir Putaran Pertama
-
Alarm Bahaya untuk Persib! Marc Klok Terancam Absen Jelang Duel Krusial Kontra Bhayangkara FC
-
Abaikan Rekor 17 Tahun, Alonso Minta Madrid Waspadai Kejutan Sevilla di Bernabeu
-
Persiapan Ideal, Bojan Hodak Pastikan Persib Siap Hadapi Bhayangkara FC
-
Hasil BRI Super League: Persis Solo Bikin Gol Bunuh Diri, Dewa United Pesta 5 Gol
-
Komentar Cristian Chivu Setelah Inter Milan Tersingkir dari Piala Super Italia 2025 Oleh Bologna