Suara.com - Patrick Kluivert akan bekerja sama dengan Alex Pastoor di Timnas Indonesia. Alex menempati posisi sebagai asisten pelatih di skuad Garuda.
Penunjukkan Alex Pastoor terbilang jadi langkah strategis yang diambil oleh PSSI. Dari segi CV dan reputasi pelatih, Pastoor lebih mentereng dibandingkan Kluivert.
Pastoor yang usianya lebih senior dan lebih lama memulai karir kepelatihan dibanding Kluivert, diyakini bakal mendapat porsi untuk merumuskan taktik di Timnas Indonesia.
Ciri khas taktik Pastoor adalah sistem permainan counter-pressing yang diterapkan di klub terakhirnya sebagai pelatih, Almere City.
Sistem permainan yang dibangun oleh Pastoor ini mengedepankan pressing dengan fokus mengunci bola di satu sisi lapangan.
Oleh karena itu, strategi ini melibatkan penjagaan satu lawan satu yang cukup agresif untuk menekan lawan dan memperbesar peluang merebut bola dan melakukan serangan balik yang berbahaya.
Jika Kluivert mengikuti sistem permainan yang coba dibangun Alex Pastoor ini, maka pemilihan pemain dan formasi juga besar kemungkinan berpengaruh.
Ia membutuhkan pemain-pemain yang bisa begerak dengan cepat dan melakukan tekanan intensif. Oleh karena itu, formasi yang mungkin diterapkan adalah 3-4-1-2. Formasi ini adalah andalan Alex Pastoor selama menjadi pelatih.
Dengan menumpuk pemain di lini tengah dan melakukan tekanan sejak di daerah pertahanan lawan, Alex Pastoor coba memulai serangan dari lini paling depan.
Baca Juga: Media Korsel: Shin Tae-yong Akan Latih Bali United
Pemain-pemain yang cocok dengan skema ini sebetulnya tidak jauh berbeda dari racikan Shin Tae-yong. Tiga bek di lini belakang harus bisa bertahan solid dan mampu mengalirkan bola.
Trio Mees Hilgers, Jay Idzes, dan Rizky Ridho sebetulnya punya kemampuan ini di lini belakang. Kemudian di sektor bek sayap, Calvin Verdonk dan Kevin Diks adalah dua pemain dengan atribut yang sesuai dengan skema permainan counter-pressing.
Di ini tengah, Ivar Jenner yang biasa difungsikan sebagai penghancur serangan lawan di lini tengah bisa tetap dipasang bersama Thom Haye yang bisa mengalirkan bola dengan baik.
Sementara satu pemain yang bisa bergerak bebas sebagai gelandang serang bisa ditempati oleh Marselino Ferdinan. Ia punya daya jelajah yang cukup luas dan bisa mengemban tugas sebagai free-role playmaker dengan cukup baik.
Di lini depan, duet Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick masih bisa dipertahankan karena sudah cukup familiar dengan strategi counter-pressing yang mengharuskan mereka melakukan tekanan sejak di lini depan.
Namun demikian, prediksi formasi Timnas Indonesia jika Patrick Kluivert idem dengan taktik Alex Pastoor ini masih bisa berubah jika ada pemain-pemain keturunan baru yang bergabung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Tragedi dan Takdir: Kilas Balik Roller Coaster Timnas Indonesia Sepanjang 2025
-
Keputusan Aneh Amorim: Joshua Zirkzee Ditarik di Jeda Laga, Legenda MU Ikut Bingung
-
Rio Ferdinand Ubah Prediksi Juara Liga Inggris: Arsenal Terancam, Manchester City Kini Favorit
-
7 Pemain Inggris Ini Wajib Pindah Klub Jika Ingin Tampil di Piala Dunia 2026
-
Jalani Operasi Jantung Berisiko, Roberto Carlos Keluar dari Masa Kritis
-
Ole Romeny: Kaki Saya Patah
-
Chelsea Gagal Menang di Penutup Tahun 2025, Enzo Maresca Mendadak Jatuh Sakit
-
Dua Lipa Curi Perhatian di Emirates Saat Arsenal Pesta Gol ke Gawang Aston Villa
-
Taktik Barcelona Rajai La Liga 2025, Badai Cedera Hantui Hansi Flick di 2026
-
Tolak Inggris dan Spanyol, Ini Rahasia Kesetiaan Javier Zanetti untuk Inter Milan