Suara.com - Luis Miguel Sitohang, ia adalah pemain berdarah Batak, Sumatera Utara (Sumut) yang sempat mencicipi kompetisi sepak bola di negara Cristiano Ronaldo, Portugal.
Miguel Sitohang diketahui berkarier di sejumlah klub kecil di Portugal. Menurutnya kepada Suara.com beberapa waktu lalu, kompetisi di Liga Portuga sangat kompetitif.
Pemain yang tahun ini berusia 23 tahun tersebut harus bisa terus menjaga kualitas demi tidak tergusur oleh talenta lain.
“Di Portugal sangat kompetitif. Semua pemain di sini memiliki kualitas. Tetapi saya cukup percaya diri dengan kemampuan saya. Saya pemain yang baik dan berada di klub yang baik,” ucapnya.
Lantas bagaimana kondisi Miguel Sitohang saat ini? Apakah ia masih bermain di Portugal?
Miguel Sitohang pada musim 2023/2024 pindah ke Jerman. Ia diketahui direkrut oleh klub bernama 1. FCK Portugiesen yang berbasis di Kaiserslautern.
Namun sayangnya dari catatan playmakerstats.com, Miguel Sitohang saat ini berstatus tanpa klub.
Masih dari sumber yang sama, saat main di klub Jerman itu, pemain kelahiran 4 Desember 2001 itu tak pernah sekalipun dimainkan.
Ia hanya dimainkan di sejumlah laga uji coba, seperti saat FCK Portugiesen melawan TSG 1849 Diedesheim pada tahun lalu.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo ke Jakarta Dulu Hari Ini, Besok ke Kupang
Miguel Sitohang lama berkarier di sejumlah klub kecil Portugal, seperti UDR Santa Maria, ADCEO, hingga Atlético CP.
Dari catatan kariernya di klub-klub tersebut, Miguel Sitohang memiliki menit bermain cukup bagus. Seperti saat membela UDR Santa Maria, ia tercatat bermain sebanyak 12 pertandingan.
Sementara di klub ADCEO, ia bermain sebanyak 20 pertandingan. Pemain bertinggi badan 170 cm ini, bisa di-plot sebagai gelandang serang, namun juga bisa jadi gelandang sentral.
Darah Indoneia pemain berposisi gelandang serang itu diakuinya berasal dari sang ibu yang lahir di Jakarta dan datang ke Portugal di usia 18 tahun.
“Saya hanya perlu bekerja keras untuk mendapatkan apa yang saya inginkan di sini. Saya tidak mau terus berada di zona nyaman,” kata pemain yang mengaku mengidolakan Cristiano Ronaldo tersebut.
Berita Terkait
-
Cristiano Ronaldo ke Jakarta Dulu Hari Ini, Besok ke Kupang
-
Misi Kemanusiaan Cristiano Ronaldo di Kupang, 100 Polisi Siaga di Bandara Soetta
-
Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
-
Besok Datang ke Kupang, Begini Agenda Cristiano Ronaldo di Kota Kasih
-
Besok ke Kupang NTT? Kabar Kedatangan Cristiano Ronaldo Bikin Heboh
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Meski Lakukan Eksperimen, 4 Timnas Indonesia Tak Dapat Kesempatan Main di FIFA Matchday
-
Gerald Vanenburg Bisa Tiru Respons STY dan Indra Sjafri usai Gagal ke Piala Asia U-23 2026
-
Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Pemain Kunci Baru Patrick Kluivert? Begini Hitungannya
-
Pelatih Persib Anggap Thom Haye dan Eliano Reijnders Biasa-biasa Saja, Kenapa?
-
Jadwal Lengkap Pekan 5 Super League 2025/2026: Ada Duel Klasik Persib vs Persebaya
-
Lamine Yamal Berambisi Menangkan Banyak Ballon d'Or
-
Siapa Paling Hebat? 3 Pemain Kunci Timnas Indonesia, Irak, dan Arab Saudi
-
Arab Saudi Menggila di FIFA Matchday September, Timnas Indonesia Wajib Waspada
-
Dear Julian Nagelsmann, Kalau Butuh Kiper Manuel Neuer Siap
-
Terbongkar! Rahasia Tembok Baja Persija Jakarta Ternyata Sistem Komunikasi 3 Bahasa