Suara.com - Bek keturunan, Sandy Walsh, mendapat pertanyaan dari media Belgia yang berpeluang membuat dirinya menjelek-jelekkan Timnas Indonesia.
Meski demikian, Sandy Walsh dengan cerdas menanggapi pertanyaan itu melalui respons yang membuat media asing tersebut tak bisa mengkritik Timnas Indonesia.
Momen itu terjadi ketika bek sayap berusia 30 tahun tersebut mendapat panggilan telepon dari jurnalis media Belgia Gazet van Antwerpen selepas hengkang dari KV Mechelen ke Yokohama F. Marinos awal bulan ini.
Salah satu yang ditanyakan kepada Sandy Walsh adalah perihal alasan dirinya tiba-tiba tersisih dari skuad KV Mechelen meski merupakan pemain utama di awal musim ini.
Jurnalis Gazet van Antwerpen bertanya apakah momen membela Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 pada Januari tahun lalu memiliki andil besar atas kemunduran situasinya.
Sandy Walsh Pantang Jelekkan Timnas Indonesia
Sandy dengan cerdas menjawab bahwa selepas membela Timnas Indonesia yang tersingkir di babak 16 besar pun, dirinya masih jadi andalan pelatih Besnik Hasi.
Hal itu terbukti lantaran bek berdarah Surabaya itu masih menjadi starter ketika timnya menghadapi Anderlecht dan KAS Eupen. Baru setelah itu dirinya tiba-tiba tersisih dari skuad.
"Baru setelah itu saya dipaksa tersingkir tanpa alasan. Kemudian saya mulai berpikir untuk bermain sepak bola di Asia, di mana saya akan mendapatkan apresiasi dan menit bermain," kata Sandy Walsh kepada Gazet van Antwerpen dikutip Suara.com pada Jumat (14/2/2025).
Baca Juga: FIFA Kembali Sanksi Sepak Bola Indonesia Buntut Rusuh Liga 2 dan Nusantara? Ini 3 Dampak Buruknya!
"Saya sebenarya sudah ingin hengkang pasca Piala Asia tahun lalu. Saya senang bahwa saya sekarang dapat mewujudkan mimpi itu," kata Sandy Walsh.
"Meskipun saya juga berpendapat bahwa tahun-tahun terakhir saya, yaitu di KV Mechelen, adalah tahun-tahun terbaik saya di Belgia," tambahnya.
Alasan Hengkang ke Yokohama F. Marinos
Menyitat Transfermarkt, Sandy Walsh tercatat cuma tampil tujuh pertandingan bersama KV Mechelen musim ini, enam di Jupiler Pro League dan satu di Croky Cup.
Dalam periode tersebut, Sandy cuma mendapat 288 menit bermain. Hal itu menjadi alasan dirinya memilih hengkang ke Yokohama F. Marinos.
"Saya selalu bersikap profesional. Saya hanya semakin jarang masuk dalam seleksi [skuad KV Mechelen]," jelas Sandy Walsh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
John Herdman Sudah Kemas Koper, Dua Kali Ketemu Erick Thohir, Disodorkan Kontrak Hingga 2030
-
Utang Jatuh Tempo, AC Milan Cari Dana Segar Rp10 Triliun Sampai Rayu Investor AS
-
Wasit Jepang Soroti Panasnya Liga Indonesia: Banyak Kontak, Emosi Mudah Meledak
-
Winger Timnas Indonesia Miliano Jonathans Masuk Daftar Cuci Gudang FC Utrecht
-
Bintang Persita Tangerang Mentas di Piala Afrika 2025, Hadapi Eks Man City
-
Diisukan Gabung Klub Serie B Italia, Bek Persib Bandung Buka Suara
-
Harapan Bali United usai Rekrut Eks Gelandang Timnas Jepang U-23
-
Diumumkan sebagai Pelatih Anyar Persebaya, Bernardo Tavares: Terima kasih
-
Opsi Penyerang Arsenal Kian Ngeri, Striker Brasil Siap Comeback saat Hadapi Crystal Palace
-
Ujian Berat Menanti John Herdman Saat Menjabat Pelatih Timnas Indonesia