"Tidak terdapat catatan signikan tentang silsilah dari garis ayahnya. Tetapi beberapa catatan sejarah mengenai kakek buyut dari garis ibunya, yakni Thomas Degenaars," tulis Historia.
Lanjut Historia, sosok ini dikenal sebagai akuntan di perusahaan perkebunan Handeslvereniging Amsterdam (HVA) cabang Medan.
Selain berkarier di dunia keuangan, Thomas juga aktif dalam organisasi kepanduan.
Pada edisi 30 November 1937, surat kabar Deli Courant mencatat perannya sebagai sekretaris-bendahara Nederlandsch-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) cabang Medan.
Minat dalam kepanduan juga diwariskan kepada putranya, Tom, yang aktif dalam Kale Koppen Kamstam di Cimahi saat menempuh pendidikan di Bandung.
"Sebagaimana banyak anggota kepanduan, Thomas dan putranya turut dimobilisasi ke dalam Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) semasa Perang Pasik (1941-1945)."
"Thomas ditangkap pasukan Jepang di Kutacane, Aceh, medio 1942. Bersama sejumlah personel militer Belanda dan Sekutu lainnya, Thomas lalu dijebloskan ke Kamp Tawanan Perang Glugur, Medan."
Pada pertengahan 1942, pasukan Jepang menangkap Thomas di Kutacane, Aceh, dan menahannya di Kamp Tawanan Perang Glugur, Medan, bersama tentara Belanda dan Sekutu lainnya. Sementara itu, Tom ditahan di Kamp Tawanan Perang Juliana di Seram Selatan.
Putra bungsunya, Rob, yang masih bersekolah menengah, bersama anggota keluarga lainnya dimasukkan ke dalam kamp interniran di Belawan.
Baca Juga: Rafael Struick Menghilang, Media Asing Salahkan PSSI
Para tawanan itu dikumpulkan di Pelabuhan Belawan untuk diberangkatkan ke Pekanbaru sebagai pekerja paksa dalam proyek pembangunan jalur kereta api.
Mereka diangkut menggunakan Harugiku Maru, kapal kargo bekas milik Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) yang telah diambil alih oleh Jepang. Kapal ini berlayar pada 26 Juni 1944 dalam konvoi kecil, menyusuri Selat Malaka.
Namun, perjalanan mereka berujung tragedi. Kapal selam Inggris HMS Truculent mendeteksi keberadaan konvoi tersebut di perairan Tanjungbalai.
"Torpedo-torpedo Truculent telak mengenai beberapa kapal perusak dan kapal penyapu ranjau Jepang. Hariguku Maru kemudian turut jadi mangsanya. Serangan torpedo-torpedo Truculent membuat Harugiku Maru meledak dan terbelah jadi dua. Hanya dalam waktu 15 menit dari serangan torpedo pertama, kapal itu tenggelam ke dasar Selat Malaka," tulis Historia lagi.
Dituliskan, dari insiden tersebut, hanya 540 tawanan yang berhasil diselamatkan. Sementara itu, sekitar 180 tawanan, termasuk Thomas Degenaars, kehilangan nyawa di lautan.
Profil Thomas Degenaars
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Eks Dortmund dan Dua Mantan Timnas Kolaborasi Tempa 40 Bintang Muda
-
Jejak Kontroversial Wasit Real Madrid vs Barcelona, Fans Blaugrana Cemas
-
Hasil Dewa United vs Phnom Penh Crown di AFC Challenge League: Banten Warriors Ditahan Imbang
-
3 Striker Timnas Indonesia Minim Menit Bermain di Klubnya
-
Timnas Indonesia U-23 Dapat Keuntungan Tak Terduga di SEA Games 2025, Vietnam Meradang
-
Gianni Infantino Bikin Gebrakan Baru Luncurkan Piala ASEAN FIFA, Bagaimana Nasib Piala AFF?
-
BRI Super League Goes to Campus: Kenalkan Industri Sepak Bola ke Generasi Muda
-
Striker Timnas Indonesia Belum Terima Kenyataan Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Napoli Hantam Inter 3-1: Conte Balas Dendam, Sindir Lautaro dan Marotta
-
Kevin Diks Dapat Pembelaan Fans Borussia Monchengldbach: Seharusnya Ambil Penalti