Suara.com - Bek Timnas Indonesia Jay Idzes ingin menjadi diktator di lapangan semasa Shin Tae-yong menjadi pelatih Timnas Indonesia. Namun ini dengan niat positif yang mendalam.
Hal itu diungkapkan asisten Shin Tae-yong, Kim Jong-jin dalam podcast Close the Door. Dia menceritaka bagaimana Shin Tae-yong sangat komunikatif ke pemain dan sangat menerima masukan.
“Dia menyambut ide dari para pemain, dia adalah pendengar yang sangat baik. Misal di tengah-tengah latihan, Jay datang kepadanya, karena Jay sangat vokal, dia ingin menjadi diktator di lapangan, yang mana adalah hal baik, itulah sebabnya dia mengenakan ban kapten,” kata Kim Jong-jin.
Marc Klok, gelandang Timnas Indonesia yang belum dipanggil kembali sejak Maret 2024, sempat mengungkapkan pendapatnya bahwa Shin Tae-yong memiliki sifat otoriter yang mirip dengan seorang diktator.
Namun, ia kemudian memberikan klarifikasi bahwa hal tersebut merupakan hasil penerjemahan yang kurang tepat, karena dia memberikan pernyataan tersebut saat diwawancarai oleh media Belanda.
Pernyataan tersebut kemudian dibantah oleh Kim Jong-jin, mantan analis Timnas Indonesia, yang menggambarkan Shin Tae-yong sebagai seorang pelatih yang sangat mendengarkan masukan dari pemain.
Kim mengungkapkan bahwa banyak pemain, termasuk Jay Idzes, sering mendekatinya untuk berdiskusi mengenai strategi permainan.
Sebagai kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes dikenal sangat vokal dalam memberikan ide-ide di lapangan.
Kim menyebutnya sebagai “diktator”, namun dalam arti yang lebih positif—seorang pemimpin yang dengan tegas membimbing rekan-rekannya di dalam pertandingan.
Baca Juga: Cetak 9 Gol dari 12 Laga, Penyerang Keturunan Ngebet Bela Timnas Indonesia
Menurutnya, Jay selalu menyampaikan pendapat dengan percaya diri, dan Shin Tae-yong terbuka untuk mendengarkan serta menerapkan ide-ide tersebut.
Lebih lanjut, Kim menambahkan bahwa Shin Tae-yong tidak ragu untuk membuka diskusi dengan pemain.
Ketika Jay Idzes menyampaikan idenya, Shin Tae-yong menunjukkan sikap terbuka dan mendukung.
Kim Jong-jin pun menyatakan bahwa dinamika ini menjadi contoh nyata bagaimana hubungan antara Shin Tae-yong dan pemain-pemainnya berjalan selama masa kepelatihan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Eks Wasit yang Pernah Hina Jurgen Klopp Terjerat Kasus Video Asusila Anak
-
Diminati Calon Presiden Baru Benfica, Jurgen Klop: Saya Tidak Ingin Melatih Lagi
-
Ucap Syukur Usai Debut, Eliano Reijnders Tak Sabar Tampil di Liga Champions
-
Mees Hilgers Resmi Bertahan di FC Twente
-
Kata Bojan Hodak Usai Persib Tumbangkan Persebaya di GBLA
-
Media Prancis Bahas Jay Idzes, Ada Klub yang Tertarik Merekrut?
-
Media Belanda Sorot Persiapan Timnas Indonesia Kurang Maksimal Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Saga Transfer Mees Hilgers Belum Padam, Dirtek FC Twente Cari Jalan Keluar
-
Bos Persija Desak Larangan Suporter Away Dicabut: Jakmania Harus Jadi Contoh
-
Roy Keane Prediksi Hasil Derby Manchester ke-197: Kedua Tim Sama-sama Limbung